Bisnis Aquascape Makin Ramai dan Laku di Banyuwangi
Merdeka.com - Pasar pariwisata di Kabupaten Banyuwangi dirasakan oleh banyak pelaku usaha kreatif, salah satunya komunitas kesenian Aquascape Banyuwangi. Komunitas yang menekuni bisnis kreativitas menata tanaman air di dalam akuarium ini mulai berkembang selama lima tahun terakhir.
Ketua Aquascape Banyuwangi Didik Hartono mengatakan, mulanya pada tahun 2014 hanya dia yang menekuni seni menata tanaman hidup di akuarium. Saat ini dia sudah memiliki anggota lebih dari 70 orang dengan 10 gerai.
"Ini beda dengan plastik. Di dalamnya 100 persen tanaman hidup, berkebun dalam air. Sekarang pasar makin ramai, awal-awal yang buka gerai cuma saya. Sekarang ada 10 gerai yang melayani order aquascape," kata Didik saat menghadiri lomba desain aquascape di kampus Untag Banyuwangi, Senin (20/5).
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong penguatan seni budaya lokal? “Bukan berarti tradisi dan budaya kita menjadi hilang kesakralannya karena kita festivalkan. Namun, kita kemas lebih menarik dan kreatif menjadi sebuah atraksi seni yang bisa ditonton wisatawan. Kita tata bagaimana letak panggungnya, kita ajarkan pre eventnya.
-
Kenapa tempat wisata di Banyuwangi populer? Mencari tempat wisata Banyuwangi yang populer memang tak sesulit yang dibayangkan. Sebab, kota di ujung timur Pulau Jawa ini rasanya memiliki begitu banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi.
-
Bagaimana Banyuwangi mempromosikan pariwisatanya? Termasuk meninjau bagaimana pengelolaan pariwisata yang dilakukan oleh daerah.
-
Mengapa Festival Pasar Ikan Banyuwangi diselenggarakan? “Festival ini merupakan salah satu upaya untuk mengangkat potensi perikanan daerah yang sangat besar. Nelayan yang awalnya hanya menjual ikan segar dengan margin sedikit, kini bisa mendapat keuntungan lebih besar dengan mengolah ikan tersebut,“ kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Senin (1/8).
-
Apa kontribusi seniman dan budayawan bagi Banyuwangi? 'Kesenian dan budaya telah menjadi elan vital bagi Banyuwangi. Kehadiran para seniman dan budayawan memiliki kontribusi penting untuk membangun identitas kultural masyarakat Banyuwangi,' ungkap Ipuk di hadapan seratus orang seniman dan budayawan yang hadir.
-
Bagaimana Muhibah Budaya di Banyuwangi bisa melahirkan kreasi baru? Dengan muhibah budaya demikian, lanjut Ipuk, bisa melahirkan kreasi dan ide baru dalam mengeksplorasi budaya daerah.
Tidak hanya hobi, seni aquascape saat ini mulai banyak diburu pembeli. Sejak awal tahun, dia sudah menerima 10 pesanan dengan kisaran harga Rp 500 ribu sampai belasan juta.
Harga 1 unit aquascape berukuran 1 meter, bisa mencapai Rp 11 juta. Sementara untuk ukuran kecil 30 X 20 X 25 harganya di kisaran Rp 500 ribu, tergantung komponen yang dimasukkan.
"Awalnya yang pesan hanya dari luar kota. Sekarang sudah mulai banyak pesanan lokal yang masuk," ujarnya pemilik toko aquascape di Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Banyuwangi ini.
Komponen dalam aquascape berisi aneka tanaman hidup yang membutuhkan perawatan. Jenis tanaman air yang sering digunakan yakni rumput Moss, Bucephalandra asli Kalimantan dan Anubias berdaun bundar dengan harga 20 ribu sampai jutaan rupiah per pohon.
