Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gejala Ringan Tak Perlu ke Rumah Sakit, Cukup Isolasi Diri

Gejala Ringan Tak Perlu ke Rumah Sakit, Cukup Isolasi Diri RSPI Sulianti Saroso. ©2020 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Juru bicara pemerintah untuk penanggulangan Virus Corona atau Covid-19, Achmad Yurianto memahami kegelisahan dan kekhawatiran masyarakat terjangkit virus Corona. Sehingga menimbulkan beragam reaksi.

Salah satunya berbondong-bondong mendatangi rumah sakit. Sehingga membuat tenaga medis di rumah sakit kewalahan melayani lonjakan pasien yang meminta tes Covid-19. Masyarakat yang hanya memiliki gejala ringan, sesungguhnya tidak perlu mendatangi rumah sakit.

"Kita sadari rumah sakit kita didatangi banyak orang. Banyak di antara mereka tidak harus ke rumah sakit karena memiliki gejala riang," kata Achmad Yurianto melalui video kompres, Minggu (22/3).

Orang lain juga bertanya?

Menurutnya, mereka yang hanya memiliki gejala ringan cukuplah mengisolasi diri di rumah dan tak perlu melakukan banyak aktivitas di luar rumah. Istilahnya, mengisolasi diri. Ini penting dilakukan demi meminimalisir penyebaran Virus Corona.

Dia menjelaskan proses yang harus dilakukan saat mengisolasi diri. Warga cukup tinggal di rumah, membatasi kontak dengan anggota keluarga yang lain. Tidak menggunakan alat makan dan alat minum secara bersamaan. Tetap melakukan monitoring kondisi tubuh secara teratur dan mengonsultasikan terus-menerus dengan tenaga kesehatan yang profesional.

"Isolasi diri ini memiliki makna bahwa kita secara aktif melakukan upaya untuk melakukan pencegahan agar tidak menularkan orang lain mana kala kita yakini atau kita duga diri kita sedang sakit."

Tak ketinggalan, dia mengajak peran serta aktif masyarakat untuk menjaga lingkungannya dari potensi penyebaran virus Covid-19. Semisal jika ada tetangga yang tengah melakukan isolasi diri, warga harus mendukung secara penuh. Di samping juga melakukan pengawasan kondisi mereka.

"Inilah yang melakukan sehingga kemudian secara selektif kita bisa melakukan pengawasan," tutupnya.

Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pasien Mpox Bisa Isolasi Mandiri di Rumah, Ini Syaratnya
Pasien Mpox Bisa Isolasi Mandiri di Rumah, Ini Syaratnya

Pasien yang terjangkit virus cacar monyet (Mpox) tak harus dirawat inap.

Baca Selengkapnya
Ada Temuan 1 Kasus, Pemprov Jabar Jamin Kesiapan Tangani Kasus Cacar Monyet
Ada Temuan 1 Kasus, Pemprov Jabar Jamin Kesiapan Tangani Kasus Cacar Monyet

Sementara kasus cacar monyet di wilayah Ibu Kota sudah mencapai 25 orang yang sedang menjalani perawatan.

Baca Selengkapnya
Satu Warga Suspek Monkeypox, Dinkes Sumsel Pastikan Hanya Cacar Biasa
Satu Warga Suspek Monkeypox, Dinkes Sumsel Pastikan Hanya Cacar Biasa

Kepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.

Baca Selengkapnya
Dokter Paru: Bakteri Mycoplasma Penyebab Pneumonia di China Sudah Lama Ada di Indonesia
Dokter Paru: Bakteri Mycoplasma Penyebab Pneumonia di China Sudah Lama Ada di Indonesia

Mycoplasma merupakan bakteri penyebab utama pneumonia misterius di China.

Baca Selengkapnya
Perbedaan Orang Asosial, Antisosial, dan Introvert, Kenali Perbedaannya Walau Kerap Dianggap Serupa
Perbedaan Orang Asosial, Antisosial, dan Introvert, Kenali Perbedaannya Walau Kerap Dianggap Serupa

Asosial, antisosial, dan introvert merupakan tiga kondisi berbeda yang kerap salah sangka dianggap sama.

Baca Selengkapnya