9 Anggota Tim Patroli Perintis Diperiksa Buntut Temuan 7 Mayat Remaja di Kali Bekasi
Tujuh remaja tewas saat kabur dari anggota kepolisian yang melakukan patroli.
Sebanyak sembilan anggota tim patroli perintis Polres Bekasi Kota diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya setelah tujuh remaja ditemukan tewas di kali. Tujuh remaja tewas saat kabur dari anggota kepolisian yang melakukan patroli.
"Sampai dengan saat ini, yang diperiksa itu ada 9 anggota patroli perintis Polres Metro Bekasi Kota," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, saat dikonfirmasi, Senin (23/9).
-
Dimana polisi melakukan patroli? Sejumlah lokasi menjadi perhatian polisi. Seperti yang terjadi di Langgam, Kabupaten Pelalawan. Patroli yang dipimpin Ps Kanit Intel Polsek Langgam Bripka Syafri Ariadi, dan diikuti oleh anggota lainnya, termasuk Aipda Binhot Hutagalung dan Bripka Friantara, menyasar pusat perbelanjaan di Desa Segati.
-
Kenapa TNI-Polri patroli di Pemalang? 'Patroli ini kami lakukan agar personel TNI-Polri dapat menyampaikan woro-woro terkait kamtibmas secara door to door dengan menyambangi rumah warga, sekaligus membagikan sedikit bantuan sembako,'
-
Bagaimana polisi melakukan patroli? Patroli yang dipimpin Ps Kanit Intel Polsek Langgam Bripka Syafri Ariadi, dan diikuti oleh anggota lainnya, termasuk Aipda Binhot Hutagalung dan Bripka Friantara, menyasar pusat perbelanjaan di Desa Segati.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Dimana TNI-Polri melakukan patroli? 'Patroli ini kami lakukan agar personel TNI-Polri dapat menyampaikan woro-woro terkait kamtibmas secara door to door dengan menyambangi rumah warga, sekaligus membagikan sedikit bantuan sembako,'
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
Ade mengatakan, sembilan anggota tersebut diperiksa seputar pada saat awal informasi adanya kerumunan remaja yang akan melakukan tawuran hingga kepolisian mendatangi lokasi untuk menghalau terjadinya aksi gangguan ketertiban masyarakat itu.
"Jadi kan mereka yang melakukan kegiatan cek TKP, mereka melakukan patroli siber, kemudian melihat ada yang lagi live IG melakukan ajakan tawuran kemudian mereka melakukan cek TKP. Inilah yang didalami, proses pengecekan TKP-nya itu, proses patrolinya itu seperti apa, proses pengecekan TKP-nya seperti apa, ini masih didalami," jelas dia.
Pun pada saat kegiatan patroli, masing-masing anggota kepolisian juga dilengkapi barang bawaan seperti borgol, senjata, tongkat dan lain sebagainya. Termasuk juga senter untuk patroli di malam hari.
Sebelumnya, kasus penemuan tujuh mayat remaja ini telah menjadi atensi dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto. Dia mengaku memfokuskan pendalaman kasus penemuan tujuh jenazah di Kali Bekasi, pada dugaan peristiwa tawuran dan patroli aparat.
"Kami akan melihat bahwa kalau memang ada nanti kelalaian dari siapa pihak siapa, kami akan meminta pertanggungjawaban," kata Karyoto kepada wartawan, Minggu (22/9).
Karyoto mengatakan, ada indikasi penyebab kematian para korban berkaitan dengan aksi tawuran. Informasi itu didapat dari keterangan saksi.Karyoto menyampaikan, ketujuh orang sengaja menceburkan diri karena dihantui ketakutan saat ada petugas yang sedang berpatroli.
"Menurut informasi sekilas adalah bahwa ini adalah sah satu yang menjadi kemarin malam itu yang sudah diambil keterangan, memang mereka menceburkan diri ke sungai, karena adanya ketakutan, adanya patroli yang lewat atau menegur," ucap dia.
Keterangan dari saksi tersebut sedang didalami lebih jauh.
"Menegurnya sejauh mana, ini sedang kami dalami oleh Propam," ucap dia.
Karyoto berjanji akan transparan dalam melakukan penyelidikan. Propam Mabes Polri dan Kompolnas digandeng untuk ikut melakukan penyelidikan.
"Kami juga tidak mau istilahnya tertutup ya, kami akan membuka apa adanya kalau kejadian bagaimana. Untuk langkah ke depan, kami libatkan nanti dari Propam Mabes Polri juga kami akan libatkan dan Kompolnas," ucap dia.
Karyoto menjabarkan, ada anggota saat itu sedang berpatroli di sekitar kawasan tersebut. Patroli ini merupakan upaya antisipatif yang dilakukan jajaran kepolisian dalam mencegah terjadinya tawuran.
Sebab berkaca dari kasus-kasus sebelumnya, kasus tawuran cukup marak terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya seperti Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Bekasi dan Depok. Tak sedikit, dari pelaku tawuran yang menjadi korban bahkan sampai meregang nyawa.
"Sehingga kami langkah patroli ini betul, patroli tidak salah, saya katakan patroli tidak salah. Dan kenapa patroli lewat sini? Karena memang patroli ini datang 03.00 WIB, tapi kalau orang normal dalam keadaan jam-jam segitu tentunya istirahat," ucap dia.