Gelar Aksi, Gerakan Damai Indonesia Minta Elite Politik Dinginkan Suasana
Merdeka.com - Sejumlah orang menggelar aksi di kawasan sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat. Aksi yang digelar oleh Gerakan Damai Indonesia itu untuk menyampaikan aspirasi terkait situasi politik setelah aksi 21-22 Mei 2019.
Bahrudin salah satu perwakilan massa dari Mahasiswa Cipayung mengatakan, mereka menggelar aksi menyuarakan perdamaian setelah perhelatan politik pada Pemilu 2019 lalu.
"Karena ini masih berlangsung, kami harap jangan sampai dicampuri kepentingan pribadi hingga berujung caci maki sesama rakyat," katanya, Jakarta Pusat, Kamis (23/5).
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Mengapa People Power dilakukan? Dengan begitu, rakyat bisa mengawasi kinerja pemerintah selama berkuasa.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Siapa yang serukan pemilu damai? Forum Rektor Indonesia menyerukan pelaksanaan Pemilu 2024 yang aman dan damai pada suatu deklarasi di Makassar, Sabtu (3/2).
-
Apa itu People Power? People Power adalah gerakan rakyat menggulingkan kekuasaan otoriter.
Dalam aksi yang berlangsung damai itu, massa juga meminta terhadap elite politik untuk bisa mendinginkan dan menenangkan suasana dengan menyampaikan pendapat yang sejuk.
"Jangan malah menambah keruh suasana dengan pernyataan yang membuat marak masyarakat," ujarnya.
Kegiatan yang selain diisi dengan orasi, mereka juga berselawat dan mendoakan agar Indonesia tetap damai dan sejahtera. Mereka juga membawa sejumlah atribut seperti poster spanduk dan bagian besar membawa bendera merah putih. Massa juga membawa 3 mobil komando yang membawa sound sistem.
Aksi ini diikuti sejumlah organisasi masyarakat antara lain, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmah Budhi), dan Generasi Anak Bangsa (GAB).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perintah Jokowi mendapat apresiasi banyak pihak, tak terkecuali aktivis.
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan
Baca SelengkapnyaSejumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Lintas Iman mengingatkan para elite politik agar memberi narasi menyejukkan jelang pembacaan putusan MK.
Baca SelengkapnyaTerlihat Jokowi mengenakan kemeja berwarna biru langit khas Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaAcara itu sedianya dirancang sebagai dialog antara diaspora Indonesia di mancanegara dengan sejumlah tokoh atau aktivis.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi di depan Gedung MPR DPR RI antara yang mendukung hak angket dan menolak ricuh.
Baca SelengkapnyaMahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Jaga Demokrasi menolak Politik Dinasti dan Pelanggaran HAM di halaman Kampus Institut Senin Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaAda sekitar ratusan orang yang ditangkap Polda Metro Jaya, namun sebagian sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaKoordinator Lapangan dari Walhi Jakarta Bagas Okta Pribakti mengatakan, terdapat empat tuntutan yang dibawa dalam aksi ini.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaKoordinator Lapangan dari Walhi Jakarta Bagas Okta Pribakti mengatakan, terdapat empat tuntutan yang dibawa dalam aksi ini.
Baca SelengkapnyaPolisi mengajak warga menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap stabil
Baca Selengkapnya