Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Awal Polemik KPAI - Djarum Foundation: Tudingan Eksploitasi Berakhir Suram Masa Depan

Awal Polemik KPAI - Djarum Foundation: Tudingan Eksploitasi Berakhir Suram Masa Depan Audisi Beasiswa Bulutasngkis 2019 PB Djarum di GOR Satria Purwokerto. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Sebuah foto terpampang di laman resmi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Foto itu diunggah 2 Agustus 2019. Foto itu memuat wajah ceria anak-anak yang memegang tiket emas beasiswa setelah sukses dalam audisi bulutangkis yang digelar klub bulutangkis kenamaan, PB Djarum.

Mereka berfoto di belakang papan bertuliskan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis. Di sisi lain, papan bertuliskan Djarum Foundation Bakti pada Negeri. Anak-anak itu kompak mengenakan seragam hitam kombinasi merah. Di dada mereka bertuliskan Djarum.

Seragam mereka itu yang jadi pemantik polemik. KPAI menuding Djarum Foundation melakukan eksploitasi anak. Menurut KPAI, anak-anak telah dijadikan bagian dari promosi dagang Djarum. Menjadi sangat sensitif karena berkaitan dengan produsen rokok. karena itu, mereka meminta Djarum Foundation menghentikan penggunaan anak sebagai media promosi citra merek dagang rokok melalui audisi beasiswa bulutangkis.

Orang lain juga bertanya?

Dalam laman itu, Ketua KPAI Susanto menyampaikan, pihaknya sepakat pengembangan bakat dan minat anak di bidang olahraga bulutangkis terus dilakukan. Tetapi tidak boleh ada eksploitasi anak. Pernyataan itu disampaikan usai menggelar pertemuan dengan kementerian atau lembaga terkait.

Pertemuan pada 1 Agustus tersebut secara khusus membahas audisi Beasiswa Bulutangkis Djarum. Pertemuan dihadiri perwakilan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Kesehatan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tapi tidak melibatkan Djarum Foundation,

Menurut Susanto, anak yang memiliki bakat harus difasilitasi dan mendapatkan pemenuhan hak untuk berkembang dengan baik. Pernyataan tersebut sekaligus untuk membantah pemberitaan yang seolah-olah menyebutkan KPAI meminta audisi beasiswa bulutangkis tersebut dihentikan.

"Bukan audisinya yang kami minta dihentikan, tetapi eksploitasi anaknya. Kami sepakat bahwa terjadi eksploitasi anak dalam audisi tersebut," kata Komisioner KPAI Sitti Hikmawatty.

Audisi tersebut diduga melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Dalam Pasal 35 Ayat (1) huruf c Peraturan tersebut, pengendalian promosi produk tembakau dilakukan dengan tidak menggunakan logo dan/atau merek produk tembakau pada suatu kegiatan lembaga dan/atau perorangan.

Sedangkan Pasal 37 berbunyi sponsor industri rokok hanya dapat dilakukan dengan tidak menggunakan nama merek dagang dan logo produk tembakau termasuk citra merek produk tembakau.

"Logo dan warna yang digunakan dalam audisi bulutangkis tersebut tidak lepas dari brand image produk rokok," kata Hikmawatty.

Dalam Pasal 47, lanjutnya, dinyatakan bahwa setiap penyelenggara kegiatan yang disponsori produk tembakau dan/atau bertujuan untuk mempromosikan produk tembakau dilarang mengikutsertakan anak di bawah usia 18 tahun.

Sementara itu, Asisten Deputi Pembibitan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Washinton mengatakan, semua induk organisasi olahraga internasional, termasuk bulutangkis, telah melarang sponsor rokok dalam kejuaraan olahraga.

"Masalahnya yang dilakukan itu adalah audisi atau seleksi klub, bukan kejuaraan olahraga. Klub bulutangkis di Indonesia ada banyak, salah satunya PB Djarum yang memang disponsori oleh Djarum," jelasnya.

Pihak Djarum Foundation sebelumnya mengaku sudah setuju mengganti nama event dan tidak menyertakan embel-embel Djarum. Anak-anak tidak diwajibkan lagi menggunakan seragam dengan logo bertuliskan Djarum. Namun pihak Djarum tidak bisa menjamin jika anak-anak atau orang tua mereka tetap membeli kaos yang dijual. KPAI tetap menolak dan meminta tak ada brand Djarum dalam bentuk apapun dalam event ini.

Setelah berpolemik, akhirnya Bakti Olahraga Djarum Foundation memutuskan pamit. Mereka memutuskan menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis yang digelar PB Djarum mulai 2020. Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin menegaskan, pihaknya menghentikan proses audisi umum beasiswa bulutangkis pada 2020 karena berbagai alasan dan bersifat final.

"Kalau sekarang ini saya jawab iya, final, tahun 2019 ini akan menjadi audisi terakhir," katanya di sela audisi umum beasiswa bulutangkis PB Djarum di GOR Satria, Purwokerto, Jawa Tengah.

