Dituding Salah Tangkap, Polisi Beberkan Peran Para Pelaku Penganiayaan Anak di Tasikmalaya
Polisi menjelaskan peran para terduga pelaku penganiayaan yang menimpa Muhamad Taufik dan Aji, di Jalan Mayor SL Tobing, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Faruk Rozi menjelaskan peran para terduga pelaku penganiayaan yang menimpa Muhamad Taufik dan Aji, di Jalan Mayor SL Tobing, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, beberapa waktu lalu.
Kasus ini telah dibawa ke Komisi III DPR RI, beberapa waktu lalu dengan dugaan kasus salah tangkap.
Dalam perkara itu, terduga pelaku berinisial DW berperan membacok Taufik dengan menggunakan senjata tajam jenis celurit yang mengenai bagian punggung dan badan korban.
"ABH atas nama DW memiliki peranan membacok korban sebanyak dua kali ke arah punggung dan badan korban. Khusus untuk korban atas nama Taufik," kata Faruk dalam RDP bersama Komisi III DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1).
Tak hanya DW, korban dianiaya oleh terduga pelaku lainnya yaitu NSP. Saat itu, dia memukul Taufik pada bagian bahu sebanyak dua kali. Hal itu dilakukan oleh terduga pelaku usai korban dibacok oleh DW dengan menggunakan senjata tajam (sajam).
"Memukul menggunakan kepala tangan sebanyak dua kali ke arah bahu sebelah kiri belakang korban atas nama Taufik," jelasnya.
Sementara itu, tiga pelaku lainnya diduga terlibat menganiaya Aji. Untuk terduga pelaku FM memukul korban dengan menggunakan batu pada bagian kepala.
Sedangkan, RRP memukul korban dengan menggunakan stik bisbol ke bagian kepala, dan RW melempar korban dengan menggunakan batu ke bagian kepala.
"ABH Inisial RW melempar batu sebanyak satu kali ke kepala korban atas nama Aji," ujarnya.
Usai dianiaya para pelaku, Aji langsung berteriak meminta tolong kepada warga setempat. Kemudian, para pelaku langsung melarikan diri hingga akhirnya teridentifikasi dan dilakukan penangkapan oleh polisi.
"Korban atas nama Taufik menerangkan mengenali ABH inisial DW setelah diperlihatkan foto dari ABH inisial DW dan korban membenarkan bahwa ABH inisial DW merupakan salah satu pelaku pengeroyokan dan yang melakukan pembacokan kepadanya," pungkasnya.
Kasus Salah Tangkap
Sebelumnya, Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka melapor ke Komisi III DPR RI terkait kasus dugaan salah tangkap di Tasikmalaya Kota, Jawa Barat. Perkara ini ternyata mirip dengan kasus 'Vina Cirebon.
Dalam rapat, dia mendampingi tim kuasa hukum yang menangani empat anak-anak yang sedang dalam proses peradilan. Kader PDIP ini menduga kuat bahwa empat anak-anak tersebut merupakan korban salah tangkap.
"Ini terkait ada kasus salah tangkap, indikasi kuat. Ini dalam kasus pengeroyokan anak-anak," kata Rieke di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1).