Bangkitkan Ekonomi Usai Pandemi, Dispar Riau Umumkan 15 Desa Wisata Terbaik 2022
Merdeka.com - Setelah 2 tahun lebih mengalami pandemi Covid-19, gairah wisata kembali muncul di Riau. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Riau membuat penilaian desa wisata terbaik.
Dispar Riau mengumumkan 15 desa wisata terbaik di daerah yang dijuluki Bumi Lancang Kuning itu. Penilaian atau kurasi desa wisata dilakukan oleh dewan juri berkompeten.
Proses penilaian desa wisata dilaksanakan sejak bulan Agustus hingga bulan Desember. Dari 133 desa wisata yang ada di Riau, sebanyak 102 desa wisata ikut mendaftar pada penilaian.
-
Bagaimana Desa Wisata Nusa berkembang? Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat.
-
Kenapa Desa Wisata Muara Jambi menarik wisatawan? Karena masyarakat desa setempat juga memiliki beberapa usaha di bidang pariwisata, seperti membuka home stay, sewa sepeda untuk trekking area sekitar dan bahkan Coffee Shop untuk pengunjung yang ingin sekedar ngopi santai atau tempat istirahat setelah eksplor Desa Wisata Muara Jambi.
-
Bagaimana Desa Mukapayung mengembangkan pariwisata? Mengutip laman jadesta.kemenparekraf.go.id, masyarakat di Desa Mukapayung banyak yang menggantungkan hidupnya di sektor pariwisata. Mereka mengembangkan sejumlah destinasi alam, mulai dari trail running, lembah curugan Gunung Putri, camping, hiking sampai panjat tebing.
-
Kenapa Desa Wisata Nusa meraih juara? Dari seluruh keunikan Desa Wisata Nusa, Aceh, tempat ini berhasil meraih juara pertama desa terbaik kategori homestay.
-
Mengapa Desa Wisata Danau Diateh menarik untuk dikunjungi? Indonesia memiliki poteni wisata yang begitu besar, tak terkecuali desa-desa di sekitar objek wisata juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
-
Kenapa Desa Mekar Rahayu jadi desa wisata? 'Dengan kekayaan alam yang memesona, Desa Mekar Rahayu dinilai memiliki daya tarik yang besar untuk dikembangkan menjadi desa wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat mengatakan, tujuan penilaian desa wisata tahun 2022 sebagai bentuk apresiasi dari Gubernur Riau sekaligus memberikan pembinaan kepada pengelola desa wisata. Selain itu juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Ada 15 desa wisata yang lolos kurasi. Dilaksanakannya kegiatan Apresiasi Desa Wisata Riau Tahun 2022 bertujuan untuk memberikan apresiasi dan pembinaan kepada pengelola Desa Wisata di Provinsi Riau," kata Roni kepada merdeka.com Sabtu (23/12).
Menurut Roni, kegiatan ini juga untuk meningkatkan, mengidentifikasi potensi desa wisata yang bangkit, dan unggul sebagai komoditas atraksi dari produk unggulan pariwisata di Riau.
"Penilaian dilakukan secara dua tahap seleksi, hingga terjaring 15 besar desa wisata. Kami berharap 15 desa wisata ini dapat bersaing di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia Nasional tahun 2023," ujar Roni.
Dispar Riau memberikan hadiah untuk juara 1 sebanyak Rp20 juta, juara 2 Rp15 juta, juara 3 Rp10 juta. Kemudian, untuk kategori desa wisata unggulan 1 Rp5 juta dan unggulan Rp4 juta.
Adapun lima dewan juri yang mengkurasi adalah, Ketua Dewan Juri, Dr Ir Eni Sumiarsih, MSc dari Sekolah Tinggi Pariwisata Riau, Master Asesor, Osvian Putra, Praktisi di bidang kuliner, Alfa Frisa, Praktisi di bidang digital, Faqih Oktamaulana, dan juri kehormatan Kadispar Riau, Roni Rakhmat.
Penentuan pemenang Apresiasi Desa Wisata Riau berdasarkan 7 kategori. Di antaranya, kategori homestay, daya tarik pengunjung, digital kreatif, souvenir, toilet umum.
Kemudian, kategori kelembagaan desa dan kategori Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, Lingkungan (CHSE). Pemberian penghargaan diserahkan langsung Kadispar Riau di Desa Wisata Bangko Mukti, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Terpisah, Gubernur Riau Syamsuar mengucapkan tahniah kepada 15 desa wisata yang telah berhasil lolos penilaian. Ia berharap kegiatan tersebut bisa memberikan motivasi kepada pengelola desa wisata lainnya.
"Kepada desa wisata yang telah lolos kurasi saya sampaikan selamat, semoga bisa memotivasi desa di Riau lainnya," ujarnya.