Menurut dia, keputusan itu diambil menyusul adanya permintaan dari kementerian/lembaga yang dimotori Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) agar Djarum Foundation menghentikan penggunaan anak sebagai media promosi citra merek dagang rokok Djarum melalui audisi beasiswa bulutangkis.

"Keputusan untuk menghentikan audisi baru kita putuskan sejak rapat hari Rabu (4/9) lalu, tapi ini bukan keputusan emosional, ini sangat rasional," katanya menambahkan.

Hanya saja, Yoppy menyayangkan jika audisi umum dianggap mengeksploitasi anak. Apalagi sudah banyak juara yang lahir dari program tersebut yang salah satunya pemain peringkat satu ganda putra, Kevin Sanjaya.

"Semangat kami adalah semangat untuk menjaring calon bintang bulu tangkis masa depan, lewat audisi umum beasiswa bulutangkis, semangat yang ada dalam setiap audisi adalah sportifitas, jangan dibawa-bawa ke ranah yang tidak ada kaitannya dengan sportifitas," katanya.

Keputusan PB Djarum menghentikan audisi umum beasiswa bulu tangkis pada 2020 setelah berpolemik dengan KPAI menjadi sorotan saat peringatan puncak Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2019 di Banjarmasin, Kalimantan, Selatan, Minggu (8/9). Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi angkat bicara. Dia tak ingin PB Djarum pamit dari pembinaan calon atlet bulutangkis.

"Hari ini berita yang berkembang audisi PB Djarum akan berhenti. Jangan pernah memimpikan audisi ini berhenti. Lakukan terus. Ini demi anak-anak kita," kata Menpora Imam Nahrawi di hadapan ribuan masyarakat Banjarmasin dan sekitarnya. Seperti dilansir Antara.

Imam Nahrawi mengapresiasi peran PB Djarum selama ini. Sebagai salah satu langkah nyata melahirkan atlet-atlet potensial untuk mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Hasilnya pun sudah dibuktikan dalam beberapa kejuaraan internasional.

Menpora tidak melihat adanya eksploitasi anak dalam audisi yang dilakukan PB Djarum. "Kami melihat tidak niat untuk mengeksploitasi anak. Jadi para calon juara dunia jangan putus asa," kata tegas Menpora.

Masih Ada Asa Lahirkan Juara Dunia?

Keputusan Djarum membuat sedih juara dunia yang lahir dari asuhan PB Djarum yakni Liliyana Natsir. Liliyana yang akrab disapa Butet ini menyayangkan keputusan itu. Penghentian audisi berpotensi memutus mata rantai penjaringan atlet-atlet Bulutangkis potensial di masa mendatang. Sebagai mantan atlet, dia berharap audisi tetap bisa diselenggarakan. Audisi ini ikut menjaga asa dan mimpi anak menjadi pemain dunia. Karena calon atlet mau tidak mau harus masuk ke klub-klub besar.

"Saya berharap ada solusi. Mungkin ada strategi lain dari PB Djarum. Kecil kemungkinan tanpa ada audisi, atlet yang di daerah sulit terpantau," katanya.

Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) juga menyayangkan keputusan ini. Sekretaris PB PBSI Achmad Budiarto memuji peran PB Djarum terhadap kemajuan dan prestasi bulu tangkis Indonesia. Atlet berbakat dan juara dunia lahir dari tempaan markas PB Djarum di Kudus, Jawa Tengah. Sebut saja Liem Swie King, Christian Hadinata, Alan Budikusuma, Haryanto Arbi, Kevin Sanjaya, Liliyana Natsir, hingga Tantowi Ahmad dan lainnya. Meski sudah mengeluarkan keputusan penghentian audisi, PB Djarum diharap tetap konsisten dan berkontribusi terhadap kemajuan bulutangkis nasional.

"Tanpa mereka, sulit. Kemarin (Olimpiade Brasil), muka kita terselamatkan oleh siapa? itu karena Butet dan Tantowi. Mereka kan dari PB Djarum," tegasnya.

Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir akhirnya bersikap. Di tengah keprihatinannya dan atas nama masa depan atlet bulutangkis, Erick Thohir ingin mencari jalan tengah atas perbedaan dua pihak yang sebenarnya ingin sama-sama membangun Indonesia.

Satu sisi, KPAI ingin memberikan perlindungan kepada anak. Namun di sisi lain, olahraga Indonesia saat ini masih sangat bergantung dari peran dunia usaha dalam upaya membantu pembibitan atlet maupun prestasi.

"Kami secara internal akan berdiskusi dan kemudian memanggil kedua pihak untuk duduk bersama. Karena sebenarnya, baik PB Djarum maupun KPAI memiliki tujuan yang sama ingin membangun negara kita tercinta ini. KPAI dan PB Djarum dua lembaga yang sama-sama dibutuhkan untuk bangsa Indonesia. Oleh sebab itu saya ingin kedua pihak duduk bersama sehingga mendapatkan solusi terbaik untuk bangsa kita khususnya dunia olahraga." ujar Erick Thohir.

