Cak Imin soal Tak Semua Dapat Susu di Menu Makan Bergizi Gratis: Bertahap Ya
Susu akan menjadi pelengkap dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun pelaksanannya memang belum bisa diterapkan saat ini.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar mengatakan, susu akan menjadi pelengkap dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun pelaksanannya memang belum bisa diterapkan saat ini.
"Semua akan bertahap ya. Ya memang ada yang siap pakai susu, ada yang belum siap," kata Muhaimin saat meninjau dapur umum penyedia MBG di Depok, Senin (6/1).
Cak Imin sapaan akrabnya meninjau pelaksanaan program MBG di Depok didampingi Ketua DPC PKB Kota Depok sekaligus anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Faizin, dan Wakil Walikota Depok terpilih, Chandra Rahmansyah. Di lokasi dapur, Cak Imin melihat proses pengolahan makanan hingga distribusi.
“Ya kita ikut mensukseskan, sekaligus mengawasi jalannya hari pertama memberikan makanan bergizi gratis dari pemerintah,” ujarnya.
Program MBG merupakan upaya perbaikan dan meningkatkan gizi anak Indonesia, sehingga sesuai dengan standar. Dalam praktikya, MBG melibatkan semua unsur baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan stake holder lainnya.
“Semuanya terlibat sehingga menjadi dampak generasi yang baik, dampak ekonomi masyarakat sekitar dan dampak ekonomi pada umumnya,” tukasnya.
Dapur Depok Paling Siap
Dari hasil pantauan di Dapur Kebayunan, Tapos, Depok menjadi salah satu dapur yang paling siap. Dari sisi kapasitas dan sumber daya manusia, Dapur Kebayunan bisa dijadikan percontohan standar pelayanan dalam menyiapkan menu makanan mendukung program MBG.
“Ya ini termasuk dapur sebagai bagian dari contoh standar yang baik, akan dijaga supaya standar yang lain juga meneladani berupa produk-produk dari dapur umum sebenarnya,” ungkapnya.
Dia melihat langsung penyediaan bahan baku makanan petani sayuran dan supplier lokal. Keterlibatan muatan lokal secara langsung akan berdampak terhadap UMKM di sekitar Dapur Kebayunan sebagai lokasi penyedia MBG.
“Kami harapkan juga berdampak pada UMKM,” katanya.
Yang menjadi sasaran program MBG ini adalah anak sekolah jenjang PAUD hingga SMA serta ibu hamil dan menyusui. Pemantauan dilakukan oleh ahli gizi dari Badan Gizi Nasional (BGN). Dikatakan, jika ada keluhan terkait program MBG maka dapat disampaikan langsung ke website BGN, dapur penyedia, dan kepala sekolah.
“Ya ada tim khusus yang dibuat oleh Badan Gizi Nasional,” ungkapnya.
Dibagi 2 Kali Sehari
Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cilangkap Tapos, Raka Pratama mengatakan, penyediaan MBG dilaksanakan dua kali dalam sehari dan pendistribusian dilakukan mulai pukul 07.00 - 08.00 WIB dan 11.00 - 12.30 WIB.
Pada menu MBG hari ini, pihaknya menyediakan ayam fillet, sayur buncis, wortel dan lauk pendampingnya yakni tahu.
“Hari ini kami tidak menggunakan susu tapi di hari berikutnya diberikan susu, susu diberikan seminggu dua kali,” katanya.
Menu pada MBG telah disesuaikan dengan standar gizi yang ditetapkan pada Peraturan Menteri Kesehatan dan Badan Gizi Nasional. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi telah terdapat ahli gizi yang menghitung kadar gizi pada menu makanan yang disiapkan.
“Iya ada konsultan gizi di sini,” pungkasnya.