Fashion on Pedestrian Banyuwangi, Wadah Kreativitas dan Kampanye
![Fashion on Pedestrian Banyuwangi, Wadah Kreativitas dan Kampanye](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2022/09/30/1477574/540x270/fashion-on-pedestrian-banyuwangi-wadah-kreativitas-dan-kampanye.jpg)
Merdeka.com - Pemkab Banyuwangi menggelar peragaan busana batik, di sebuah pedestrian di areal creative space, Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan, Jumat sore (30/9).
Ajang ini menjadi wadah kreativitas para model dan desainer anak-anak muda Banyuwangi, sekaligus mengampanyekan "Bangga Buatan Indonesia".
Di ajang Fashion on Pedestrian yang merupakan rangkaian event Banyuwangi Batik Festival (BBF), terlihat 100 model dari kategori anak-anak hingga dewasa melenggang di trotoar creative space areal RTH Taman Blambangan yang disulap menjadi catwalk. Dengan luwes mereka memperagakan aneka busana batik dengan motif Sisik.
-
Banyuwangi Fashion Festival menampilkan apa? Keelokan alam menyatu dengan ragam adibusana kreasi para desainer bumi Blambangan. Mengusung tema sentire yang bermakna rasa, mewujud dalam ragam desain fasyen yang mengangkat cita rasa jajanan lokal. Kue-kue lokal seperti bagiak, klemben (roti bolu), uceng-uceng dan lainnya termanifestasi dalam motif wastra yang didesain apik.
-
Dimana Banyuwangi Fashion Festival diadakan? Naungan pohon Trembesi berlumut dengan usia ratusan tahun menjadi latar yang mempesona Banyuwangi Fashion Festival yang digelar di De Djawatan, Banyuwangi, Sabtu (22/7/2023).
-
Siapa yang terlibat di Banyuwangi Fashion Festival? Tak kurang dari sebelas desainer dan 35 dress maker (pembuat baju) dilibatkan dalam mewujudkan aneka outfit yang bisa dikenakan dalam ragam kegiatan. Mulai pakaian formal hingga casual. “Kami tidak hanya melibatkan para desainer yang telah memiliki banyak prestasi dan pengalaman. Tapi, juga melibatkan para dress maker dari kalangan pelajar.
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong industri fashion? “Industri fasyen ini harus bisa menjadi contoh bagi industri yang lain agar ramah lingkungan dan memperhatikan keberlanjutan,“ ujar Bupati Ipuk.
-
Bagaimana Banyuwangi Art Week mengenalkan batik kepada pelajar? Art week juga menjadi ajang edukasi bagi siswa sekolah untuk diajarkan produk-produk kreatif yang ramah lingkungan. Setiap harinya sebanyak 150 pelajar akan mengikuti kelas edukasi batik ecoprint dan melakukan praktek pembuatan batik.
-
Apa yang dipromosikan oleh Banyuwangi Art Week? Banyuwangi Art Week digelar di area Gedung Kesenian Budaya (Gesibu) di kawasan Taman Blambangan dan berlangsung selama tiga hari, Jumat -Minggu (1-3/9).Para UMKM memamerkan produk yang beragam dan unik berbasis potensi lokal. Seperti Sanet Sabintang yang membawa tenun khas Banyuwangi dalam busana yang dipamerkan.Lalu Anita Yuni mengangkat sustainabilty fashion. Selain itu juga ada produk batik ramah lingkungan ecoprint, batik tulis, produk kerajinan dan makanan minuman khas daerah.
![fashion on pedestrian banyuwangi](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2022/09/30/1477574/content_images/670x335/20220930211011-1-fashion-on-pedestrian-banyuwangi-001-haris-kurniawan.jpg)
Para model ini membawakan busana batik hasil desain sendiri maupun hasil kolaborasi dengan desainer lokal. Tema busana yang disajikan mulai kasual, busana pesta, hingga busana kerja.
Saat pertunjukkan dimulai, para model lokal ini tampil layaknya model profesional. Dimulai dengan kategori anak, beragam busana batik kasual dengan warna-warna cerah pun mendominasi.
Berlanjut kategori remaja yang membawakan busana pesta, kain batik berhasil disulap menjadi aneka busana yang berkesan elegan dan mewah. Dilanjutkan parade busana kerja yang dibawakan oleh kategori dewasa yang tampil dengan desain busana yang lebih formal. Ajang ini lalu ditutup dengan parade puluhan model bertubuh oversize yang memperagakan busana pesta kategori dewasa.
"Ini adalah cara untuk mendukung industri sektor kreatif, khususnya batik, di Banyuwangi. Ajang semacam ini akan terus kita gelar sebagai salah satu pendorong pemulihan ekonomi," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat membuka acara.
Event Banyuwangi Batik on Pedestrian digelar rutin tiap tahun sejak 2013 sebagai rangkaian kegiatan event Banyuwangi Batik Festival (BBF). Setelah sempat terhenti dua tahun karena pandemi covid-19, parade fesyen batik di trotoar ini kembali digelar tahun ini.
"Lewat ajang ini, kami berharap para perajin batik lokal kembali bergeliat. Kembali berkreasi setwlah stagnan karena pandemi, dan tentunya pesanan kain batiknya juga kembali pulih," kata Ipuk.
Bagi Ipuk, BBF juga menjadi wadah kreativitas anak-anak muda daerah yang memiliki passion di bidang fesyen, khususnya batik. Selain juga, sebagai sarana mengkampanyekan produk lokal.
