Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dikritik Muhammadiyah agar tak masuk area tafsir, ini kata Kapolri

Dikritik Muhammadiyah agar tak masuk area tafsir, ini kata Kapolri Kapolri Tito Karnavian di Polda Bali. ©2016 Merdeka.com/ gede nadi jaya

Merdeka.com - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengingatkan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian agar tak masuk dalam area tafsir transkip dari video Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait dugaan penistaan agama. Pihaknya menyarankan penafsiran transkip tersebut diserahkan kepada ahli bahasa.

Menanggapi hal itu, Tito mengaku tak pernah menafsir transkip video tersebut.

"Itu kan bukan kata saya. Saya bilang kan kata keterangan ahli. Dengerin nih, waktu saya menyampaikan di sini, saya sampaikan ada versi keterangan ahli yang mengatakan beda antara yang menggunakan kata pakai dan tidak menggunakan kata pakai. Bukan kata saya," jelas Tito di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/11).

Tito berujar, Polri memposisikan diri sebagai penegak hukum yang meminta pendapat ahli bahasa dalam menafsir transkip video yang diunggah Buni Yani itu. Ada pun pernyataan yang dia sampaikan kepada publik hanya mengutip kata para ahli bahasa.

"Saya menyitir dari keterangan ahli, ada beberapa ahli bahasa dan agama yang kita dengar keterangannya mereka membedakan antara kata pakai dan tidak. Saya hanya mengutip. Silakan saja para ahli saling pertahankan argumennya. Penyidik hanya mendengar, menerima informaso dan menyimpulkan," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyentil Kapolri Jenderal Tito Karnavian tak masuk dalam area tafsir transkip video Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal dugaan penistaan agama. Haedar menyarankan agar penafsiran transkip video Ahok saat berbicara di depan masyarakat di Kepulauan Seribu diserahkan kepada ahli bahasa.

Haedar menegaskan Polri tak memiliki kapasitas untuk menafsir transkip tersebut.

"Soal pernyataan Pak Ahok antara menggunakan kata 'pakai' dan tanpa kata itu. Itulah maksudnya Pak Kapolri jangan masuk ke area tafsir tersebut agar tidak menimbulkan prasangka tertentu. Baik benar, lebih-lebih salah bisa menimbulkan pro dan kontra lagi dan nanti polisi dituding memihak," kata Haedar di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa (8/11). (mdk/sho)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Contoh Kalimat Opini dan Fakta Beserta Pengertiannya
Contoh Kalimat Opini dan Fakta Beserta Pengertiannya

Kumpulan contoh kalimat opini dan fakta berdasarkan ciri-cirinya.

Baca Selengkapnya
Aiman Witjaksono: Saya Tak Pernah Sebut Institusi Polri, Tetapi Oknum
Aiman Witjaksono: Saya Tak Pernah Sebut Institusi Polri, Tetapi Oknum

Aiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.

Baca Selengkapnya
Tanggapi Megawati, Mantan Kasad Minta Kepala BIN Budi Gunawan Tak Memihak Satu Paslon
Tanggapi Megawati, Mantan Kasad Minta Kepala BIN Budi Gunawan Tak Memihak Satu Paslon

udung berharap Budi Gunawan selaku kepala BIN bisa netral dalam Pemilu.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  KERAS! Jokowi Geram Disebut Lurah Ungkap Saya Presiden Indonesia!
VIDEO: KERAS! Jokowi Geram Disebut Lurah Ungkap Saya Presiden Indonesia!

Presiden Jokowi gregetan disebut dengan julukan Lurah oleh banyak politisi.

Baca Selengkapnya