Beasiswa Kaltim, Program Unggulan Isran-Hadi Capai Realisasi 300 Persen
Target capaian Beasiswa Kaltim yang awalnya dicanangkan sebanyak 6.500 penerima per tahun.
Beasiswa bantuan pendidikan bagi pelajar dan mahasiswa ini menjadi satu dari delapan Dedicated Program Gubernur Kaltim.
Beasiswa Kaltim, Program Unggulan Isran-Hadi Capai Realisasi 300 Persen
Beasiswa Kalimantan Timur (Kaltim) adalah salah satu program unggulan Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi. Beasiswa bantuan pendidikan bagi pelajar dan mahasiswa ini menjadi satu dari delapan Dedicated Program Gubernur Kaltim yang dilaksanakan selama satu periode masa kepemimpinan. Pelaksanaan bantuan biaya pendidikan ini mendapat animo luar biasa dari masyarakat Kaltim. Terutama dari kelompok pelajar dan mahasiswa sebagai sasaran penerima beasiswa. Besarnya animo masyarakat pada penyaluran Beasiswa Kaltim, terbukti dengan membludaknya jumlah pendaftar setiap tahunnya.
Target capaian Beasiswa Kaltim yang awalnya dicanangkan sebanyak 6.500 penerima per tahun pun, jauh melampaui target. Badan Pengelola Beasiswa Kaltim (BP-BKT) mencatat, realisasi capaian program beasiswa mencapai 308,9 persen. Dengan jumlah akumulatif penerima Beasiswa Kaltim sepanjang 2019-2022 mencapai 102 ribu lebih penerima.
Ketua BP-BKT, Iman Hidayat menjelaskan, tahun pertama pelaksanaan Beasiswa Kaltim saja, sudah menjangkau 13 ribu penerima dan terus meningkat setiap tahunnya. Tahun 2022 kemarin, menjadi jumlah tertinggi selama pelaksanaan Beasiswa Kaltim. Yakni sebanyak 39 ribu penerima yang mendapat bantuan beasiswa pendidikan.
Tahun 2023 ini, Beasiswa Kaltim kembali dibuka dengan target penerima beasiswa mencapai 40 ribu pelajar/mahasiswa. "Lebih banyak, lebih bagus," kata Iman Hidayat. Ia juga menjelaskan, sebaran penerima Beasiswa Kaltim ada di seluruh Indonesia. Terutama bagi mahasiswa Kaltim yang berkuliah di perguruan tinggi di luar daerah.
"Total perguruan tinggi yang mahasiswanya mendapat Beasiswa Kaltim itu sebanyak 423 kampus. Sedangkan yang di Kaltim, itu ada 48 kampus. Berarti banyak penerima Beasiswa Kaltim ini yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan catatan, KTP-nya Kaltim, jadi mereka adalah anak-anak kita yang menempuh pendidikan di luar daerah," jelas Iman.
Penerima Beasiswa Kaltim di luar daerah itu, salah satunya adalah Ahmad Ihtiramuddin. Mahasiswa asal Samarinda yang kini tengah menempuh studi Strata Satu (S1) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mengaku, sangat terbantu dengan adanya bantuan biaya pendidikan Beasiswa Kaltim.
"Jadi waktu itu pas masih semester satu dapat beasiswanya. Baru sekali dapat beasiswa, manfaatnya yaa buat bayar kuliah satu semester. Lumayan Rp 6 juta. Karena daftarnya stimulan jadi sekali dapat saja. Semoga tahun ini, lolos (beasiswa) lagi," ujar Tara sapaan akrabnya.
Mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam ini berharap, santunan Beasiswa Kaltim bisa lebih menyasar kelompok mahasiswa yang kurang mampu. Sebab masih banyak di luar sana mahasiswa Kaltim yang tidak menerima beasiswa karena kalah scoring dari segi penilaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Padahal dari sisi ekonomi, mereka lebih membutuhkan.
"Memang sudah ada klasifikasi untuk keluarga miskin, tapi menurut saya masih kurang terakomodir. Mungkin bisa dialokasikan berapa persen khusus untuk penerima mahasiswa kurang mampu tanpa melihat nilai IPK," harapnya.
Ahmad Ihtiramuddin, Penerima Beasiswa Kaltim