Sementara untuk media tanam tanaman air, membutuhkan benda mati seperti pasir angel, dan pasir silika, serta komponen kayu jenis senggani, kesirem dan rasamala yang harganya Rp 20 ribu sampai ratusan ribu rupiah.
"Tapi sebetulnya semua jenis kayu bisa dipakai untuk aquascape asalkan tidak mudah lapuk, karena akan terus terendam dalam air. Tujuannya membuat ekosistem secantik mungkin," jelasnya.
Sebagian pembeli, kata Didik, tertarik dengan eksperimen kreasinya sendiri, ada juga yang membeli langsung jadi sekaligus konsultasi perawatan. Kesenian aquascape ditemukan Takashi Amano dari Jepang, dan telah berkembang di banyak negara.
Tidak hanya menggelar lomba, kampus Untag Banyuwangi juga tertarik untuk memasukkan seni aquascape dalam mata kuliah baru, agar mahasiswa bisa memiliki bekal kemampuan untuk berwirausaha.
Kepala Prodi Ilmu Perikanan Untag Banyuwangi Mega Yuniartik menjelaskan, saat ini pasar aquascape mulai banyak diminati, sehingga menjadi peluang bagi civitas akademika untuk mengembangkan dan memperkuat sumberdaya manusia.
"Harapan kami mahasiswa keluar sudah dilengkapi kemampuan aquascape. Masyarakat adalah pengguna lulusan kita, jadi kita berusaha menyesuaikan, peluang di bidang itu juga besar," katanya.
Salah satu peserta, Akbar Maulana (19) mengaku sudah mendapatkan pemasukan dari hobinya aquascape. Siswa SMA Negeri 1 Glagah, Banyuwangi ini bahkan sudah bisa memenuhi uang saku hingga membeli gawai dari hasil aquascape.
"Alhamdulillah sudah bisa beli handphone dan uang saku sendiri, tidak minta orang tua," ujarnya.
Sejak 2018, Akbar sudah menerima belasan pesanan aquascape dengan nilai jual ratusan ribu. Dia menggunakan pohon dari kayu-kayu mati dan lumut air tawar, lengkap dengan lampu, pompa, filter dan ikannya.
"Tergantung konsep aquascape yang dipesan. Soalnya banyak yang memesan bahannya saja. Dan harus tahu caranya, seperti memilih ikannya enggak boleh sembarangan, tidak boleh yang omnivora karena akan makan rumputnya," katanya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebut Banyuwangi memiliki ekosistem pariwisata terbaik di nusantara.
Baca SelengkapnyaCepy Mancing Mania menyebut Banyuwangi punya banyak spot mancing
Baca SelengkapnyaKabupaten Buleleng masuk dalam daftar enam daerah paling kreatif di Indonesia. Ini alasannya
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang wisata di Banyuwangi yang hits dan terbaru, sangat cocok untuk memanjakan mata di akhir pekan.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi kembali menggelar Banyuwangi Fish Market Festival yang dipusatkan di kawasan Kampung Mandar Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaAcara dibalut dengan pentas budaya khas Bumi Blambangan itu melahirkan spirit memajukan daerah kelahiran..
Baca SelengkapnyaWisatawan bisa diving hingga menyeberang pulau indah.
Baca SelengkapnyaSebuah pulau di Kecamatan Sangkulirang, saat ini sedang dikembangkan sebagai desa Bahari.
Baca SelengkapnyaWisata Banyuwangi menjadi salah satu rekomendasi yang tepat bagi Anda jika ingin meluangkan waktu sejenak untuk berlibur.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Genteng Wetan Kabupaten Banyuwangi ini berhasil membuktikan bahwa lingkungan yang bersih bisa mendatangkan cuan
Baca SelengkapnyaPohon-pohon mangrove yang tumbuh dengan akar-akarnya yang unik telah menambah keindahan alam yang ada di destinasi ini.
Baca SelengkapnyaProduk kerajinan batik kayu di Krebet telah menjangkau pasar nasional maupun internasional
Baca Selengkapnya