Fokus Buka Lapangan Kerja, Prabowo Minta Menteri Berani Potong Anggaran Tak Esensial
Prabowo ingatkan anggaran yang dikucurkan diprioritaskan untuk hal-hal yang dapat meningkatkan produktivitas.

Presiden Prabowo Subianto meminta jajaran menterinya berani memotong anggaran untuk hal-hal yang tak esensial. Dia menegaskan anggaran yang digelontorkan harus bisa menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat.
"Saya menuntut keberanian, memotong hal-hal yang tidak esensial. Saya tegaskan bahwa kriteria anggaran yang akan kita laksanakan kriteria pertama adalah harus bisa menciptakan lapangan kerja. Sudah saya katakan berkali-kali," kata Prabowo saat memimpin sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (22/1).
Selain itu, anggaran yang dikucurkan diprioritaskan untuk hal-hal yang dapat meningkatkan produktivitas. Prabowo menyebut produktivitas harus bisa diukur secara kuantitatif.
"Berapa devisa yang dihasilkan? Berapa devisa yang dihemat?" ujarnya.
Swasembada Pangan dan Energi
Kemudian, Prabowo menuturkan anggaran harus dipergunakan untuk swasembada pangan dan energi. Dia menekankan pemerintah harus mampu memberi makan kepada seluruh rakyat Indonesia.
"Tidak lagi impor dan saya terima kasih kepada jajaran menteri-menteri yang telah melaporkan kepada saya tahun 2025 lagi. Tahun 2025 ini kita tidak akan impor beras lagi, tidak akan impor jagung lagi, tidak akan impor garam lagi," tutur Prabowo.
Dalam kesempatan ini, Prabowo mengapresiasi Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyusun anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dengan cermat. Dia mengaku akan terus menuntut penghematan dan efisiensi anggaran.
"Saya menyampaikan apresiasi kepada Menteri Keuangan dan semua timnya yang telah menyusun APBN dengan baik dan cermat bekerja keras karena saya terus-menerus monitor, saya terus-menerus menuntut penghematan, efisiensi," pungkasnya.