Begini Kondisi Jalanan Kota Bandung Jelang Pergantian Tahun

merdeka.com Sekitar 1 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Suasana di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung sudah mulai dipenuhi masyarakat yang ingin menikmati momen tahun baru. 1.200 personel gabungan ditempatkan di sejumlah wilayah untuk menjaga kondusivitas.

Dari pantauan merdeka.com, Jalan Asia Afrika merupakan salah satu tempat tujuan wisatawan lokal. Kawasan tersebut berdekatan dengan tempat kuliner seperti Jalan Braga, maupun alun-alun Kota Bandung.

Dari mulai sore hari, warga sudah terlihat memadati jalanan. Banyak di antara mereka berfoto dengan latar belakang gedung-gedung bersejarah. Para pedagang pun tak Lelah menawarkan barang jualannya seperti bunga, light stick hingga terompet.

Orang lain juga bertanya?

Tidak jauh dari sana, riuh suara musisi jalanan terdengar menghibur orang-orang yang sedang menyantap makanan yang dijajakan di pinggir jalan. Suasana serupa terlihat di Jalan Braga.

Salah seorang warga, Dadang Kurnia (30) mengaku sengaja datang dari Ciamis bersama keluarga untuk merasakan kemeriahan tahun baru di Kota Bandung.

"Memang suasana ini kan sudah lama ga dirasakan di tahun-tahun lalu," kata Dadang, Sabtu (31/12).

Kapolrestabes Bandung, Kombes Aswin Sipayung menyatakan kepadatan arus lalu lintas sudah mulai tersebar, khususnya di tempat tujuan wisata. Di antaranya Jalan Ir H Djuanda atau Setiabudhi yang mengarah ke Lembang.

Kondisi tersebut diprediksi terus meningkat hingga menjelang malam pergantian tahun. Meski begitu, upaya antisipasi sudah dilakukan dengan menyebarkan anggota di pos pengamanan (Pospam).

"Ya untuk pengamanan pergantian tahun malam hari ini, kami Polrestabes Bandung sudah mengerahkan 1.200 personel, dibantu dari TNI, Kodim, Pramku dan dari potensi masyarakat, Pramuka, dari Pemkot Bandung juga ada disiagakan sekaligus untuk memastikan kelancaran lalu lintas," ucap dia.

Aswin mengimbau masyarakat tetap melaksanakan protokol Kesehatan (prokes) sekaligus menjaga kewaspadaan di tengah kepadatan massa. Khusus untuk warga yang membawa keluarga atau anak kecil.

"yang membawa keluarga, anak di bawah umur, mungkin juga keluarga yang lain, agar saling bergandengan, tidak lepas dari sesama keluarganya, agar tidak hilang dari kelompok keluarganya," kata Aswin. (mdk/cob)