Gunung Dukono dan Lewotobi Laki-Laki Erupsi Lagi
Gunung Dukono erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter di atas puncak gunung.

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, melaporkan Gunung Dukono erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter di atas puncak gunung pada Minggu (16/3) sekitar pukul 13.46 WIT.
"Gunung Dukono erupsi dengan mengeluarkan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 3.000 meter," kata Petugas Pos PGA Dukono, M Saum Amin.
Menurut dia, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut dan erupsi ini terekam pada seismogram.
"Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat," ujarnya.
Dia menjelaskan, saat ini kondisi gunung api setinggi 1.087 meter dari permukaan laut itu berada pada status Level II atau Waspada.
"Masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung maupun wisatawan, agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 kilometer," katanya.
Hal itu mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin.
"Masyarakat juga diingatkan untuk menyiapkan masker pada saat dibutuhkan, guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan," kata dia.
Gunung Lewotobi Laki-Laki Juga Erupsi
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT) juga mengalami erupsi sebanyak lima kali pada Sabtu (15/3). Menurut petugas PGA, periode pengamatan erupsi itu mulai pukul 18.00 WITA hingga pukul 24.00 WITA.
"Teramati lima kali letusan dengan tinggi 800-2.000 meter dan warna asap kelabu," kata petugas PGA, Yohanes Kolli Sorywutun, Minggu dinihari. Dilansir Antara.
Ketiga erupsi itu terjadi masing-masing pada pukul 18.11 WITA, pukul 18.38 WITA, pukul 20.49 WITA, pukul 21.39, dan pukul 23.10 WITA. Dalam pengamatan visual Gunung Lewotobi Laki-Laki, terlihat jelas hingga kabut 0-I.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 200-500 meter di atas puncak kawah. Dia juga menjelaskan terjadi sebanyak enam kali gempa hembusan dengan amplitudo 2.9 mm hingga 11 mm dan durasi selama 24 detik hingga 45 detik.
Selanjutnya, tercatat satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 1 mm, S-P 1.1 detik dengan durasi 12 detik, lalu satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 5.9 mm, S-P 9.3 berdurasi 32 detik serta satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 11 mm, S-P 15.2 berdurasi 49 detik.
Cuaca di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dalam periode pengamatan tersebut dilaporkan cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah utara dan barat laut. Suhu udara 22 derajat Celsius hingga 27 derajat Celsius.
Status Gunung Lewotobi Laki-laki
Dia mengatakan bahwa saat ini Gunung Lewotobi Laki-Laki berada pada Status Level III (Siaga). Oleh karena itu, masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius lima km dari pusat erupsi dan sektoral barat daya - timur laut sejauh enam km.
Masyarakat juga diimbau agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-Laki juga diminta untuk memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.