Duduk Perkara Polisi Keroyok Kader HMI Mamuju saat Temui Pacar di Asrama Putri, Kapolda Sulbar Sampai Minta Maaf
Korban mengalami luka patah tulang hidung akibat pengeroyokan itu.
Seorang kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Mamuju bernama Ramli dikeroyok sejumlah anggota Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Barat (Sulbar).
Kejadian tersebut berujung permintaan maaf Kepala Kepolisian Daerah Sulbar Inspektur Jenderal Adang Ginanjar dan tujuh personel menjalani Penempatan Khusus (Patsus).
Adang memastikan akan menindak tegas anggotanya yang terlibat dalam pengeroyokan terhadap kader HMI Mamuju. Dia pun menyampaikan permohonan maaf atas kejadian pengeroyokan tersebut.
"Atas nama Kapolda dan staf, saya menyampaikan permohonan maaf. Jika ada anggota melanggar, saya pastikan akan ditindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku," ujarnya di depan massa aksi HMI cabang Manakkarra di Mapolresta Mamuju.
Kronologi Pengeroyokan
Sementara Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulbar Komisaris Besar Slamet Wahyudi menjelaskan kronologi pengeroyokan berawal saat salah satu anggota polisi menemui pacarnya ke Asrama Putri Ikatan Pelajar Mahasiswa Mamuju Tengah (IPM-Mateng) di Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju pada Rabu (1/1) malam. Karena sudah malam, korban menegur anggota tersebut.
"Jadi anggota ini apel ke pacarnya. Ditegur karena sudah kemalaman, ini kan menyangkut etika kesopanan. Di situlah terjadi keributan," ujarnya.
Tak terima ditegur, anggota polisi tersebut menelpon temannya. Saat itulah terjadi pengeroyokan terhadap korban. Slamet mengatakan setidaknya ada tujuh anggota yang saat ini menjalani Patsus dan pemeriksaan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam).
"Tujuh orang sudah diperiksa oleh propam Polda Sulbar dan menjalani Patsus," kata Slamet.
Dia menegaskan berdasarkan perintah Kapolda Sulbar Irjen Adang Ginanjar, akan menindak personel yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut.
"Kita dari institusi Polri, khususnya Polda Sulawesi Barat, perintah pak Kapolda siapapun yang terlibat itu langsung ditindak tegas," tegasnya.
Korban Alami Patah Hidung
Terpisah, Ketua HMI Cabang Manakarra Anshar mengungkapkan akibat pengeroyokan tersebut satu orang mengalami luka patah tulang hidung. Korban menjalani perawatan di rumah sakit.
"Kami minta Kapolda Sulbar untuk mengusut tuntas kasus pengeroyokan ini," ujarnya tegas.
Dia menyayangkan terjadinya pengeroyokan tersebut. Apalagi, kasus pengeroyokan tersebut terjadi akibat satu orang anggota kepolisian tidak terima ditegur saat mengunjungi kekasihnya di Asrama Putri IPM-Mateng pada malam hari.
"Anggota polisi itu ditegur karena bertamu di malam hari. Ini kan kurang beretika datang ke Asrama Putri IPM Mateng hingga malam hari, sudah ditegur tapi tidak mau mendengar," kata Anshar.
Anshar menyebut pengeroyokan terhadap Ramli diduga dilakukan puluhan orang.