Anggota DPR Cerita Marak Peredaran Narkoba di Kalsel: Di Sana Kayak Jualan Permen!
Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar menilai urgensi agar BNN diperkuat dalam pemberantasan narkoba di Indonesia.

Anggota Komisi III DPR RI Aboe Bakar menilai urgensi agar BNN diperkuat dalam pemberantasan narkoba di Indonesia. Usulan itu disampaikan Aboe dalam rapat Komisi III DPR RI dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), Kamis (23/1).
Aboe mengatakan pemberantasan narkoba menjadi salah satu fokus utama dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk menyelamatkan generasi muda Tanah Air.
"Salah satu Asta Cita Presiden Prabowo adalah Pemberantasan Narkoba, oleh karenanya BNN perlu diperkuat. Untuk itu mereka layak mendapatkan dukungan anggaran yang cukup agar dapat menjalankan tugasnya secara maksimal," ujar Aboe dalam keterangan pers diterima, Jumat (24/1).
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan DPR itu juga melaporkan, hasil temuan di daerah pemilihannya yakni Kalimantan Selatan (Kalsel) saat reses kemarin yakni maraknya penjualan narkoba. Bahkan, kata Aboe, perdagangan narkoba sudah seperti jual beli permen.
“Ini semakin meresahkan dan perlu penanganan serius. Saat reses kemarin, saya secara khusus datang ke Badan Narkotika Provinsi (BNP) Kalsel, kami berdiskusi serius tentang peredara narkoba di daerah Astambul, di sana sudah kayak jualan permen!," tegas Wakil Rakyat Daerah Pemilihan Kalsel 1 ini.
Langkah Strategis
Oleh sebab itu, Aboe mengusulkan langkah strategis yang perlu diperhatikan adalah pemberantasan kampung narkoba yang kerap menjadi sarang peredaran narkoba.
“Di dapil saya, kampung narkoba sudah banyak ditindak aparat. Langkah ini perlu terus dilakukan dengan baik. Namun demikian perlu dijaga, agar tidak kambuh lagi. Dan juga tidak tumbuh lagi kampung narkoba yanv baru," minta politisi PKS ini.
Sekjen PKS ini juga menyarankan agar BNN lebih fokus dalam menangani peredaran narkoba di wilayah pesisir Sumatera dan bagian utara Kalimantan. Kedua wilayah ini, menurut Aboe, merupakan jalur utama masuknya narkoba dari luar negeri ke Indonesia.
“Wilayah pesisir Sumatera dan Kalimantan utara merupakan titik rawan yang harus menjadi perhatian utama BNN. Peredaran narkoba di daerah-daerah tersebut sudah mencapai level yang sangat mengkhawatirkan,” dia menandasi.