Didukung Petani Sawit, Ganjar Diminta Tiru China Hukum Mati Koruptor
Jika terpilih jadi presiden, Ganjar diharapkan bisa meniru China dalam menghukum koruptor
Didukung Petani Sawit, Ganjar Diminta Tiru China Hukum Mati Koruptor
Calon presiden dan calon wakil presiden (Capres Cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapat dukungan dari petani sawit. Jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, Ganjar-Mahfud diharapkan bisa meniru China memberikan hukuman mati kepada koruptor.
"Mudah-mudahan koruptor di China yang dihukum mati, bisa jadi modus juga di masa pemerintahan yang kita yakin akan dipimpin Ganjar Mahfud," kata tokoh senior dalam industri perkebunan sawit Maruli Gultom.
Hal itu dia ungkapkan saat diskusi bertema Petani Sawit dukung Ganjar-Mahfud di Jakarta, Kamis (1/2).
Maruli Gultom menilai, Mahfud merupakan sosok yang sangat keras dalam melawan korupsi di Tanah Air. Sehingga dia meyakini penanganan kasus korupsi akan lebih masif.
"Jadi ketika Ibu Mega mengumumkan Cawapres Pak Ganjar adalah Pak Mahfud, saya sangat bangkit semangatnya. Inilah saatnya korupsi dilenyapkan dari bumi pertiwi, karena Pak Mahfud kita kenal sendiri dia sangat keras terhadap korupsi," terangnya.
Di tempat sama, Koordinator Petani sawit Untuk Ganjar-Mahfud Mansuetus Darto mengungkapkan sejumlah alasan pihaknya mendukung paslon nomor urut tiga tersebut.
Pertama Ganjar-Mahfud dinilai sebagai pejabat dengan kapasitas dalam pengambilan kebijakan yang pro rakyat.
"Kalau kita lihat dari tiga kandidat yang ada, yang suka blusukan itu hanya satu orang dari tiga calon ini. Hanya Ganjar dan punya tradisi untuk terus melakukan blusukan, bukan hanya pada Pilpres saja, tapi itu sudah membudaya dalam dirinya," lanjutnya.
Selain itu, keduanya juga dianggap yang paling paham dengan situasi masyarakat kalangan bawah dan para petani.
"Kalau kita baca juga refrensi Pak Ganjar, bahwa Pak Ganjar itu punya visi untuk membangun BUMP (badan usaha milik petani). Di Jateng selama dia memimpin sudah ada kurang lebih 29 BUMP yang telah dirintis dan di-support oleh biaya APBD," pungkasnya.