Berenang di kawasan wisata Sungai Kampar, 2 siswa SMP tewas terseret
Merdeka.com - Dua pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) tewas akibat tenggelam saat berenang di kawasan wisata Sungai Kampar, Desa Buluh Nipis, Kecamatan Siak Hulu kabupaten Kampar, Riau. Keduanya yakni Lenny alias Rany (14) dan Indra Raka Novianto (15).
Menurut polisi, kedua pelajar itu tenggelam diduga akibat terserat kencangnya arus sungai saat berenang di situ Minggu (23/10) sekitar pukul 15.30 wib. Keduanya merupakan siswa SMP Negeri 3 Bandar Sekijang, Kabupaten Pelalawan.
"Kedua korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa," ujar Kapolres Kampar AKBP Edy Sumardi Priadinata Sik saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (24/10).
-
Kenapa para remaja menceburkan diri ke sungai? Karyoto menyampaikan, ketujuh orang sengaja menceburkan diri karena dihantui ketakutan saat ada petugas yang sedang berpatroli.'Menurut informasi sekilas adalah bahwa ini adalah sah satu yang menjadi kemarin malam itu yang sudah diambil keterangan, memang mereka menceburkan diri ke sungai, karena adanya ketakutan, adanya patroli yang lewat atau menegur,' ucap dia.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Siapa yang belajar renang? Cundamani sedang mengasah kemampuan renangnya di bak mandi rumah, bukan di kolam renang seperti kebanyakan orang.
-
Siapa yang membantu siswa SD menyeberangi sungai? Dandim 1501/Ternate Letkol Arm Adietya Yuni Nurtono membenarkan ada anggotanya yang sukarela membantu siswa SD menyeberangi sungai karena jalur itu merupakan jalan pintas dibanding memutar sejauh 1,3 kilometer.
Kejadian itu berawal saat kedua korban bersama sejumlah teman satu sekolah berencana menghabiskan waktu libur akhir pekan dengan berwisata di lokasi tersebut.
Setelah tiba di sungai, mereka mulai berenang di pinggiran sungai. Saat hari libur, memang kondisi sungai ramai dikunjungi. Sebab, selain siswa SMP tersebut, juga terdapat sejumlah warga lainnya menghabiskan liburan di sana.
Tiba-tiba, suasana riang para remaja tersebut berubah menjadi histeris. Salah seorang pelajar bernama Alma dan Lenny alias Rany terseret arus ke tengah sungai.
Melihat ada yang tenggelam, korban Indra dan beberapa warga berusaha melakukan pertolongan. Namun, malah Indra yang terseret arus. Warga yang berada di sekitar lokasi dan para pelajar lainnya berhasil menyelamatkan Alma.
Sedangkan Indra yang berusaha menolong Alma terseret arus. Begitu juga dengan Rany, tak berhasil diselamatkan hingga hilang. Sejumlah warga kemudian mencari kedua korban. Sebagian warga lainnya menghubungi kepolisian.
"Setelah mendapat laporan, anggota Polsek Siak Hulu bersama masyarakat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menemukan korban ditemukan tidak jauh dari lokasi mereka tenggelam. Keduanya berada di dasar sungai," ucap Edy.
Petugas kemudian mengangkat jenazah kedua pelajar itu ke permukaan dan menghubungi keluarga. Mereka akhirnya dinyatakan meninggal dunia setelah sempat dibawa ke rumah sakit setempat.
"Kedua jenazah korban sudah dibawa ke rumah duka, untuk dimakamkan. Petugas masih menyelidiki terkait tenggelamnya kedua korban. Kami mengimbau agar para pelajar untuk berhati-hari dan selalu dalam pengawasan jika mandi di sungai," pungkas Edy. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaDua bocah, Nurfaqiah Hadiawan (12) dan Rafih (12), ditemukan tewas tenggelam di Danau Puri Kartika, Kota Tangerang, Minggu (7/1) sekitar pukul 07.10 WIB.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaBocah bernama Abdul (12) dan Rafael (14) berenang pukul 14.00 WIB. Keduanya diduga panik karena mengetahui danau ternyata dalam.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaBeruntung, ada sejumlah warga yang sedang memancing dan melihat anak-anak tersebut tenggelam.
Baca SelengkapnyaKeempat remaja tersebut mandi di Pantai Pancer atau dikenal juga Pantai Perawan Desa Sidoasri.
Baca SelengkapnyaSebanyak 14 remaja memilih melompat ke Sungai Cisanggarung Losari, Brebes untuk menghindari tawuran.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat rombongan TK berwisata ke kolam renang di Musi Rawas
Baca SelengkapnyaPeristiwa nahas terjadi saat 122 santri Pesantren Imam As Syafii Enrekang, Sulsel, berwisata ke Pantai Lowita.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca Selengkapnya