Curhat Jokowi sering dapat pertanyaan sulit dari wartawan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2018 di Danau Cimpago, Padang, Sumatera Barat, Jumat (9/2). Dalam sambutannya, Jokowi meminta salah satu wartawan untuk maju ke atas panggung.
Namun, Jokowi terlebih dahulu 'curhat' sebagai presiden yang sering diwawancara oleh para wartawan. Khususnya para pewarta Istana Kepresidenan yang sering melontarkan pertanyaan yang banyak dan juga sulit.
"Saya sering ingat kalau dicegat, didoorstop oleh 80 wartawan Istana. Wartawan Istana banyak sekali pertanyaannya. Sulit sekali," kata Jokowi dalam sambutannya.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Bagaimana Jokowi meminta awak media untuk informasi lebih lanjut? 'Tanyakan langsung ke Kapolri. Kapolri ada. Kapolri? Kapolri ada. Tanyakan ke kapolri langsung,' ujar dia.
-
Siapa menteri Jokowi yang dipanggil MK? Empat menteri itu meliputi Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Maka dari itu, Jokowi ingin merasakan menjadi seorang wartawan. Dia lantas meminta seorang wartawan untuk maju. Kepala Negara menunjuk seorang wartawan asal Surabaya yang telah berkiprah selama 40 tahun di dunia pers. Wartawan itu bernama Muuhammad Yusri Nur Raja Agam.
"Saya itu sering ya ditanya sama wartawan. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini saya minta Pak Yusri jadi presiden. Saya jadi wartawan," kata Jokowi.
Jokowi lantas melontarkan satu pertanyaan ke Yusri yang saat itu menjadi presiden. "Bapak kan punya menteri 34. Menteri mana yang menurut bapak paling penting?" tanya Jokowi ke Yusri.
"Semuanya penting," jawab Yusri.
"(Jawabannya) Politik banget," kata Jokowi yang disambut tawa.
Mendengar celetukan Jokowi tersebut, Yusri lalu menambah pernyataannya. Dia menyebutkan Menteri yang paling penting merupakan menteri yang dapat memberikan kenyamanan bagi presiden.
Jokowi lagi-lagi tak terima. Dia lantas menyebut pernyataan Yusri itu tak blak-blakan. "Bapak to the point aja pak. Jangan muter-muter jawabnya," kata Jokowi.
"Yaudah Pak. Menteri yang urus wartawan," jawab Yusri.
Jokowi lalu bingung menteri apa yang mengurusi wartawan. Yusri lalu menjawab menteri tersebut adalah Menteri Komunikasi dan Informatika yang menurutnya memiliki tugas yang segaris dengan dunia kewartawanan dan publikasi.
Setelah itu, Jokowi yang masih bertindak sebagai wartawan ini kembali bertanya ke Yusri yang merupakan seorang presiden.
"Saya blak-blakan aja. Saya sering sebal dan jengkel. Kalau (wawancara) pertanyaan di awal enak. Begitu di tengah sulit-sulit. Menurut Bapak media apa yang paling membuat bapak jengkel? Sebut aja blak-blakan," tanya Jokowi ke Yusri.
"Media abal-abal Pak," jawab Yusri. Jokowi kembali tak terima dengan jawaban Yusri yang selalu enggan blak-blakan tersebut. Jokowi kembali meminta Yusri 'Si Presiden' untuk menyebut nama media yang menjengkelkan tersebut.
"Media abal-abal? Di Istana itu ndak ada media abal-abal. Terdaftar semua. Jadi media apa?" kata Jokowi.
"Rakyat Merdeka," jawab Yusri.
"Pak Presiden ini blak-blakan. Sama seperti saya suka blak-blakan," kata Jokowi sembari tertawa dan setelah itu bertanya kenapa Rakyat Merdeka yang disebut.
Yusri menjelaskan media tersebut dinilai terlalu 'merdeka' sehingga acapkali sering tak sesuai dengan kaidah jurnalistik.
"Terlalu merdeka padahal kan ada aturannya," jawab Yusri.
Jokowi lantas mengakhiri dialog tersebut dan kembali mengambil alih jabatan presiden. Menutup dialog, Jokowi kembaki memuji jawaban Yusri dan memberikan sepeda ke Yusri sebagai hadiah.
"Yasudah terima kasih. Saya ambil alih lagi presidennya. Saya beri sepeda satu. Saya senang Pak Yusri blak-blakan yang terakhir tadi. Rakyat Merdeka," kata Jokowi.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, terkait kabinet baru perlu ditanyakan langsung kepada Prabowo
Baca SelengkapnyaSeorang Sersan Kepala bernama Sugiono dengan lantang menjawab pertanyaan Jokowi terkait pertanian.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meminta hal tersebut ditanya ke pemimpin selanjutnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi resmi melantik Hadi Tjahjanto dan Agus Harimurti Yudhoyono menjadi menteri di kabinet Indonesia Maju, periode 2019-2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo sepakat dengan Menko Marves Luhut Binsar Padjaitan agar kabinet Prabowo-Gibran tak diisi oleh orang toxic.
Baca SelengkapnyaReshuffle merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi menanggapi wacana Presiden RI terpilih Prabowo Subianto yang dikabarkan bakal membentuk 44 kementerian
Baca SelengkapnyaSurya bahkan meyakini bahwa gestur Jokowi itu dinilai menghapus kesan bahwa kepala negara itu memusuhi Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menegaskan agar meminta penjelasan langsung pada Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaJokowi pun sampai balik badan, memegang dan menunjuk AHY selaku ketua umum Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi berbicara soal politik saat berpidato di Sidang Tahunan MPR/DPR 2023.
Baca Selengkapnya4 Menteri yang hadir Airlangga Hartarto, Muhadjir Effendy, Sri Mulyani dan Tri Rismaharini
Baca Selengkapnya