Cicipi kopi sianida, manajer Olivier Devi bilang 'wah parah ini'
Merdeka.com - Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kembali melanjutkan sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Salah satu karyawan Kafe Olivier memeriksa kesaksian barista (peracik kopi) bernama Rangga Dwi Saputra.
Dalam kesaksiannya, Rangga mengaku hanya membuat kopi berdasarkan pesanan dari meja 54, tempat Jessica, Mirna dan Hani bertemu. Rangga tak beranjak sedikit pun dari meja bar, dan baru mengetahui ketika rekannya Agus Triyono dan Yohannes alias Semi datang ke tempatnya.
Dari Semi, Rangga baru mengetahui kejadian yang dialami Mirna hingga membuat wanita tersebut kehilangan nyawanya. Dari tangan rekannya itu pula, Rangga mengetahui kopi yang sudah berisi sianida tersebut.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa yang menjadi tersangka perundungan? Hasilnya dua orang siswa ditetapkan sebagai tersangka. Kedua tersangka merupakan kakak kelas korban.
"Dia masuk ke pantry, (gelas) yang kotor-kotor di bar back. Sisanya saya dapatnya dari Semi, Yohanis," ungkap Rangga saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (21/7).
Rangga menyatakan langsung membawa kopi berisi sianida itu ke dalam pantry. Tak lama, manajer Kafe Olivier, Devi, datang ke tempatnya melihat kopi yang ditaruh di atas meja bar. Selain melihat kopi tersebut, Devi diketahui juga sempat mencicipi.
"Terus saya taruh ke pantry, enggak lama Bu Devi datang. Sama Bu Devy dicicip langsung di simpan. Dia cicipin, setahu saya pakai sedotan gitu aja," akunya.
Menurut Rangga, Devi tak sekadar mencicipi, tapi juga mencium baunya. Saat itu, Devi langsung memuntahkan dan bergumam.
"Dicicip (Devi) langsung dilepeh. 'Wah parah ini,' terus langsung minta di-wraping, ditutup plastik".
"Enggak disedot, ditetesin di lidahnya. Pakai tangan," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Edi kembali jadi sorotan usai kemunculan film dokumenter Netflix yang bertajuk Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso.
Baca SelengkapnyaPerwira polisi sidak ke kantin dan geledah makanan polisi. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaFilm dokumenter kasus Jessica Wongso berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso tayang di Netflix.
Baca Selengkapnya"Untuk mengelola kafe, saya dibantu oleh 5 karyawan. Sedangkan pengelolaan kebun kopi dibantu 3 orang," kata Deni.
Baca Selengkapnya