"Ini sesuai arahan Presiden Jokowi agar kita semua bangga menggunakan produk dalam negeri. Mari kita durung program Bangga Buatan Indonesia," kata Ipuk.
Ipuk pun menegaskan, ajang semacam ini akan terus digelar di Banyuwangi. “Kami yakin dengan terus memberikan panggung seperti ini akan mampu memunculkan bibit-bibit desainer potensial daerah. Selain itu, ini juga cara menumbuhkan kecintaan anak-anak muda pada kain batik yang merupakan warisan budaya bangsa,” kata Ipuk.
Ajang ini disambut antusias oleh para peserta. Salah satunya, Aliena Miesha dari SMA 2 Taruna Bhayangkara, Genteng. Dalam kesempatan ini Aliena memperagakan busana pesta yang dia rancang sendiri bersama sang ibunda.
"Senang bisa ikut lagi. Dulu pernah ikut, lalu vakum karena pandemi. Ini kesempatan menyalurkan passion saya," kata Aliena.
Banyuwangi Batik on Pedestrian ini mendapat apresiasi positif dari desainer Philip Iswardono, desaine nasional yang beberapa kali terlibat dalam ajang fesyen ini. Menurutnya, gelaran fesyen di Banyuwangi tahun ini mengalami peningkatan kualitas.
“Kreativitas peserta sudah semakin baik. Hanya perlu sedikit pendampingan agar mereka lebih memahami tema. Misalnya, konsep yang benar untuk busana pesta itu seperti apa, sehingga desain mereka bisa benar-benar diterima pasar,” kata Philips. (*) (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
![Berlatar Hutan De Djawatan, Banyuwangi Hadirkan Fashion Show yang Menyatu dengan Alam](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/7/23/1690082133570-ixihp.jpeg)
De Djawatan sengaja dipilih menjadi lokasi BFF kali ini, juga bertujuan untuk mendorong tingkat kunjungan wisata.
Baca Selengkapnya![Parade Fesyen Ethno Wear, Awali Rangkaian Banyuwangi Ethno Carnival 2023](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/7/6/1688620265971-dvc83.jpeg)
Parade Fesyen Ethno Wear merupakan wadah kreativitas anak muda Banyuwangi yang memiliki passion di bidang fesyen
Baca Selengkapnya![Festival Entrepreneur Remaja, Cara Banyuwangi Dorong Jiwa Wirausaha Sejak Dini](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/9/24/1695489831746-8yoxf.jpeg)
Selain punya wadah untuk memamerkan produk, para siswa juga bertemu dengan para pelaku seni dan usaha di Banyuwangi.
Baca Selengkapnya![Mengawali Batik Festival, Banyuwangi Gelar Fashion On Pedestrian](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/10/21/1697854482003-rknfi.jpeg)
Puluhan peraga busana mengenakan batik berlenggak lenggok dengan menawan di sepanjang trotoar di depan area Banyuwangi Creative Hub.
Baca Selengkapnya![Tampilkan Sisik Melik Potensi Desa, Banyuwangi Ethno Carnival 2024 Pukau Ribuan Mata](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/7/14/1720924548758-4ygizh.jpeg)
Parade fesyen kontemporer Banyuwangi Etno Carnival (BEC) 2024 kembali digelar dengan spektakuler.
Baca Selengkapnya![Fashion Show Sita Perhatian Pengunjung di Ajang Job Fair 2023 Kemnaker](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/10/28/1698494239672-9qbj7.jpeg)
Menaker Ida menjelaskan selama tiga hari pergelaran fashion technology memeragakan 54 busana hasil karya peserta pelatihan.
Baca Selengkapnya![Potret Anak-Anak Turut Meramaikan Hari Pahlawan Nasional di LRT Jabodebek](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/11/10/1731227589612-p9yxd.jpeg)
Acara ini melibatkan 50 peserta anak-anak, rentang usia 9-12 tahun.
Baca Selengkapnya![Potret Cantik Kelompok Perempuan di Tangerang Pakai Kebaya untuk Sehari-hari, Ada Misi di Baliknya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/11/2/1698894697732-v44qp.jpeg)
Kebaya ternyata cocok digunakan untuk aktivitas sehari-hari
Baca Selengkapnya![Kembali Digelar, Banyuwangi Art Week Hadirkan Produk Fesyen hingga Kuliner Bumi Blambangan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2023/9/1/1693570374297-qky4g.jpeg)
Banyuwangi terus menggulirkan program penguatan bagi UMKM daerah.
Baca Selengkapnya![Kisah Sukses Paguyuban “Pokoke Blangkon”, Berdayakan Anak Muda Jadi Fotografer Sekaligus Lestarikan Budaya Jawa](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/4/16/1713224519688-3q1er.jpeg)
Kehadiran "Pokoke Blangkon" menjadi magnet baru bagi wisatawan Malioboro
Baca Selengkapnya![Akhir Pekan Ini, Parade Kostum Etnik Kontemporer Banyuwangi Ethno Carnival Digelar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/7/9/1720522922698-socg5.jpeg)
Karnaval BEC akan berlangsung di sekitar area Taman Blambangan. Rute BEC tahun ini sepanjang 2,5 kilometer.
Baca Selengkapnya![Festival Gending Using Banyuwangi Lahirkan Bintang Baru](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/newsCover/2024/08/11/162355.012-1723368199260-ecploljpeg-1.jpeg)
Setiap tahunnya, ratusan anak muda antusias mengikuti event ini. Mereka antusias menyanyikan lagu daerah Using.
Baca Selengkapnya