Festival Gandrung Sewu, Datangkan Wisatawan Hingga Lariskan Pedagang Makanan
Merdeka.com - Festival Gandrung Sewu yang berlangsung di Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (12/10) tampak dipadati ribuan orang untuk menyaksikan atraksi tari dari 1350 penari gandrung. Event ini tampak memberikan cipratan ekonomi dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan hingga larisnya pedagang penjual makanan.
Salah satu pedagang di Pantai Boom, Henry Kurniawan (34) mengaku mendapatkan omzet hingga dua kali lipat di hari-hari akhir pekan pada biasanya. Henry sampai kewalahan melayani pelanggannya yang datang membludak, saat pagelaran Gandrung Sewu.
"Hari biasa omset 600-700 itu sehari full, ini belum setengah hari udah tembus Rp 700 ribu," kata Henry yang membuka kedai di antara banyak pedagang yang lain.
-
Mengapa Banyuwangi menyelenggarakan Meras Gandrung? Selain menjadi atraksi wisata, Meras Gandrung juga upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Banyuwangi.
-
Apa yang ditampilkan di Festival Wayang Kulit Banyuwangi? Festival Wayang Kulit 2023 ini menghadirkan lakon Ampak-Ampak Manahilan yang dimainkan oleh Dalang trio, yaitu Ki Sanggit Abhillawa, Ki Galih Kidung Wibowo, dan Ki Edo Sabdo Carito. 'Lakon ini mengisahkan penyesalan raksasa yang melakukan peperangan balas dendam di hutan Manahilan.'
-
Dimana Festival Wayang Kulit Banyuwangi diselenggarakan? Memperingati Hari Wayang Nasional yang jatuh setiap 7 November, Banyuwangi Festival menggelar Festival Wayang Kulit 2023. Selama 3 hari (6 – 8 November), setiap malam ditampilkan pertunjukan wayang yang digelar di Lapangan RTH Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.
-
Apa yang dirayakan di Banyuwangi Ethno Carnival? Pagelaran Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2023 yang mengusung tema The Magic of Ijen Geopark berhasi memukau ribuan pengunjung, Sabtu (8/7/2023).
-
Kenapa Banyuwangi Ethno Carnival dirayakan? “Ini tidak sekadar tontonan dan hiburan semata. Tapi, ini menjadi panggung bagi talenta-talenta Banyuwangi untuk merawat budaya yang kita miliki dan memperkenalkannya kepada dunia,“ ungkap Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mengadakan Festival Wayang Kulit? 'Ini juga menjadi bentuk apresiasi dan pelestarian wayang kulit sebagai warisan budaya tak benda yang telah diakui oleh UNESCO sejak 2 November lalu. Wayang itu salah satu identitas budaya Indonesia yang harus terus kita hidupkan dan uri-uri,' imbuhnya.
Event Gandrung Sewu, memang mampu memikat kunjungan wisatawan. Pada event berbasis seni budaya ini, berhasil memikat kalangan komunitas fotografer dari berbagai daerah untuk datang mengabadikan pagelaran Gandrung Sewu.
Muhammad Taufik (52), salah satu penghobi fotografi asal Jakarta datang ke Banyuwangi bersama 10 temannya sejak Jumat (10/10). Menurut Taufik di kalangan komunitas fotografi, event Gandrung Sewu sudah tidak asing lagi, dan dirinya tertarik untuk langsung datang, melihat dan memotret untuk pertama kalinya.
"Kita dari komunitas foto, saya tertarik dengan tari kolosal seperti ini, berjumlah massal dan tidak menyangka sebagus ini, tahun depan ingin datang lagi saya," ujarnya.
Tidak hanya memotret pagelaran Gandrung Sewu, Taufik dan teman-temannya juga bakal mendatangi sejumlah destinasi pariwisata di Banyuwangi.
"Ada lima destinasi yang bakal saya kunjungi, namanya tidak hafal. Saya menginap di hotel Illira dan baru balik ke Jakarta besok malam," kata Taufik.
©2019 Merdeka.comDinas Kebudayaan dan Pariwisata, Muhammad Yanuar Bramuda mengatakan, sepekan sebelum pagelaran Gandrung Sewu hotel-hotel sudah mulai penuh. Apalagi pada hari ini, di Banyuwangi tidak hanya digelar event Gandrung Sewu yang sudah masuk calendar of event Kemenpar, namun juga ada event Ngopi Sepuluh Ewu dan Meras Gandrung.
"Selama festival Ngopi 10 Ewu berlangsung, ribuan cangkir kopi dengan motif yang sama akan tersaji di sepanjang jalan utama Desa Kemiren. Kopi yang sengaja dihidangkan warga setempat itu sebagai perlambang sambutan hangat warga Kemiren kepada tamu pengunjung," kata Bramuda.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Gandrung Sewu tidak hanya digelar untuk mendatangkan wisatawan, namun juga menguatkan nilai gotong royong.
©2019 Merdeka.com"Pengembangan pariwisata kami kembangkan berbasis budaya dan ekostourism bersama masyarakat Banyuwangi. Sektor kreatif dan pariwisata menjadi cara untuk menguatkan ekonomi. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya Gandrung Sewu," kata Anas saat menyampaikan sambutan.
Sejak Banyuwangi Festival digelar tahun 2011, termasuk Gandrung Sewu, jumulah kunjungan wisatawan masih diangka 491 ribu untuk wisatawan Nusantara dan 12505 untuk wisatawan mancanegara. Kemudian pada tahun 2018, meningkat menjadi 5,2 juta wisatawan Nusantara dan 127.420 wisatawan mancanegara.
Sementara pendapatan per kapita masyarakat Banyuwangi, kata Anas juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. PAda tahun 2010 pendapatan per kapita masyarakat Rp 20,86 juta dan naik menjadi 134 persen di 2018 48,75 juta. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Festival Gandrung Sewu menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan budaya lokal ke publik global.
Baca SelengkapnyaGandrung Sewu Payung Agung adalah cerminan keelokan dari keragaman budaya yang ada di Banyuwangi, tempat dimana tradisi dan nilai hidup saling berinteraksi.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi kembali menggelar Banyuwangi Fish Market Festival yang dipusatkan di kawasan Kampung Mandar Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaFestival Semarapura berhasil mendatangkan total hingga 250 ribu pengunjung, artinya ada kurang lebih sekitar 62 ribu pengunjung per hari.
Baca SelengkapnyaNusa Penida Festival berhasil menarik perhatian lebih dari 22.000 pengunjung, termasuk wisatawan domestik dan mancanegara.
Baca SelengkapnyaSandiaga menyebut BEC sebagai contoh event bagi daerah-daerah penyelenggara kalender pariwisata Kharisma Event Nusantara.
Baca SelengkapnyaPertunjukkan Gandrung Sewu juga bakal diramaikan atraksi Air Show jajaran TNI AU.
Baca SelengkapnyaPenjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Bustan mengapresiasi antusias masyarakat dan kerja keras seluruh pihak yang membantu dalam pelaksanaan tersebut.
Baca Selengkapnya1350 penari Gandrung menjalani tradisi ritual 'Meras Gandrung'.
Baca SelengkapnyaSelain menjadi atraksi wisata, Meras Gandrung juga upaya mempertahankan dan melestarikan budaya Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaWali Kota Bontang mengapresiasi peserta dan panitia karena telah menyajikan ragam budaya di Indonesia dalam prespektif yang berbeda.
Baca SelengkapnyaTour of Kemala merupakan ajang balap sepeda yang diselenggarakan kolaborasi Kemala Bhayangkari dengan Ikatan Sport Sepeda Indonesia.
Baca Selengkapnya