Syamsuar menyebutkan, di Riau banyak memiliki desa wisata. Bahkan, pihaknya telah memiliki program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk desa sejak tahun 2019.
"Adanya program BKK diharapkan dapat membantu pemerintah desa untuk mengembangkan perekonomian desa, menghidupkan Badan Usaha Milik Desa (BumDes) dan sektor pariwisata," katanya.
Perkembangan BumDes di Provinsi Riau sangat terasa setelah adanya program BKK Desa yang diluncurkan sejak awal kepemimpinannya. Total anggaran yang telah disalurkan sebesar Rp 851 miliar lebih untuk 1.591 desa di Riau.
Untuk diketahui Program Bantuan BKK Pemprov Riau, pada tahun 2019 disalurkan kepada 1.591 desa sebesar Rp200 juta per desa.
Tahun 2020, mengalami penurunan disebabkan dampak pandemi COVID-19. Sehingga BKK yang disalurkan sebesar Rp85 juta per desa. Sementara, di tahun 2021, BKK yang disalurkan kembali naik menjadi Rp100-Rp150 juta per desa.
Jumlah tersebut disalurkan berdasarkan klasifikasi terhadap BUMDes dengan empat kategori, yakni dasar, tumbuh, berkembang, dan maju.
Untuk tahun 2023 Pemprov Riau kembali mengalokasikan BKK desa sebesar Rp278 miliar lebih. Anggaran bantuan tersebut naik dari tahun 2022 ini sebesar Rp238 miliar lebih dengan rata-rata Rp150 juta per desa.
Berikutnya 15 Desa Wisata Terbaik di Provinsi Riau:
1. Juara 1, Bukit Batu Bengkalis.
2. Juara 2, Bangko Mukti Rokan Hilir.
3 Juara 3, Bokor Kepulauan Meranti.
4. Desa wisata unggulan 1 Kategori Digital Kreatif, Rantau Langsat Inhu.
5. Desa wisata kategori digital kreatif, Aliantan Rohul.
6. Desa wisata unggulan 1 kategori souvenir kreatif Langgam Pelalawan.
7. Desa wisata unggulan 2 Kategori Sovenir Kreatif, Mundam Dumai.
8. Desa wisata unggulan 1 kategori kelembagaan, Mempura Siak.
9. Desa wisata unggulan 2 kategori kelembagaan Buluh Cina Kampar.
10. Desa wisata unggulan 1 kategori daya tarik, Bono Pelalawan.
11. Desa wisata unggulan 2 kategori daya tarik, Teluk Dalam Inhil.
12. Desa wisata unggulan 1 kategori toilet, dan unggulan 2 kategori CHSE, Kampung Bandar Pekanbaru.
13. Desa wisata unggulan 2 kategori toilet, Sungai Kelelawar Kuansing.
14. Desa wisata unggulan 1 kategori homestay Tanjung Belit Kampar.
15. Desa wisata unggulan 2 kategori homestay dan unggulan 1 kategori CHSE, Tanjung Punak Bengkalis.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penghargaan merdeka.com kepada Pemda yang sukses mengembangkan desa wisata.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno menunjukkan komitmen terhadap pengembangan sektor pariwisata di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenghargaan Merdeka Awards 2023 menjadi memotivasi untuk menghadirkan kekhasan, keunikan, dan inovasi
Baca SelengkapnyaDesa Bansari memiliki beragam potensi yang sedang dikembangkan agar bisa menggaet wisatawan
Baca SelengkapnyaRibuan peserta dari luar Pekanbaru dan Riau mulai berdatangan.
Baca SelengkapnyaDesa yang satu ini merupakan ikon dari Kabupaten Ogan Ilir yang sudah menyabet penghargaan kategori Kampung Ekowisata.
Baca SelengkapnyaPotensi di setiap desa wisata sangat beragam, tapi secara umum Desa bisa menawarkan keindahan alam dan keunikan suasananya.
Baca SelengkapnyaTahun ini pemerintah telah menganggarkan Rp70 triliun untuk dana desa. Dana desa ini dibagi menjadi dua, yakni dana desa non-BLT dan dana desa BLT.
Baca SelengkapnyaGeliat pariwisata di Sumut kembali meningkat pasca Pandemi COVID-19. Kebanyakan wisman berasal dari kawasan ASEAN
Baca SelengkapnyaReforma Agraria ini bertujuan untuk melakukan penataan aset dan akses terhadap tanah masyarakat.
Baca SelengkapnyaDesa Cikaso dianugerahi lahan subur yang kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat.
Baca Selengkapnya"Ini bukan hanya program pemerintah, tetapi juga catatan perjalanan spiritual bagi kita. Selama tiga tahun terakhir membangkitkan ekonomi dari desa."
Baca Selengkapnya