Cerita di balik foto tumpengan 'Selamat Ahok Di Penjara'

Merdeka.com - Jagat dunia maya dihebohkan dengan foto sejumlah orang yang menggelar syukuran tumpengan nasi kuning bertuliskan 'Selamat Ahok Di Penjara'. Foto itu beredar pasca majelis hakim PN Jakarta Utara memvonis Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan hukuman 2 tahun penjara dalam kasus penodaan agama.

Dalam foto tersebut tampak sejumlah orang berpose dan mengacungkan dua jari serta ada sebuah kertas bertuliskan 'Selamat Ahok Di Penjara'. Tulisan itu terletak dan disusun di antara makanan yang dihidangkan.

Pose dua jari merupakan gaya khas Ahok-Djarot selama masa Pilgub DKI Jakarta 2017. Yang mana pasangan Ahok-Djarot mendapatkan nomor urut dua.

Foto sejumlah orang yang menggelar syukuran tumpengan nasi kuning bertuliskan 'Selamat Ahok Di Penjara' itu juga mejeng dalam bentuk karangan bunga di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Belum diketahui siapa yang mengirim karangan bunga dan secarik foto yang ditempel tepat di tengah-tengah bunga tersebut.

Diantara belasan orang tersebut, terlihat anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Gerindra Prabowo Soenirman. Kemudian, ada juga sosok yang mirip eks Politikus PDIP yang juga Ketua Relawan Anies-Sandi, Boy Sadikin.

Saat dikonfirmasi, Prabowo mengaku foto tersebut diambil pada 9 Mei 2017 setelah hakim menjatuhkan vonis 2 tahun penjara kepada terdakwa Ahok. Foto tersebut diambil malam hari bersama para relawan di kediaman Boy Sadikin, Jalan Borobudur nomor 2, Menteng Jakarta Pusat.

"(Diambil) hari H Ahok diketuk palu (vonis) sama hakim," kara Prabowo saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (12/5).

Prabowo menceritakan, awalnya dia hanya diundang untuk syukuran kemenangan pasangan Anies-Sandi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih. Para relawan yang hadir juga berkumpul untuk kemenangan jagoannya.

Lantaran bertepatan dengan waktu vonis Ahok, kemudian salah seorang relawan mengambil sebuah kerta dan menuliskan 'Selamat Ahok Dipenjara'. Kertas itu diletakkan di dekat tumpeng. Lalu mereka foto bersama.

Dia tak mempermasalahkan jika akhirnya foto itu diasumsikan syukuran karena Ahok dipenjara. Menurutnya, itu spontanitas dan bagian dari kebebasan berpendapat.

"Buat kami enggak ada masalah itu ekspresinya masing-masing. Kalau mereka bisa pakai bunga, kalau kami pakai potong tumpeng," terang Prabowo.

Sedangkan Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengucapkan terima kasih kepada relawan Anies-Sandi meskipun syukuran tumpengan tersebut di atas kepedihan Ahok.

"Enggak apa-apa ya enggak apa-apa ya terima kasih. Terima kasih, kasih selamat di atas kepedihan kesengsaraan ya," kata Djarot di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (12/5).

Namun demikian, lanjut Djarot, seharusnya alangkah lebih elok bila semua pihak mulai melupakan pesta demokrasi yang telah usai. Masyarakat yang sempat terpecah dalam menentukan sikap politiknya harus kembali dipersatukan agar situasi aman dan nyaman tercipta.

"Mari kita semuanya menyembuhkan luka ini. Katanya kita mau bersatu? Jadi marilah sama-sama kita ciptakan situasi yang baik sehingga betul-betul kita bisa mempercepat pemulihan atas penyatuan seluruh warga. Mari kita persatukan lagi, jangan memperkeruh situasi," jelas Djarot.

Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno menolak berkomentar terkait foto tumpengan bertuliskan 'Syukuran Ahok Di Penjara'. Dia menyerahkan semuanya kepada Boy Sadikin dan anggota DPRD DKI Fraksi Partai Gerindra Prabowo Soenirman untuk mengklarifikasi foto tersebut.

"Mohon diklarifikasi ke Pak Boy Sadikin dan Pak Prabowo Soenirman," kata Sandi saat ditemui usai melakukan kunjungan ke Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (12/5).

Dia hanya berharap semua pihak menjaga perasaan Ahok, keluarga dan pendukung. Sehingga tercipta suasan yang kondusif.

"Karena kami ingin suasana yang jauh kondusif kita ingin mendukung dan menghormati perasaan pendukung Pak Basuki," tutup Sandiaga,