Isak Tangis Haru Sambut Siswa SMK Lingga Kencana Depok yang Selamat dari Kecelakaan
Dua bus yang selamat tiba di Depok sekitar pukul 04.59 WIB. Bus dikawal Satuan Lalulintas Polres Metro Depok.
Ada 11 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Isak Tangis Haru Sambut Siswa SMK Lingga Kencana Depok yang Selamat dari Kecelakaan
Rombongan siswa SMK Lingga Kencana yang selamat dari kecelakaan sudah tiba di sekolah dinihari tadi. Dua bus yang selamat tiba di Depok sekitar pukul 04.59 WIB. Bus dikawal Satuan Lalulintas Polres Metro Depok.
Begitu datang, siswa terlihat menangis. Banyak diantara mereka yang langsung memeluk orang tuanya masing-masing.
Ririn Parulian, salah satu wali murid mengatakan, sebelum rombongan berangkat sudah diberi peringatan mengenai kelayakan bus. Pihak sekolah meyakinkan armada laik jalan.
“Saya tidak mau anak, walaupun bukan anak kandung saya, tapi mobil itu diperiksa, servisnya memuaskan, saya ini guru 'oke bu tenang aja, mobilnya kami bawa semua dengan baik', ini saya rapat di YKS, di situ saya ngomong, benar ya pak bertanggung jawab kalau tidak ada apa-apa,” katanya, Minggu (12/5).
Ditegaskan, armada harus dalam kondisi bagus saat digunakan. Terlebih jika lokasi yang dituju medannya agak curam. Dirinya mengaku kecewa dengan pihak sekolah karena mulanya perpisahan siswa akan digelar di Depok. Namun nyatanya perpisahan digelar di Bandung.
“Oke kita menurut semuanya, tapi saya titip salam, saya ini guru, jadi saya tahu prosedur kaya apa tentang guru, mobil nomor satu, 'tenang aja bu, kami aman-aman aja',” tegasnya.
Sebagai wali murid dari Amiludin, dirinya mengaku sangat khawatir. Walaupun Amiludin bukan anak kandungnya, namun dia sudah menganggap seperti anak kandung karena ayah Amiludin meninggal dunia setahun lalu dan dia yang kini membiayai kebutuhahnya.
“Saya merasa kasihan dengan ibunya, bapaknya sudah meninggal 1 tahun lalu, saya iba, saya yang biayai pendidikannya, sekarang kalau ditanya (kondisi rombongan bus), 'ke sini bu, ke sini bu' pusing nggak, saya ini guru, tidak kaya gitu jawabannya,” ungkapnya.
Dirinya mengaku sulit mendapat informasi dari pihak sekolah mengenai kecelakaan tersebut semalam. Padahal dalam tiap bus ada perwakilan guru yang mendampingi.
“Saya ini guru, saya tahu caranya prosedur untuk jalan-jalan, jadi kalau ditanya cepet dong, oke ini musibah, saya pun kasihan sama wali kelas anak saya ini,” pungkasnya.