Erick yang juga anggota Dewan Olimpiade Dunia ini mengingatkan, cabang olahraga bulu tangkis menjadi satu-satunya yang mampu menyumbang medali emas bagi Indonesia di kancah Olimpiade.

"Saya ingin kita semua tidak terjebak dalam pemikiran yang berbeda tanpa adanya solusi untuk membangun bangsa Indonesia," tegas Erick Thohir.

Jangan Lewatkan:

Ikuti Polling Adakah Unsur Eksploitasi Anak dalam Audisi Bulutangkis PB Djarum? Klik disini

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Umumkan Gantung Raket Susul Marcus Gideon, Begini Perjalanan Karier Kevin Sanjaya Sukamuljo
Umumkan Gantung Raket Susul Marcus Gideon, Begini Perjalanan Karier Kevin Sanjaya Sukamuljo

Umumkan pensiun dari dunia bulu tangkis, begini perjalanan karier Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Baca Selengkapnya
Pengadu Cabut Aduan, DKPP Tak Lanjutkan Perkara Pelanggaran Kode Etik Jajaran KPU
Pengadu Cabut Aduan, DKPP Tak Lanjutkan Perkara Pelanggaran Kode Etik Jajaran KPU

Hasil rapat pleno putusan DKPP diputuskan pada hari Selasa tanggal 2 Juli 2024.

Baca Selengkapnya
Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan
Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan

Pimpinan tetap meminta Brigjen Asep Guntur menjadi Direktur Penyidikan dan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.

Baca Selengkapnya
Viral Momen Temu Kangen Kevin Sanjaya dengan Tim Piala Thomas Indonesia, Penuh Gelak Tawa
Viral Momen Temu Kangen Kevin Sanjaya dengan Tim Piala Thomas Indonesia, Penuh Gelak Tawa

Mereka tampak sesekali bercanda gurau dengan Kevin dan mengajak Kevin untuk bergabung lagi dengan mereka.

Baca Selengkapnya
Sosok Pramudya Kusumawardana, Pebulu Tangkis Indonesia yang Dikabarkan Mundur dari Pelatnas PBSI
Sosok Pramudya Kusumawardana, Pebulu Tangkis Indonesia yang Dikabarkan Mundur dari Pelatnas PBSI

Pramudya menjadi sorotan usai dikabarkan mundur dari pelatnas PBSI.

Baca Selengkapnya
Dugaan Bullying dan Pungli, PPDS Penyakit Dalam Unsrat - RS Kandou Dihentikan Sementara
Dugaan Bullying dan Pungli, PPDS Penyakit Dalam Unsrat - RS Kandou Dihentikan Sementara

Keputusan ini diambil setelah Kemenkes RI menerima laporan yang kuat dan bukti dari penyelidikan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Jawab Undip: Tak Ada Tekanan ke Dirut RS Kariadi soal Penghentian Sementara Aktivitas Klinis Dekan FK
Kemenkes Jawab Undip: Tak Ada Tekanan ke Dirut RS Kariadi soal Penghentian Sementara Aktivitas Klinis Dekan FK

Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril menegaskan, pihaknya tidak pernah menekan Dirut RS Dr. Kariadi Semarang.

Baca Selengkapnya
Reaksi Dekan FK Undip Usai Aktivitas Klinisnya di RSUP Kariadi Disetop Sementara Buntut Kematian dr Aulia
Reaksi Dekan FK Undip Usai Aktivitas Klinisnya di RSUP Kariadi Disetop Sementara Buntut Kematian dr Aulia

Dokter Yan mengaku sudah praktik di RSUUP Kariadi selama 16 tahun. Yan merupakan dokter bedah kanker.

Baca Selengkapnya
Undip Sebut Dirut RS Kariadi Dapat Tekanan dari Kemenkes soal Aktivitas Klinis Dekan FK
Undip Sebut Dirut RS Kariadi Dapat Tekanan dari Kemenkes soal Aktivitas Klinis Dekan FK

Penghentian aktivitas klinis Yan Wisnu Prajoko untuk memperlancar proses investigasi kematian mahasiswi Program Studi Dokter Spesialis (PPDS) Undip Aulia Risma.

Baca Selengkapnya
UI Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia!
UI Tangguhkan Gelar Doktor Bahlil Lahadalia!

Keputusan ini diambil pada Rapat Koordinasi empat Organ UI, yang merupakan wujud tanggung jawab dan komitmen untuk terus meningkatkan tata kelola akademik.

Baca Selengkapnya
KPU RI Minta Masalah Hasyim Asy'ari Tidak Membawa Keluarganya
KPU RI Minta Masalah Hasyim Asy'ari Tidak Membawa Keluarganya

August berharap agar yang menjadi putusan DKPP terhadap Hasyim untuk bisa dihormati.

Baca Selengkapnya
Pebulu Tangkis Ganda Putra Kevin Sanjaya Mundur dari Pelatnas
Pebulu Tangkis Ganda Putra Kevin Sanjaya Mundur dari Pelatnas

Mengenai alasan mundurnya Kevin dari pelatnas, Ricky mengatakan tidak ada alasan khusus.

Baca Selengkapnya