Bikin Panik, Tiga Ekor Ular Kobra Bersarang di Dalam Speaker
Beruntungnya tidak ada korban dalam upaya evakuasi ketiga ular tersebut.
Beruntungnya tidak ada korban dalam upaya evakuasi ketiga ular tersebut.
Bikin Panik, Tiga Ekor Ular Kobra Bersarang di Dalam Speaker
Warga Kelurahan Cereme, Lubuklinggau Timur II, Lubuklinggau, Sumatera Selatan, heboh dengan penemuan tiga ekor ular kobra bersarang di speaker. Diduga, ular itu mencari tempat nyaman di musim kemarau.
Penemuan diawali pemilik rumah ingin merapikan speaker yang biasa digunakan untuk alat pengeras suara organ tunggal beberapa hari lalu. Kebetulan, speaker itu diletakkan di luar rumah.
Warga pun berdatangan ke lokasi untuk menangkap ular dengan ukuran lebih dari satu meter. Warga gagal mengevakuasinya sehingga
petugas Damkar terjun ke lokasi.
Suasana proses evakuasi ular dari dalam speaker oleh petugas Damkar direkam warga dan videonya diposting ulang akun Instagram @berita_lubuklinggau.
Dalam narasi, akun itu menulis "Musim Kemarau Panjang, 3 Ekor ular Numpang Tidur di Spiker Salon. Warga Histeris. Kejadian ini terjadi di Cereme Dalam, Kelurahan Cereme, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan pada Senin, 2 Oktober 2023 lalu. Terimakasih pak Damkar yang Ganteng2 nyo mirip Miminlah Berkah selalu Pak Damkar," tulis @berita_lubuklinggau.
Kabid Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran, Penyelamatan dan Penanggulangan Bencana Daerah Lubuklinggau Suryo Amrinata Kusuma membenarkan kabar itu. Menurut dia, tiga ekor ular itu diduga berasal dari semak-semak di sekitar rumah dan mencari tempat nyaman saat musim kemarau.
"Ular-ular itu keluar dari tempatnya untuk mencari tempat nyaman, kebetulan masuk ke speaker warga," ungkap Kabid Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran, Penyelamatan dan Penanggulangan Bencana Daerah Lubuklinggau Suryo Amrinata Kusuma, Jumat (6/10).
Setelah dievakuasi, 3 ekor ular itu selanjutnya dilepasliarkan di dalam hutan. Warga diimbau menjaga lingkungan sekitar rumah agar tidak menjadi tempat bersarang ular berbahaya dan binatang liar lain.
"Tidak ada warga yang dipatuk ular dan evakuasi berjalan lancar. Untuk keselamatan warga dan keberlangsungan hidup, ular-ular itu dilepaskan di hutan," kata Suryo.