Besok, Komunitas Baca Puisi dari Desa Tampil di Kota Banyuwangi
Merdeka.com - Sejak akhir tahun 2018, sekelompok pemuda yang tergabung dalam komunitas Selapanan Sastra, rutin melakukan pementasan baca puisi keliling antar desa di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.
Kali ini para pemuda yang rata-rata berasal dari Muncar, coba menampilkan pertunjukan di kawasan kota, didukung Dinas Pariwisata, Kabupaten Banyuwangi.
Mengusung tema 'Sastra Dari Desa' para pemuda dengan beragam latar belakang profesi ini, akan melangsungkan pertunjukan baca puisi, teatrikal, monolog, musik dan diskusi kesusastraan di Dinas Pariwisata, Banyuwangi, Sabtu malam (29/6). Acara ini bakal mulai berlangsung pukul 19.00 WIB.
-
Dimana Muhibah Budaya di Banyuwangi diselenggarakan? Muhibah budaya ini digelar di Gedung Gesibu Blambangan.
-
Apa yang ditampilkan dalam Muhibah Budaya di Banyuwangi? Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
-
Mengapa Muhibah Budaya di Banyuwangi diselenggarakan? “Muhibah Budaya ini tidak semata pertunjukkan, namun sebagai wadah saling silaturahmi dan memperkuat kebudayaan di daerah masing-masing,“ ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat hadir dalam acara tersebut.
-
Dimana Festival Band Pelajar Banyuwangi diadakan? Dilaksanakan selama dua hari, di Taman Blambangan, 24-25 Agustus, ajang ini diikuti sebanyak 29 grup band pelajar dari tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat.
-
Apa yang ditampilkan di Festival Wayang Kulit Banyuwangi? Festival Wayang Kulit 2023 ini menghadirkan lakon Ampak-Ampak Manahilan yang dimainkan oleh Dalang trio, yaitu Ki Sanggit Abhillawa, Ki Galih Kidung Wibowo, dan Ki Edo Sabdo Carito. 'Lakon ini mengisahkan penyesalan raksasa yang melakukan peperangan balas dendam di hutan Manahilan.'
-
Apa yang diwadahi Banyuwangi lewat Festival Band Pelajar? Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Banyuwangi selalu membuka ruang bagi kalangan milenial. Berbagai program untuk anak-anak muda pun digulirkan. 'Salah satunya Festival Band Belajar. Lewat ajang ini kita wadahi bakat dan minat para pelajar yang memiliki passion di bidang musik.
"Anggota kami beragam, ada yang pedagang, guru, mekanik, tukang kayu, jual air, siswa, mahasiswa. Kami ingin menunjukkan bahwa pemuda di desa ini mampu bersastra," kata Munir, Koordinator Selapanan Sastra saat ditemui di kediamannya, Desa Wringinputih, Jumat (28/6).
Munir melanjutkan, penampilan Komunitas Selapanan Sastra di kota, diharapkan bisa memberi gebrakan baru. Pertunjukan sastra selama ini dinilai hanya berkutat di kawasan kampus dan perkotaan. Selapanan sastra berharap, adanya pementasan di kota bisa mengajak para sastrawan di Banyuwangi bersatu saling menguatkan.
"Harapan teman teman bersama, sastra bisa merata, tidak di kalangan tertentu. Panggung panggung perform lebih banyak di kota dan masih berkutat di kampus kampus. Harapan tampil di kota, sastrawan bisa melingkar bersama di sana. Bicara, diskusi bersama, sastra iso berkembang," paparnya.
©2019 Merdeka.comPenghujung acara, selain pementasan sastra, komunitas Selapanan Sastra bakal menggelar diskusi, ditemani sastrawan Banyuwangi, Fatah Yasin Nor dan Taufik WR Hidayat.
"Para pemuda total ada 20 orang yang tampil. Saya sendiri bakal mengiringi musikalisasi puisi," katanya.
Munir sendiri berprofesi sebagai pedagang kopi dan mencintai sastra sejak duduk di bangku SMP. Komunitas Selapanan Sastra terbentuk dari obrolan para pemuda Muncar di warung kopi yang ingin memiliki wadah kreatif di dunia sastra.
"Saya sudah suka nulis puisi sejak SMP. Awalnya gak bayangkan anak pemuda Muncar yang mau tertarik di sastra. Ternyata banyak yang datang dan ingin gabung, karena di Muncar selama ini enggak pernah ada pertunjukan sastra," ujarnya.
Sejak komunitas Selapanan Sastra terbentuk pada November 2018, para pemuda ini telah menggelar pertunjukan sastra -yang sebagian besar pembacaan puisi- di ruang terbuka hijau dan kantor-kantor desa.
"Tampil keliling di kantor Desa Wringinputih, Kedungrejo, RTH Blambangan setiap 35 hari sekali (selapanan dalam hitungan Jawa). Penampilan di kota ini yang pertama dan urutan ke 9," jelas pria yang menuntaskan pendidikan terakhir di tingkat SMA ini.
Muncar sendiri dikenal sebagai kawasan penghasil ikan dan industri pengalengan terbesar di Indonesia. Muncar yang dulu terkenal dengan kawasan yang bau, kotor, dengan dinamika kenakalan remaja dan kriminalitas, kali ini Pemuda Muncar ingin menunjukkan bahwa sastra bisa tumbuh dari sana. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melalui festival ini, Ipuk berharap agar anak-anak muda tetap bangga berbahasa daerah.
Baca SelengkapnyaRatusan penyair dan penulis dari seluruh Indonesia dan sejumlah negara berkumpul di Banyuwangi untuk mengikuti Jambore Sastra Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaFestival Sastra Kota Malang kali ini banyak membahas tentang wisata kuliner legendaris
Baca SelengkapnyaKarnaval BEC akan berlangsung di sekitar area Taman Blambangan. Rute BEC tahun ini sepanjang 2,5 kilometer.
Baca SelengkapnyaRatusan anak muda antusias mengikuti kompetisi menyanyikan gending (lagu) daerah.
Baca SelengkapnyaIsyana Sarasvati akan mengisi acara di Pagelaran ' Pahlawan Nasional.
Baca SelengkapnyaMas Adi turut mengapresiasi acara ini sebagai wujud pengisi kemerdekaan khususnya oleh para pemuda.
Baca SelengkapnyaTamansuruh merupakan desa yang berada di kaki Gunung Ijen. Budaya dan tradisi agraris sangat lekat.
Baca SelengkapnyaIpuk mengaku senang Banyuwangi menjadi tuan rumah berbagai event nasional maupun regional.
Baca SelengkapnyaSetiap tahunnya, ratusan anak muda antusias mengikuti event ini. Mereka antusias menyanyikan lagu daerah Using.
Baca SelengkapnyaFestival Gunung Watu Pecah ialah cara untuk merawat kesenian dan budaya lokal masyarakat di sekitar Kaki Gunung Watu Pecah.
Baca SelengkapnyaFestival Indonesia Bertutur 2024 akan digelar di tiga lokasi berbeda di Bali.
Baca Selengkapnya