Cari anak usai 6 tahun berpisah, kakek nenek asal Banten kesasar di Palembang
Merdeka.com - Maksud hati menemui anak yang terpisah sejak enam tahun silam, pasangan suami istri renta, Ahmad Supriyadi (78) dan Emin (72) malah kesasar di rumah warga. Beruntung, mereka diselamatkan polisi dan dibantu bertemu dengan anaknya.
Pasutri tersebut rencananya menemui sang anak, Syarifuddin, yang bekerja di perkebunan kelapa sawit di Banyuasin. Mereka berangkat dari kampungnya di Desa Cigondang Labuan, Pandegelang Banten, bermodalkan secarik alamat anaknya tiga hari lalu.
Dalam perjalanan, kertas alamat tersebut hilang. Sesampai di Palembang, mereka bingung mau ke mana. Hingga akhirnya berjalan menyusuri jalan dan meminta tolong ke salah seorang warga di kawasan Gandus Palembang untuk menginap selama sehari semalam.
-
Gimana mereka ketemu? Di balik pernikahannya yang terkesan sangat mendadak itu, banyak netizen menduga keduanya menikah melalui jalur perjodohan. Namun, dugaan tersebut tidak dikonfirmasi oleh keduanya hingga 1 tahun usia pernikahannya.
-
Dimana sepasang kekasih ditemukan? Makam ini awalnya digali pada 2020 di Kota Datong, Provinsi Shanxi, China utara.
-
Siapa yang menemukan rumah itu? Dilansir dari laman Newsweek, hunian persegi panjang itu ditemukan oleh para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan Austria (ÖAW) di Svinjarička Čuka, Serbia, yang terletak di wilayah Balkan di Eropa tenggara.
-
Dimana Samosir dan ibunya menghilang? Di tengah danau terdapat pulau besar yang dinamakan Pulau Samosir, yang dipercaya merupakan tempat Samosir dan ibunya menghilang.
-
Bagaimana mereka bertemu? Sejak perang meletus pada 7 Oktober lalu, pria Palestina ini, bersama dengan seluruh warga Palestina di Tepi Barat, dilarang masuk ke Israel, sehingga keduanya bertemu secara diam-diam di Ramallah.
-
Siapa yang menemukan makam ibu dan anak? Sumber: Arkeonews Makam ini ditemukan 2004 selama proyek pembangunan di daerah yang dikenal sebagai pemakaman Romawi kuno di timur kota Ovilava (kini Wels di Austria Hulu).
"Kami mau cari anak yang kerja di sini, tapi alamatnya hilang. Cuma ingat daerah Mariana, tidak tahu di mana itu," ungkap Supriyadi di Polsek Gandus Palembang, Selasa (31/10).
Polisi yang mengetahui permasalahan pasutri itu akhirnya membantu melakukan pencarian. Setelah berkomunikasi dengan Polsek Banyuasin, nama orang yang dimaksud benar adanya.
Alhasil, pasutri dan anaknya dipertemukan. Suasana haru tak terbendung ketika mereka berpelukan melepas kerinduan setelah enam tahun terpisah.
"Alhamdulillah, kami pertemukan keluarga ini. Salut juga dengan perjuangan orang tua itu mencari anaknya," kata Kapolsek Gandus Palembang, AKP Aidil Fitriansyah.
Dia mengimbau masyarakat yang mengalami kesulitan atau kesasar dalam perjalanan segera melapor ke kantor polisi terdekat. Hal ini bertujuan menghindari terjadinya kejahatan yang dilakukan seseorang untuk memanfaatkan keadaan.
"Selagi masih bisa dibantu kita upayakan semaksimal mungkin. Masyarakat tidak perlu segan mendatangi kantor polisi, jangan takut," pungkasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nenek Satikem sempat "dibuang" oleh majikannya ke panti jompo di Bangka Belitung
Baca Selengkapnya24 tahun tak berjumpa, sang ayah tak kuasa menahan tangis saat bertemu dengan putra tercintanya.
Baca SelengkapnyaKisah haru pria yang tersesat tapi selalu dikira ODGJ hingga penculik saat minta tolong, begini akhirnya.
Baca SelengkapnyaBantuan bisa datang dari arah mana saja dan dari siapa saja.
Baca SelengkapnyaTak pernah jumpa sejak lahir, wanita ini langsung menangis melihat kondisi sang ayah kandungnya.
Baca SelengkapnyaDi sana, mereka tampak melepas kerinduan satu sama lain ketika bertemu.
Baca SelengkapnyaSetelah bertemu dengan wanita pemilik akun @iyasaya_emngkenapa, pria tersebut akhirnya mendapat pertolongan.
Baca SelengkapnyaBikin haru, begini momen pertemuan ibu dan anak yang terpisah 20 tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaKakek berusia 80 tahun tersesat di bawah tanah Masjid Nabawi yang gelap dan sepi. Ia pun diantar pulang oleh pasutri asal RI tinggal di Madinah.
Baca SelengkapnyaDi momen pertemuan ini, sang ibu membawa jarik seolah akan menggendong anaknya yang saat itu hilang saat ia duduk di kelas 3 atau 4.
Baca SelengkapnyaDengan suara bergetar dan menangis, Rudi mengatakan terus mencari para tersangka yang telah mengambil nyawa sang anak
Baca SelengkapnyaSaat bertemu, keduanya tak kuasa menahan haru.Rasa syukur pun memenuhi dadanya kala akhirnya dapat bertemu dengan sang ayah.
Baca Selengkapnya