Ini komentar JK soal rumah singgah dikunjungi Jokowi diduga rekayasa
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi rumah singgah balita korban asap di Palembang, Jumat (30/10). Namun, rumah singgah yang terletak di Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 1 ini diduga hanya rekayasa guna mendapat pencitraan dari presiden.
Menyikapi hal ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tidak berkomentar banyak mengenai masalah itu. Dia mengaku tidak mengetahui dugaan rumah singgah balita palsu tersebut.
"Waduh saya tidak tahu itu," komentar singkat JK usai melaksanakan salat istiska di Masjid Istiqlal, Minggu (1/11).
-
Bagaimana cara kata ganti mempersingkat kalimat? Kata ganti digunakan untuk mempersingkat kalimat.
-
Kenapa Jokowi tidak ikut campur dalam kabinet? 'Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024,' kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang Ridwan Kamil sampaikan ke Jusuf Kalla? 'Saya sudah sampaikan saya memuliakan semua program gubernur sebelumnya, siapapun itu selama baik kita lanjutkan,' kata RK kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/9).
-
Siapa yang mengatakan tidak ada refleksi khusus karena Jokowi tidak diundang? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Bagaimana Jokowi menyampaikan pesan dalam kata-kata lucu nya? “Karena ia percaya sumber daya planet bumi terbatas. Akan tetapi, ternyata Thanos keliru.“
-
Siapa Kapolri tersingkat? Kapolri dengan masa jabatan tersingkat ada Chairuddin Ismail.
Sebelumnya, warga setempat mengaku rumah singgah itu baru didirikan beberapa jam sebelum dikunjungi Jokowi. Mereka justru terkejut rumah itu tiba-tiba disulap menjadi rumah singgah, dan dikunjungi presiden.
"Baru ada pak, kemarin-kemarin tidak ada. Katanya semalam baru dibuat," kata seorang warga setempat enggan disebutkan namanya.
Tak hanya dari warga setempat, keterangan serupa juga datang dari sejumlah ibu-ibu yang berada di dalam rumah itu. Menurut Asmawati (35), dia diajak seseorang supaya mau datang ke tempat itu tadi pagi, dengan syarat harus membawa bayinya. Kebetulan, bayi Asmawati memang mengalami sesak napas sejak beberapa hari lalu.
Setiba di sana, pengobatan dijanjikan tak kunjung dilakukan, bahkan hingga Jokowi meninggalkan lokasi. Asmawati dan belasan ibu-ibu lain yang turut membawa bayinya, hanya disuruh duduk sambil menunggu kedatangan Jokowi.
"Belum dikasih obat apa-apa, cuma duduk saja di sini. Waktu Pak Jokowi datang tadi baru ditanya-tanyain," ujar Asmawati.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo tak mau ambil pusing soal orasi Rocky Gerung yang diduga menghinanya dengan kata-kata kasar dan tidak pantas.
Baca SelengkapnyaSejumlah relawan Jokowi sempat melaporkan Rocky karena diduga telah menghujat dan mengeluarkan kata-kata hinaan kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaLokasi kampanye Ganjar yang dikemudian didatangi Jokowi itu seperti di Kupang, NTT.
Baca SelengkapnyaJK menilai Prabowo merupakan bagian menteri Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Muhammad Zainul Majdi atau TGB justru menganggap Jokowi sayang dengan Ganjar.
Baca SelengkapnyaDitinggal Presiden Jokowi berkantor di IKN, begini suasana kantor istana kepresidenan Jakarta yang tampak sepi.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya,
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo tak mau ambil pusing soal orasi Rocky Gerung yang diduga menghinanya dengan kata-kata kasar dan tidak pantas.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menganggap ucapan kasar Rocky sebagai hal kecil. Kepala negara memilih untuk fokus bekerja saja.
Baca SelengkapnyaMuhadjir membela Jokowi yang lebih sering mengunjungi Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku tak mempermasalahkan jika benar Presiden Jokowi 'membuntuti'nya saat berkampanye.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi santai soal fotonya yang hilang dari sejumlah markas Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP
Baca Selengkapnya