Gus Mus: Kita harus merevolusi mental seperti apa?
Merdeka.com - Budayawan KH A Mustofa Bisri yang akrab disapa Gus Mus mengatakan sekarang ini banyak orang yang tidak mengenali kemanusiaannya, terutama yang berada di tataran elite.
"Pimpinan, anggota DPR, semua yang di atas harus jadi manusia dulu," katanya usai dialog kebangsaan bertajuk 'Menjadi Orang Indonesia Yang Beragama dan Berbudaya' di Semarang, Kamis (27/8) malam.
Menjadi manusia yang dimaksud Gus Mus adalah mengenali dirinya dengan segala sisi-sisi kemanusiaannya sehingga mampu memanusiakan orang lain dan tidak menganggap dirinya sendiri yang paling benar.
-
Siapa yang menjadi Ketua DPR RI? Bahkan, lanjut dia, sudah diputuskan dan menjadi sebuah resolusi untuk mengapresiasi Ketua DPR RI Puan Maharani atas kepemimpinannya sebagai Chair dan Presiden AIPA 44th.
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
-
Siapa yang pernah jadi anggota DPR RI? Sosok Romo Wisnoe yang begitu berpengaruh di tengah kelompok penghayat, menjadi magnet bagi partai politik saat itu. Sejumlah partai berebut menariknya menjadi anggota partai. Dan di era 1980-an, dia lolos menjadi legisltatif sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Golkar.
-
Siapa yang dilantik menjadi anggota DPR RI? Kehadiran Verrell di kursi parlemen kali ini menjadi simbol terwujudnya cita-cita yang ia bangun sejak duduk di bangku sekolah.
-
Siapa yang terpilih sebagai anggota DPR? Pendiri Dewa 19, Ahmad Dhani, bersama mantan vokalisnya, Once Mekel, telah resmi dilantik sebagai anggota DPR RI terpilih untuk periode 2024-2029.
-
Gimana caranya Kaukus Air DPR RI menggerakan semua anggota DPR? Ada 84 dapil di Indonesia ada 580 anggota di periode berikutnya akan mengawal, mudah-mudahan isu tentang air ini,' ujar legislator asal Bali tersebut.
Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotut Thalibien Rembang itu mengatakan ada orang yang menganggap manusia adalah yang seperti dirinya sendiri sehingga sama saja menganggap yang lain bukan manusia. Gus Mus juga mempertanyakan soal Revolusi Mental yang dicanangkan pemerintahan Jokowi-JK.
"Banyak yang mengatakan revolusi mental. Lalu apa yang sudah kita lakukan? Mestinya kita harus merevolusi mental seperti apa? Kalau mau berubah harus tahu dulu aslinya seperti apa," katanya dilansir Antara.
Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengatakan manusia perlu memahami konsep kehidupan, seperti bagaimana melihat dunia, termasuk di dalamnya kemanusiaan dan ketuhanan.
Menurut Gus Mus, saat ini banyak orang berebut kekuasaan tetapi justru tidak tahu setelah berkuasa mau berbuat apa. Sebab orang-orang seperti itu sebenarnya tidak memahami konsep kehidupan.
"Sekarang, orang berebut kekuasaan untuk apa? Setelah berkuasa juga mau apa? Banyak yang mementingkan 'ngerebut' kursinya dulu, baru mikir. Setelah dapat kursinya apa yang mau dilakukan?" katanya.
Demikian pula dengan persoalan ketuhanan, Gus Mus mengatakan banyak orang yang merasa mengenal dan ingin menyenangkan Tuhan. Namun, sebenarnya apa yang dilakukan justru tidak mencerminkan sifat-sifat Tuhan.
"Ada semangat mencintai, tetapi tidak disertai semangat pengenalan. Ingin menyenangkan Tuhan, tetapi justru tidak mengenal Tuhan. Merasa selalu benar dan menyalahkan orang lain," katanya.
Manusia, kata Gus Mus, ditunjuk sebagai wakil Tuhan di muka bumi semestinya harus mempunyai sifat-sifat ketuhanan, seperti pengasih dan penyayang, bukan malah saling memusuhi dan bertikai.
"Waktu pertama kali, istri saya membuatkan opor itu ayamnya satu ekor, kelapanya dua buah. Ya, 'kentel' banget. Tidak tahu saya sukanya apa. Semangat mencintai harus disertai semangat pengenalan," katanya, disambut tawa hadirin. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin beranggapan bahwa pemaparan Fraksi PKB MPR RI dalam Sidang Paripurna Akhir MPR RI Masa Jabatan Periode 2019—2024 secara legal memiliki dasar yang kuat.
Baca SelengkapnyaDalam waktu dekat, PDIP segera menggelar rapat kerja daerah khusus di Surabaya.
Baca SelengkapnyaSaid meminta komitmen semua kader dan pengurus DPC PDIP di Jatim untuk bersungguh-sungguh memenangkan Risma
Baca SelengkapnyaSedih, kalau Jawa Timur sebagai basis santri, tetapi pemerintahannya di obok-obok KPK.
Baca SelengkapnyaGoenawan meyakini, jika sebuah masyarakat kehilangan saling percaya, maka semua sudah selesai
Baca SelengkapnyaMereka membahas banyak hal, mulai dari demokrasi yang terancam hingga kebohongan yang terjadi di mana-mana
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, Said Abdullah, mengatakan pemimpin mengemban tanggung jawab yang besar untuk mengayomi masyarakat.
Baca Selengkapnya