Cerita Mak Gober, sweeping lelaki yang berkeliaran saat Salat Jumat
Merdeka.com - "Salatlah kamu sebelum disahalatkan."
Kata-kata itu menjadi pemacu Mak Gober (64) untuk mendorong warga di kampungnya selalu menjalankan ibadah tepat waktu. Terutama, bagi kaum pria, agar senantiasa mendirikan salat, sesuai perintah Tuhan.
Wanita bernama asli Dede Siti Hindun ini merupakan sosoknya tidak asing bagi warga Plered dan Purwakarta. Sebab, lebih dari sepuluh tahun terakhir, dia memiliki kebiasaan untuk melakukan sweeping terhadap lelaki-lelaki yang berkeliaran menjelang Salat Jumat.
-
Siapa yang mengajak sholat berjamaah? Atta Halilintar mengajak Aurel Hermansyah serta kedua anak mereka, Ameena dan Azura, untuk salat berjamaah di ruang keluarga.
-
Siapa yang diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jumat? 'Wahai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk melaksanakan shalat pada hari Jumat, maka segeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Jika kamu mengetahui (hakikatnya).' (QS. Al Jumu'ah: 9).
-
Apa kewajiban Sholat Jumat bagi laki-laki muslim? Hukum sholat Jumat bagi setiap laki-laki muslim yang sudah akil balig ialah wajib.
-
Bagaimana cara mengerjakan Sholat Jumat? Tata cara sholat Jumat sebenarnya serupa dengan ketika mengerjakan sholat sunnah dua rakaat. Di mana yang diawali dengan niat dan diakhiri dengan salam. Akan tetapi, bedanya adalah sholat Jumat dikerjakan selepas khatib selesai menyampaikan dua khotbah. Usai khatib turun dari mimbar, muadzin nantinya akan menyerukan iqamah sebagai tanda segera dimulainya sholat Jumat.
-
Siapa yang salat Jumat di Pasar Tanah Abang? Salat Jumat pertama Ramadan tersebut diikuti para pedagang dan pengunjung yang memadati Pasar Tanah Abang.
-
Siapa yang dianjurkan untuk melakukan sholat sunah Jumat? Sholat sunah Jumat adalah sholat sunah yang dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan sholat Jumat.
Dengan membawa tongkat kecil, Mak Gober menyisir ke pusat-pusat keramaian, seperti pasar hingga permukiman warga. Pangkalan ojek, sopir angkot hingga pengguna jalan tak luput jadi sasarannya.
Jarak yang disisirnya cukup jauh, dan itu hanya ditempuhnya dengan berjalan kaki. Targetnya jelas, kaum adam yang masih berleha-leha, atau mereka yang masih bekerja, padahal waktu salat Jumat hampir tiba.
"Hayo ka masjid, salat tong cicing wae, salat burukeun jumaahan (hayo cepat cepat ke masjid, jangan pada diam, cepetan Salat Jumat)," teriak Mak Gober saat menemukan pria yang belum bersiap ke masjid, Jumat (14/10).
Menurut warga, aksi mulia yang dilakukan wanita 64 tahun itu telah berlangsung lebih dari 10 tahun, bahkan dia rela menanggung resiko. Tak sedikit cacian dan makian yang diterima warga sampai ke telinganya, tapi itu semua tidak membuatnya gentar.
"Iya awalnya dulu dia sering dapat cacian dan makian, parahnya lagi sampai dicerai sama suaminya," kata salah seorang warga juga berprofesi sebagai sopir angkot, Dedi.
Perceraian itu terjadi karena suaminya menganggap Mak Gober keluar batas, dan dianggap terlalu usil terhadap kelakuan warga. Kini, tak hanya warga, tokoh agama di tempat tinggalnya ikut memberikan dukungan.
"Kalau sekarang mah pada ngedukung, termasuk pak ustad," terang Dedi.
Mak Gober ©2016 merdeka.com/bram salam
Mak Gober mengaku saat ini berjualan gas, ia nekat melakukan sweeping dan mengobrak abrik kaum pria yang lalai menjalankan salat, terutama pada saat Jumatan. Lantaran, dia merasa resah melihat para pria berleha-leha dan berdiam diri, padahal waktu Salat Jumat sudah tiba.
"Iyah awalnya emak resah waktu liat laki-laki yang hanya diam di warung, ngumpul dan berteduh di bawah pohon, dan masih di jalan sampai masih bekerja. Padahal diwajibkan bagi pria untuk Salat Jumat," aku Mak Gober.
Dia semakin kuat dalam pendiriannya untuk terus melakukan aksinya, ia yakin sedang menjalankan syiar Islam sesuai kemampuannya. Apalagi, dia mendapat sokongan kuat dari ulama setempat.
"Wilayah Plered ini kan daerah santri, jadi malu kalau kelakuan warganya tidak nyantri," ujar Mak Gober.
Mak Gober berjanji selama masih mampu berjalan dan melakukan kegiatan serupa. Maka sweeping di hari Jumat akan terus dilakukan. Dia juga berharap di usia senjanya tetap diberi kesehatan oleh Yang Maha Kuasa, serta ada generasi yang melanjutkan perjuangannya agar setiap orang selalu mendirikan salat.
"Dulu saya tidak sendiri, tapi saat ini hanya saya dan Mak Ani, teman saya, yang masih melakukan ini. Karena yang lain tidak kuat mentalnya untuk dicibir," terang Mak Gober.
Mak Gober juga berpesan, agar semua kaum muslim agar tahun dan sadar jika ibadah adalah kewajiban dan hak bagi setiap umat islam untuk menjalankannya, terlebih tidak ada paksaan dari pihak manapun.
"Pesan saya titip semua umat Islam dapat menjalankan semua tentang kewajiban dan aturan yang berlaku dalam agama. Tentu dengan niat tulus tanpa ada maksud lain," katanya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Niat sholat Jumat beserta tata cara pengerjaannya yang penting diketahui oleh laki-laki beragama Islam.
Baca SelengkapnyaKenalan lebih dekat dengan tradisi Papajar untuk menyambut bulan suci Ramadan ala masyarakat Sunda.
Baca SelengkapnyaSaking pentingnya, dia bahkan rela meninggalkan lapak miliknya di pinggir jalan demi dapat menunaikan salat.
Baca SelengkapnyaBerikut tata cara mandi Jumat beserta bacaan niat dan waktu utamanya yang sunnah dikerjakan bagi umat Islam.
Baca SelengkapnyaPekerjaan yang bersifat darurat seperti ini dapat dijadikan alasan secara syar'i untuk tidak menghadiri shalat Jumat.
Baca SelengkapnyaBerikut bacaan niat sholat jumat beserta tata caranya yang benar buat iman dan makmum.
Baca SelengkapnyaNiat mandi Idul Adha perlu dibaca oleh umat Muslim sebelum menunaikan ibadah salat ini
Baca SelengkapnyaTerdapat dua waktu doa mustajab di hari Jumat, di mana doa lebih mudah dikabulkan.
Baca SelengkapnyaAda banyak sekali ibadah yang luar biasa apabila dikerjakan pada hari Jumat. Salah satunya membagikan ragam pepatah hari Jumat Islami.
Baca SelengkapnyaBerikut bacaan niat mandi sebelum sholat Jumat lengkap beserta tata caranya.
Baca SelengkapnyaMenjaga salat pada waktunya bukan hanya memenuhi kewajiban agama, tetapi juga memberikan manfaat yang besar dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Selengkapnya