Bertemu Cak Imin, Nelayan Muara Angke Keluhkan Pendangkalan Dermaga hingga Rob
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar bertemu dengan sejumlah nelayan Muara Angke, Jakarta Utara. Mereka meminta kepada Muhaimin, atau akrab disapa Cak Imin untuk memperjuangkan sejumlah aspirasi.
“Ini ada beberapa keluhan terutama dampak dari banjir rob yang sering kali terjadi di wilayah kita khususnya di Kali Adem itu, karena sering terjadinya banjir itu berdampak sekali terutama ke perekonomian di situ, karena di situ banyak sekali kegiatan ekonomi,” kata Warya, salah satu nelayan Muara Angke dalam keterangannya, Minggu (5/3).
Aspirasi kedua yang disampaikan adalah mengenai akses keluar masuk perahu nelayan di dermaga Muara Angke yang saat ini mengalami pendangkalan.
-
Apa yang dikeluhkan nelayan Indramayu kepada Ganjar? Mereka mengeluh harus menyetor uang keamanan kepada preman.
-
Siapa yang ikut membantu KKP dalam mendorong ekonomi nelayan? Bersama Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia (GISLI), KKP menggelar workshop PUG pada 30 Juli 2023 di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.
-
Bagaimana Ganjar tanggapi keluhan nelayan? Usai berdialog, Ganjar menegaskan bahwa praktik semacam itu tidak dibenarkan. Hal itu menjadi tugas bagi pemerintah memberikan edukasi sehingga membuat nelayan tidak merasa penyetoran uang ke preman adalah kewajiban.
-
Bagaimana KKP membantu nelayan di Cilacap meningkatkan pendapatan? Dikatakannya, operasional gudang beku portable tersebut turut menghasilkan pendapatan bersih rata-rata Rp20 juta/bulan serta menyerap 6 orang tenaga kerja langsung.
-
Apa saja yang didorong KKP untuk nelayan dan keluarganya? KKP terus mendorong produktivitas nelayan di Indonesia, termasuk keluarganya. Istri nelayan diajak cermat membaca peluang usaha, di antaranya mengolah ikan menjadi produk turunan yang memiliki nilai jual.
-
Kenapa KKP memberikan dukungan kepada nelayan di Cilacap? Dukungan tersebut merupakan upaya KKP mendorong budaya korporasi sekaligus membangun ekosistem hulu-hilir perikanan sebagaimana arahan Presiden Republik Indonesia dalam rapat terbatas pada 6 Oktober 2020.
“Saya minta kepada pak Muhaimin untuk menyampaikan kepada pemerintah ke depannya supaya diperhatikan, agar terjadi tindakan pengerukan supaya akses keluar masuk perahu nelayan lancar,” tuturnya.
Selain Warya, sejumlah nelayan Muara Angke juga menitipkan aspirasi lain kepada Cak Imin. Diantaranya terkait pasokan BBM yang cukup langka dan harga yang fluktuatif, penanganan dampak limbah industri, hingga beban Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dinilai memberatkan para nelayan.
“Para nelayan kita sangat membutuhkan perhatian yang serius dan mendesak, baik menyangkut pelayanan birokrasi di dalam memfasilitasi para nelayan untuk bisa melaut secara produktif. Beberapa kendala administrasi harus benar benar ditangani dengan cepat,” jelas Cak Imin.
Menyangkut masalah BBM yang tak lain adalah kebutuhan energi kapal para nelayan, Cak Imin meminta, pemerintah untuk betul-betul memperhatikan sekaligus mencari solusi konkret. Menurutnya nelayan tidak seharusnya dibebani dengan kelangkaan BBM, apalagi dengan harga yang tak menentu.
“Inilah bagian rangkaian masalah klasik yang bisa diatasi kalau kita semua bertindak secara efektif. Saya minta kepada semua pejabat yang menyangkut nelayan untuk bergerak lebih efektif lagi, mengambil langkah-langkah cepat,” ujarnya.
“Yang penting orientasi kelautan kita, cara kerja pembangunan kita, pembelaan kita kepada laut di mana 70 persen negeri ini adalah laut adalah cara kerja yang tidak bisa business as usual, bisnis biasa-biasa saja, harus ada langkah agresif, harus ada langkah yang sistematis, lintas sektoral agar Indonesia bisa menjadi negara yang mengandalkan laut bagi kemakmurannya,” sambung Cak Imin.
Dia juga mendorong Menteri Keuangan dan Menteri Kelautan dan Perikanan untuk memberikan keringanan terkait PNBP bagi nelayan. Menurutnya, banyak nelayan di Indonesia, termasuk di Muara Angke yang kini masih sulit setelah cukup lama dihantam pandemi juga iklim laut yang kurang bersahabat.
“Saya minta pemerintah salah satunya menteri keuangan menteri kelautan harus sadar sepenuhnya (dengan) memberikan keringanan kepada PNBP para nelayan di masa-masa iklim buruk atau pancaroba,” tutup Cak Imin.
Dalam kesempatan itu, Cak Imin juga sempat melakukan penanaman pohon mangrove di area perairan Muara Angke. Selain itu, ia juga turut menyaksikan pelantikan DKW Gerbang Tani DKI Jakarta.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Janji itu disampaikan Kaesang ketika bertemu dan mendengarkan keluhan nelayan di Kompleks Pelabuhan Perikanan Tasikagung, Rembang, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPara nelayan ramai-ramai menyampaikan keluhan kepada Anies.
Baca SelengkapnyaProyek reklamasi di teluk Jakarta berdampak pada banyak hal, salah satunya membuat hidup nelayan Muara Angke semakin susah. Berikut potretnya:
Baca SelengkapnyaKepada Pramono, warga Pulau Lancang yang kebanyakan nelayan, mengeluhkan persoalan terkait bahan bakar dan tambak.
Baca SelengkapnyaIa ingin agar adanya kemudahan regulasi untuk para nelayan
Baca SelengkapnyaAnies menyatakan, kebijakan itu rupanya semakin menyulitkan nelayan.
Baca SelengkapnyaPara nelayan mengharapkan pemerintah Jakarta bisa membantu modal bagi mereka.
Baca SelengkapnyaAndika M Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi) menegaskan komitmennya pada peningkatan kesejahteraan nelayan.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, keluhan dari para nelayan harus segera direspons pemerintah agar nelayan bisa sejahtera.
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran melanjutkan kampanye mendatangi Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru
Baca SelengkapnyaAnies berjanji, mencatat semua masalah nelayan itu untuk nantinya dibereskan.
Baca Selengkapnya