Istana: Pengalaman penunjukan Patrialis Akbar jangan terulang
Merdeka.com - Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk mempersiapkan diri dengan matang dalam pembentukan Panitia Seleksi (Pansel) pencari pengganti Hakim Konstitusi Patrialis Akbar. Pramono menjelaskan Pansel akan bekerja dengan transparan dan diharapkan dapat memilih calon pengganti Patrialis Akbar yang tepat dan bukan sosok yang bermasalah.
Dia mengatakan, pengalaman pahit penunjukan Patrialis Akbar sebagai Hakim Konstitusi jangan sampai kembali terulang.
"Presiden sudah meminta kita semua terutama yang menjadi pembantu beliau agar pansel MK dilakukan secara terbuka dan nanti juga belajar dari pengalaman penunjukan Pak Patrialis jangan terulang kembali," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/1).
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Bagaimana cara Jokowi mempersiapkan Prabowo? 'Jadi, Mas Bowo berangkat ke sini ketemu ini jadi beliau yang saya siap pak siap bener saya ke Tiongkok atas petunjuk beliau saya ke Jepang saya sekarang di perintahkan untuk ke Timur Tengah karena sangat penting,' imbuh dia.
-
Apa usulan PKS untuk Jokowi? Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi atau Habib Aboe mengusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang bakal capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Kepresidenan.
-
Siapa yang dilantik Jokowi menjadi Ketua KPK? Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Kenapa Presiden Jokowi hadir di pelantikan? Pelantikan juga dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Pramono menjelaskan pemilihan Hakim Konstitusi melalui Pansel tersebut akan pula melibatkan masukan dari publik. Sebab itu, diharapkan nantinya Pansel dapat memilih sosok yang benar-benar bersih dan berintegritas sebagai pengganti Patrialis Akbar yang terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut.
"Sehingga mudah-mudahan dengan adanya pansel dan partisipasi publik dilibatkan bisa didapat calon hakim MK yang baik," ujarnya.
Ditemui terpisah, Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi menjelaskan Panitia Seleksi pencari pengganti Patrialis Akbar akan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Hal ini, kata Johan, dilakukan untuk dapat menemukan sosok yang bersih mengisi jabatan 'Wakil Tuhan'. Apalagi, Presiden berpesan agar Pansel harus mampu memilih sosok yang berintegritas.
"Nah proses detailnya seperti apa lagi digodok," ujarnya.
Patrialis Akbar ditangkap oleh penyidik KPK bersama wanita di Grand Indonesia, Rabu (26/1). Penangkapan dilakukan atas dugaan penerimaan suap dari Basuki Hariman, terkait pengajuan judicial review atau uji materi undang undang Nomor 41 Tahun 2014. Patrialis diduga sudah menerima 20 ribu USD dan 200 ribu SGD. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurnia berharap, apa yang menimpa KPK di era Firli Bahuri tidak terulang.
Baca SelengkapnyaPenetapan nama sembilan pansel capim KPK oleh Presiden Jokowi menandakan dimulainya mencari calon pimpinan lembaga antirasuah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi pemilihan Ketua KPU yang baru, jelang Pilkada serentak 2024
Baca SelengkapnyaSejumlah pihak minta Presiden Prabowo Subianto mengulang calon pimpinan dan dewan pengawas KPK.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga akan memastikan pembentukan dan penetapan Pansel KPK untuk memperkuat KPK
Baca SelengkapnyaJokowi meminta TNI dan Polri mendukung transisi pemerintahan ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming
Baca Selengkapnya"Pak Prabowo saat ini sebagai Presiden juga memiliki kewenangan untuk itu, untuk kemudian menganulir," kata Ghufron.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, pemakzulan dapat terjadi jika presiden melanggar konstitusi.
Baca SelengkapnyaMenurut Sudirman, seluruh elemen bangsa di tanah air tengah menunggu sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas hal tersebut.
Baca SelengkapnyaDeputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan mengatakan, masukan pimpinan, dewas, hingga pegawai penting demi pimpinan KPK berintegritas.
Baca SelengkapnyaSepuluh nama sebelumnya sudah diserahkan ke pemerintah era Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaHasto ungkap hasrat Jokowi yang terus ingin berkuasa meski sudah tak lagi menjadi presiden.
Baca Selengkapnya