Dalam 3 hari, Romli didesak meminta maaf lewat 5 media cetak

Merdeka.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta agar Romli Atmasasmita menyampaikan klarifikasi perihal tuduhannya soal dana Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN). Klarifikasi yang dimaksud harus dimuat setidaknya oleh lima media cetak nasional dalam waktu 3x24 jam.

"Meminta saudara Romli Atmasasmita untuk dalam kurun waktu 3x24 jam sejak surat ini di kirimkan melakukan klarifikasi atas tudingan sepertinya halnya tudingan pada poin 2 di atas. Klarifikasi harus dilakukan melalui setidaknya 5 media cetak nasional dan akun twiter @romliatma," tegas Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Donal Fariz di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta, Selasa (26/5).

Tak hanya meminta klarifikasi secara resmi, Donal mengancam akan melaporkan tuduhan tersebut melalui kepolisian.

"Jika hal tersebut tidak saudara lakukan, maka ICW akan melakukan upaya hukum terhadap tindakan yang sudah saudara lakukan," tutupnya.

Seperti diketahui, Indonesia Corruption Watch (ICW) membantah menerima dana dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) dalam menjalankan organisasinya. Lembaga ini balik menuding ahli hukum Universitas Padjadjaran Bandung itu telah melakukan pencemaran nama baik.

"ICW tidak pernah menerima dana-dana seperti yang saudara tuduhkan. Tundingan saudara kami nilai tidak berdasar, baik menurut hasil audit BPK terhadap KPK, maupun dari laporan keuangan tahunan ICW yang selalu kami umumkan melalui website www.antikorupsi.org," ujar Koordinator Divisi Korupsi Politik ICW Donal Fariz dalam konferensi persnya di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta, Selasa (26/5).

Tanggapan ini disampaikan atas cuitan Romli Atmasasmita yang menuding ICW menerima proyek dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebagai hasilnya, lembaga tersebut menerima bayaran yang sumbernya berasal dari APBN.

"Bagaimana ICW tidak mau akui sebagai ormas menurut UU Ormas tapi terima proyek dari KPK dana APBN mau? Di mana tanggung jawab kalian," tulis Romli dalam akun Twitternya @romliatma. (mdk/tyo)