Jelang Pemilu, Kantor Desa di Sragen 'Diteror' Kembang Kantil
Menurut Camat bunga tersebut merupakan bentuk keindahan dan rasa syukur.
Teror bunga kantil terjadi hampir di setiap desa di Sragen.
Jelang Pemilu, Kantor Desa di Sragen 'Diteror' Kembang Kantil
Beberapa bulan menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, sejumlah kantor desa di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah mendapatkan teror.
Teror berupa paket yang berisi kembang (bunga) kantil, beras kuning, telor, bunga warna putih dan kemenyan. Barang barang tersebut dijadikan satu bungkus daun pisang yang kemudian diletakkan didepan pintu kantor desa.
Dihubungi melalui sambungnya telepon WhatsApp, Kepala Desa Bedoro, Pri Hartono membenarkan teror yang terjadi di wilayahnya. Sepengetahuan dia ada beberapa desa mengalami teror serupa. Di antaranya Desa Banaran, Plumbon, Toyogo, Banyurip, Bedoro di Kecamatan Sambungmacan.
"Kemarin hari Selasa di halaman kantor desa sekitar jam 8.00 pagi. Ditemukan pertama kali oleh penjaga kantor," ujar Hartono, Rabu (29/10).
Hartono menyebut, peristiwa teror tersebut baru pertama kali terjadi selama dia menjabat. Ia mengaku sangat terkejut dengan teror semacam itu. Ia juga belum mengetahui maksud dan tujuan dikirimnya paket tersebut.
"Belum tahu motivasinya apa. Ini kan menjelang Pemilu, Pilpres, Pileg juga," katanya.
Hartono mengemukakan jika masyarakat di desanya beragam dalam pilihan politik. Sehingga tidak ada satu partai maupun pasangan capres-cawapres yang menonjol. Perbedaan pilihan atau politik sudah jamak terjadi dan menjadi hal biasa.
"Enggak tuh, tidak ada yang menonjol. Sudah biasa ada perbedaan pilihan kalau mau mendekati Pemilu," katanya.
Dikatakan Hartono, kiriman paket tersebut cukup meresahkan masyarakat apalagi menjelang Pemilu 2024.
"Kembang kantil itu kan melambangkan pengasihan agar warganya gimana gitu," keluhnya.
Dihubungi terpisah, Camat Sambungmacan, Budi Santoso membenarkan kejadian menghebohkan tersebut. Menurutnya teror kiriman bunga kantil terjadi hampir di setiap desa di wilayahnya.
"Kemarin saya mendapatkan laporan ada teror kiriman bunga kantil di setiap desa di wilayah saya. Desa Bedoro, Banaran, Toyogo, Banyurip. Pokoknya sudah banyak yang laporan ke group WhatsApp," terangnya.
Namun demikian Budi Santoso tak yakin jika kiriman bunga kantil, telor dan beras kuning tersebut merupakan bentuk teror menjelang Pemilu 2024.
Ia juga elum mengetahui apa maksud dan tujuannya.
"Untuk motifnya saya belum tahu. Terus siapa yang mengirim, menaruh. Memang baru kali terjadi," katanya.
Menurut sudut pandang dirinya, bunga tersebut merupakan bentuk keindahan dan rasa syukur.
"Kantil itu artinya manah marang Gusti, itu salah satu yang dilambangkan ke bunga kantil itu,” katanya lagi.
Budi Santoso yang baru satu tahun menjabat Camat Sambungmacan mangaku baru sekali ini ada kejadian teror semacam. Ia pun tidak mau berprasangka buruk dan tetap berharap kebaikan bagi semua warganya.