Ayah Brigadir J: Anak Saya Lulus Polisi Murni, Tanpa Uang
Merdeka.com - Samuel Hutabarat, ayah dari Brigadir J alias Nofryansyah Yoshua Hutabarat mengaku tak kecewa anaknya masuk menjadi anggota kepolisian. Meskipun, pada akhirnya menjadi korban pembunuhan atasannya. Diketahui, ia meninggal dunia pada Jumat (8/7) di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Di hadapan awak media dan Rektor Universitas Terbuka (UT), Samuel mengaku sangat cinta terhadap Korps Bhayangkara. Kecintaannya itu ia sebut dengan membuktikan anak-anaknya yang kini menjadi anggota kepolisian tanpa uang.
"Saya sangat cinta kepada Polri, saking cintanya kepada Polri. Anak saya almarhum itu lulus murni, tanpa uang. Yang di bawahnya adiknya, perempuan, Tuhan mengizinkan masuk Polwan tahun 2016," kata Samuel kepada wartawan, Selasa (23/8).
-
Siapa Bapak Brimob Polri? Atas perjuangannya, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Jasin dikenal sebagai Bapak Brimob Polri.
-
Siapa ayah Yanwar Jumowo? Melansir dari video unggahan saluran Youtube TNI AD, ia merupakan putra dari Tarman yang memiliki profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil serta menjalankan pekerjaan sampingan sebagai tukang cukur.
-
Bagaimana Kompol Syarif mengenal anak mantan komandannya? Rupanya, Ayah dari Althaf dan Ahnaf dulunya sempat menjadi Komandan dari Kompol Syarif. Saat itu, Kompol Syarif masih bertugas di Polres Metro Tangerang Kota.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali.
-
Kenapa ayah Irjen Krishna Murti meninggal? Diduga ayah Krishna Murti wafat karena sakit yang dideritanya.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
Dia menyebut, untuk anak bungsunya yang kini juga menjadi anggota Polisi Wanita (Polwan) itu sudah bertugas di Polda Jambi.
"Paling bungsu sudah dinas di Polda Jambi, itu saking cintanya kami kepada polisi. Semua berkat dari Tuhan, bukan karena kekuatan kami," ujarnya.
Dapat Pin Emas
Brigadir J telah menjadi korban pembunuhan, pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Kalibata, Jakarta Selatan. Sebelum meninggal dunia, ternyata korban sempat bercerita kepada ayahnya, Samuel Hutabarat.
Kepada ayahnya, almarhum mengaku ingin meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Strata 2 (S2) setelah menyelesaikan pendidikan Strata 1 (S1) di Universitas Terbuka (UT).
"Semasa hidupnya di awal tahun kemarin memang dia, bercerita almarhum. Ada bocoran 'Pah, mak, IPK saya agak lumayan, saya mungkin di wisuda di bulan 6'. Rupanya bergeser waktu jadi bulan 8. Masuk abang kami panggil ke rumah. Almarhum Yoshua si abang, 'Saya pak harus melanjut S2, ketika dia saya harus melanjut S2 di Universitas Terbuka'. Kami mendorong cita-cita almarhum pada saat itu," kata Samuel kepada wartawan di Universitas Terbuka, Selasa (23/8).
Tak hanya ingin melanjutkan pendidikan kuliahnya, Yoshua juga bercita-cita ingin menjadi seorang perwira polisi. Terlebih, ia pernah mendapatkan penghargaan berupa pin emas dari Jenderal (Purn) Idham Aziz sewaktu menjabat sebagai Kapolri.
Sehingga, hal itu lah yang membuat Brigadir J semakin terpacu untuk melanjutkan pendidikan dan ingin menjadi seorang perwira polisi.
"Itu salah satu yang menjadi cita-cita masa hidupnya. Semasa dia bertugas di masa hidupnya, memang anak kita Alamarhum Yoshua di tahun 2020 mendapatkan penghargaan dari bapak Kapolri, waktu itu masih Idham Aziz surat penghargaan bahwa almarhum ada satu prestasi," ujarnya.
"Penghargaan mendapat pin emas, itu jadi peluang dia untuk masuk menjadi melamar di perwira. Jadi bersabar lah pak tunggu dapat dulu ijazah saya S1, itu yang diomongin selama hidupnya," tutupnya.
Seperti diketahui, Brigadir J merenggang nyawa setelah ditembak mati oleh Bharada E di rumah dinas bosnya, Irjen Pol Ferdy Sambo, 8 Juli 2022 lalu. Awalnya, Brigadir J disebut tewas karena adu tembak oleh Bharada E.
Belakangan, diungkap bahwa Brigadir J tewas karena dieksekusi oleh Bharada E. Atas perintah atasannya Irjen Pol Ferdy Sambo.
Motif pembunuhan sampai hari ini masih misterius. Polri menyerahkan semuanya ke pengadilan. Namun dari para pelaku menyebutkan bahwa Brigadir J melakukan pelecehan seksual kepada Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua hakim agung mengatakan Ferdy Sambo layak dihukum mati, namun tiga hakim agung lainnya menyatakan seumur hidup.
Baca SelengkapnyaDia meminta anak sulungnya harus menjadi polisi jujur di masa depan.
Baca SelengkapnyaAda momen haru saat pelantikan Bintara muda di SPN Polda Jawa Timur (Jatim).
Baca SelengkapnyaSelasa (28/11), Tribrata Putra Sambo mengikuti Wisuda Prajurit Bhayangkara Polri tanpa ayah ibu.
Baca SelengkapnyaAnak para jenderal TNI-Polri yang ikut jejak sang ayah menjadi abdi negara.
Baca SelengkapnyaMomen haru terjadi usai putri anggota polisi korban bom Surabaya diterima seleksi Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaPolisi ini harus merelakan kepergian ayah untuk selama-lamanya. Padahal ia baru saja merasakan momen indah dikomandani oleh ayahnya sendiri.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang casis Polri yang mematung bersedih karena mendengar kabar duka bahwa ayahnya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaLulus pendidikan Bintara Polri, sosoknya langsung disapa jenderal bintang dua.
Baca SelengkapnyaMomen Bintara Polri tak didampingi orang tua saat pelantikan menuai perhatian dari Kapolda Kaltara.
Baca SelengkapnyaY. Pandi, ayah Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage, mendesak Kepolisian RI menghukum pelaku penembakan terhadap putranya dengan hukuman mati.
Baca SelengkapnyaBuah jatuh tak jauh dari pohonnya. Tampaknya kiasan tersebut dirasakan oleh Jenderal Polri satu ini.
Baca Selengkapnya