BNPB Ungkap Alasan Tidak Ada Korban Jiwa dalam Erupsi Gunung Semeru
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memaparkan keberhasilan relokasi pemukiman penduduk ke daerah aman menjadi alasan tidak ada korban jiwa saat erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur, pada awal Desember 2022 lalu.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB, Abdul Muhari mengatakan erupsi yang terjadi tahun ini lebih luas karena berdampak pada empat kecamatan dan enam desa, sedangkan erupsi tahun lalu dominan terjadi pada dua kecamatan dan sembilan desa.
"Kami syukuri pada kejadian 4 Desember 2022 lalu, sama sekali tidak ada korban jiwa," ujarnya dalam konferensi pers bertajuk pengarahan bencana yang dipantau di Jakarta, Senin (19/12).
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Dimana lokasi erupsi Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Mengapa Semeru erupsi lagi? Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
-
Kapan erupsi Gunung Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Rabu, 19 Juni 2024 pada pukul 05.55 WIB,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Lumajang, dilansir Antara, Rabu (19/6).
-
Kapan erupsi Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
Dia menuturkan seluruh penduduk yang sebelumnya berada pada wilayah terdampak erupsi Gunung Merapi pada tahun 2021 lalu, kini sudah dipindahkan ke tempat relokasi yang aman dari jangkauan erupsi.
Kegiatan relokasi pemukiman penduduk itu berlangsung cepat. Ketika Gunung Semeru erupsi pada 4 Desember 2021, pemerintah langsung menyiapkan lahan relokasi pada 13 Desember 2021.
Sebulan kemudian tepatnya pada 13 Januari 2022, lahan itu mulai dibersihkan. Pada 27 Maret 2022, lahan itu mulai dibangun rumah-rumah lengkap dengan fasilitas umum dan fasilitas sosial.
"Masyarakat yang berada di wilayah terdampak pada tahun 2021, kini sudah tidak lagi menghuni rumah-rumah di daerah (terdampak) itu," ujar Abdul.
Lebih lanjut, dia mengapresiasi respon cepat masyarakat dan pemerintah daerah dalam menghadapi kondisi darurat ketika Gunung Semeru mengalami erupsi.
Pada 4 Desember 2022, ketika awan panas guguran terjadi pukul 02.46 WIB, sejam kemudian masyarakat langsung mengungsi ke tempat aman agar tidak terkena dampak erupsi tersebut.
"Meskipun biasanya dari mulai terjadi awan panas guguran sampai ke kawasan terdampak pada tahun 2021 butuh waktu, tetapi pada pagi hari itu, Minggu (4/12), pemukiman sudah kosong dan masyarakat sudah mengungsi," papar Abdul seperti dilansir dari Antara.
BNPB mengharapkan agar daerah yang terdampak erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 dan 4 Desember 2022 harus kosong dari pemukiman.
Aktivitas yang bersifat sementara, seperti aktivitas ekonomi harus memperhatikan level kewaspadaan gunung api tersebut.
"Ketika level III ada larangan untuk tidak beraktivitas di sepanjang 17 kilometer sampai Besuk Kobokan, atau ketika itu naik level IV sama sekali tidak boleh ada orang di situ," terang Abdul.
"Tetapi ketika turun ke level II, kita bisa beraktivitas lagi di sekitar daerah kawasan yang pernah terdampak, tetapi tentu saja jangan pernah menghilangkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Semeru mengalami dua kali erupsi dalam sehari.
Baca SelengkapnyaBPBD Jabar juga mencatat jumlah korban luka-luka sebanyak 82 orang.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Semeru terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 137 detik.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim) berulang kali erupsi pada Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaGunung Semeru tercatat beberapa kali erupsi disertai letusan dengan ketinggian hingga 1 kilometer di atas puncak Mahameru pada Kamis pagi.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi, Total 174 Kali sejak Awal 2024
Baca SelengkapnyaTim dokter sejauh ini mencocokan sidik jari dengan KTP elektronik para korban.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, kembali erupsi pada Kamis dini hari
Baca SelengkapnyaGunung Ibu dalam level IV atau awas, dengan rekomendasi wilayah radius 4 kilometer harus dikosongkan dari seluruh aktivitas warga.
Baca SelengkapnyaSebanyak 61 rumah warga mengalami kerusakan usai gempa magnitudo 4,6 di Sukabumi.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter
Baca SelengkapnyaJumlah itu berdasarkan hasil pendataan sementara yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB.
Baca Selengkapnya