Di sidang kasus e-KTP, Anas ungkap pesan SBY
Merdeka.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menyebut jika dirinya mendapat arahan dari Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Arahan itu terutama untuk mendukung proyek menjadi prioritas pemeritah saat dipimpin SBY.
Hal itu diungkap Anas saat bersaksi untuk terdakwa kasus korupsi e-KTP dengan terdakwa Irman dan Sugiharto di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (6/4). Pesan disampaikan SBY, saat Anas menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR.
"Ada arahan dari ketua dewan pembinaan Demokrat, ketika itu SBY. Agar setiap kebijakan pemerintah didukung Fraksi Demokrat dan fraksi-fraksi partai koalisi (pendukung pemerintahan SBY)," kata Anas.
-
Siapa yang mendampingi Annisa Yudhoyono? Annisa dan Aira berfoto bersama Dian Sastrowardoyo, yang kebetulan juga membawa putranya, Ishana.
-
Siapa yang Anas Urbaningrum sebutkan sebagai bacapres? “Kan belum ada yang betul-betul jadi, semuanya masih berproses. Bacapres A misalnya masih berproses koalisinnya, Bacapres B juga masih berproses, Bacapres C juga begitu,“ terang Anas.
-
Mengapa Anas Urbaningrum tidak ingin dipaksakan untuk bertemu SBY? “Begini, jadi silaturahim itu sesuatu yang baik, tetapi silaturahim itu juga tidak harus dipaksakan waktunya, tempatnya kan begitu,“
-
Kenapa Anies memilih Yusuf Martak? Selain Yusuf Martak, Wakil Kapten Timnas Pemenangan AMIN lainnya adalah Kiai Haji Nasirul Mahasin atau Gus Mahasin pengasuh Ponpes Tahfidzul Quran, Narukan, Rembang.
-
Apa yang dilakukan Annisa Yudhoyono di IKN? Beberapa waktu lalu, Annisa Yudhoyono melakukan kunjungan kerja di IKN bersama anggota OASE KIM selama 3 hari, di mana mereka terlibat dalam berbagai kegiatan.
-
Kenapa NasDem prioritaskan Anies di Pilgub Jakarta? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
Kendati begitu, Anas membantah jika fraksinya diminta mengawal anggaran proyek e-KTP sebesar Rp 5,9 triliun dan diduga merugikan negara lebih kurang Rp 2,3 triliun tersebut. Hal itu disampaikan Anas saat ditanya Ketua Majelis Hakim Jhon Halasan Butar Butar soal instruksi SBY.
"Saya kira tidak ada. Tak ada instruksi dari Fraksi Demokrat mengawal anggaran e-KTP," tegas Anas.
"Setiap rapat fraksi, setiap Jumat, jam 9 pagi sampai menjelang hari Jumat ada catatan, notulensi, saya yakin tidak ada arahan di e-KTP," tambahnya.
Sekedar informasi, proyek e-KTP menjadi salah satu proyek prioritas era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Proyek ini merupakan amanat dari Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.
Di mana pada Pasal 64 ayat (3), disebutkan mewajibkan kepada pemerintah, bahwa dalam KTP harus disediakan ruang untuk memuat kode keamanan dan rekaman elektronik data kependudukan.
Selain itu, SBY juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang pelaksanaan Undang-Undang Administrasi Kependudukan. Rencana penyelenggaraan sistem informasi administrasi kependudukan secara online, semi-elektronik, dan manual tertuang di dalamnya.
Bahkan, SBY juga membuat peraturan presiden Nomor 26 Tahun 2009 Peraturan ini menargetkan KTP berbasis NIK rampung pada 2011. Sampai akhirnya, SBY meneken PP Nomor 112 Tahun 2013 tentang perubahan keempat atas Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009. Peraturan ini menyatakan KTP non-elektronik tetap berlaku hingga paling lambat 31 Desember 2014.
Dalam sidang kali ini, Anas kembali membantah menerima aliran uang haram dari proyek e-KTP tersebut. Dia menyebut semua keterlibatannya tertuang dalam surat dakwaan Irman dan Sugiharto fitnah. Kepada Majelis Hakim, Anas meminta dipertemukan dengan Andi Narogong dalam persidangan.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaAHY juga memuji prestasi Jawa Timur yang dipimpin duet Khofifah-Emil Dardak.
Baca SelengkapnyaSBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat darurat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaDalam kesempatan itu dirinya juga berharap kepada Menhan serta Panglima TNI untuk bisa meningkatkan kemampuan prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaAHY mengaku mengetahui kondisi Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam menentukan nama menteri di kabinet.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memimpin rapat di Cikeas, Jumat 1 September 2023.
Baca SelengkapnyaSBY menginstruksikan keluarga besar Partai Demokrat untuk memilih Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaDia pun mengingatkan agar Partai Demokrat paham akan soal etika politik.
Baca Selengkapnya"Dengarkan yang belakang, dengarkan yang belakang, iya iya, lihat sini kamu," ujar SBY sambil menunjuk kadernya tersebut.
Baca SelengkapnyaAHY menyampaikan pesan SBY kepadanya sesaat sebelum dilantik jadi menteri
Baca SelengkapnyaSBY mengungkapkan, di ruangan ini juga menyatakan dukungannya kepada Taufiq Kiemas saat pemilihan Ketua MPR RI.
Baca Selengkapnya