Nelayan Indramayu Mengeluh Setor Uang Keamanan ke Preman, Ini Respons Ganjar
Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mendengarkan keluhan nelayan Indramayu yang harus menyetor uang keamanan kepada preman.

Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mendengarkan pengakuan mengejutkan saat berdialog dengan dari nelayan Indramayu. Mereka mengeluh harus menyetor uang keamanan kepada preman.

Nelayan Indramayu Mengeluh Setor Uang Keamanan ke Preman, Ini Respons Ganjar
"Ada masalah?" tanya Ganjar di Tempat Pelelangan Ikan Karang Song, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (23/12).
"Ada bajak laut," kata nelayan.
Berdasarkan pengakuannya, nelayan itu menyetor mulai Rp3 juta hingga Rp5 juta setiap minggunya. "Orang biasa seperti saya, cuma baik keamanannya kalau ada masalah," ujar nelayan.

"Tapi orang seperti itu harusnya dikasih atau tidak?" tanya Ganjar.
"Dikasih," jawabnya.
"Kenapa?" sahut Ganjar lagi.
“Biar saya nyari ikannya nggak keluar dari wilayah," kata si nelayan.
Usai berdialog, Ganjar menegaskan bahwa praktik semacam itu tidak dibenarkan. Hal itu menjadi tugas bagi pemerintah memberikan edukasi sehingga membuat nelayan tidak merasa penyetoran uang ke preman adalah kewajiban.
"Ada yang menarik tadi, kejujuran mereka mengatakan bajak laut ini preman. Karena saya tanya, petugas? bukan. Siapa mereka? Dia preman mengamankan kita. Inilah tugas dari Kementerian Kelautan dari AL untuk bisa membantu para nelayan kita seandainya mendapatkan itu harus ada tindakan penegakan hukum, kalau nggak tentu mereka akan merasa bahwa ini sebuah kewajiban, padahal nggak ada itu," tegas Ganjar.

"Kalau pengamanan, Polair ya akan mengamankan. Maka nanti akan kita cek kalau itu benar-benar terjadi maka penegakan dilakukan. Termasuk pungli itu, itu termasuk pungli yang masuk dalam hitungan kita sikat," tandasnya.