Antisipasi arus mudik, Stasiun Gambir siapkan 12 kereta tambahan

Merdeka.com - Kepala Stasiun Gambir PT Kereta Api Indonesia Rizki Afrida mengatakan untuk mengantisipasi melonjaknya arus mudik tahun ini, pihaknya telah mempersiapkan 12 kereta tambahan.

"Untuk pas puncak mudik tetap 12, karena yang 12 sudah banyak dibanding tahun lalu. Tahun lalu hanya 6 kereta tambahan dan sekarang 12," kata Rizki di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (18/6).

PT KAI memberlakukan pemesanan tiket secara daring (online) dan sudah dibuka sejak H-90 Lebaran.

Menurut Rizki, puncak arus mudik diperkirakan terjadi H-2 atau H-1 Lebaran.

"Puncak arus mudik itu tanggal 23 atau 24 Juni yaitu H-2 atau H-1," kata dia. "Untuk di Gambir sendiri diberangkatkan 40 KA, yaitu biasanya 28 ka reguler, yang 12 kereta tambahan."

Menyinggung soal pengembalian tiket, Rizki menuturkan, dana tidak dikembalikan 100 persen, namun ada potongan dari KAI yakni sebesar 25 persen dari harga tiket pemesanan.

Dari data Stasiun Gambir diketahui rute yang paling banyak diminati pemudik yakni mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

"Paling banyak ya, Jawa Tengah, Solo, Yogya," kata Rizki.

Guna mengamankan arus mudik tahun ini Stasiun Gambir mengerahkan 74 personel keamanan dan 103 anggota tambahan dari TNI Polri.

Bagi para pemudik, Rizki mengatakan Stasiun Gambir sudah memberlakukan pencetakan boarding pass sejak H-7 agar tidak terjadi penumpukan.

Rizki mengimbau kepada penumpang untuk datang jangan terlalu mepet dengan waktu keberangkatan.

"Saya anjurkan datang ke stasiun jangan mepet. Kedua, bawalah barang sesuai porsinya masing-masing karena kita akan memberlakukan satu orang hanya diperbolehkan membawa 20 kg, jadi bawalah barang yang seperlunya."

Jika lebih dari batas yang ditentukan akan dikenakan biaya tambahan Rp 10 ribu per kilogram.

"Kita kenakan per kilo Rp 10 ribu. Dan tidak ada ada batasan," kata Rizki. (mdk/pan)