Jenderal Bintang Dua Biayai Pengobatan Kakak-Adik Penderita Tulang Kaca hingga Pulih
Kakak beradik di Pekanbaru, Muhammad Rehan (13) dan Fajri (9) mengalami kelainan genetik Osteogenesis imperfecta (OI) atau tulang kaca.
Kakak beradik di Pekanbaru, Muhammad Rehan (13) dan Fajri (9) mengalami kelainan genetik Osteogenesis imperfecta (OI) atau tulang kaca.
-
Siapa yang merawat kakek tersebut? Tan berjanji untuk memberikan flatnya kepada mereka sebagai imbalan atas perawatan dan persahabatan mereka. Permintaannya termasuk agar Gu dan keluarganya sering meneleponnya, mengunjunginya seminggu sekali, membelikannya pakaian dan bahan makanan, dan menjaganya saat dia sakit.
-
Bagaimana kakak adik bisa saling mendukung? Kakak adikmu mungkin tidak menyelesaikan masalahmu. Namun, mereka pasti tidak akan membiarkanmu menghadapi apa pun sendirian.
-
Apa penyakit yang diderita Kaba? Kaba didiagnosis menderita Pneumonia oleh dokter.
-
Apa yang dilakukan Haji Naim untuk memperbaiki tulang? Memang penanganannya begini dari orang tua pak haji, Haji Naim. Begitu ada yang patah, dia dibungkus, dilindungi, supaya tidak bergeser dan kembali menyatu lurus tulangnya,' ujar Haji Thamrin.
-
Apa itu katarak kedua? Melakukan operasi katarak bukan berarti kamu bisa sepenuhnya bebas dari gangguan penglihatan ini. Pasalnya, kondisi mata berkabut atau buram seperti katarak bisa saja muncul kembali meski sudah melewati penanganan medis untuk menghilangkannya. Kemunculan katarak setelah operasi ini sering juga disebut sebagai katarak kedua atau sekunder.
-
Bagaimana cara kacang lima membantu tulang? Kacang lima mengandung mineral penting seperti kalsium, magnesium, dan fosfor, yang merupakan komponen utama dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang yang sehat.
Jenderal Bintang Dua Biayai Pengobatan Kakak-Adik Penderita Tulang Kaca hingga Pulih
Pengobatan keduanya dibantu Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal. Jenderal bintang dua ini menyatakan akan membantu hingga keduanya sembuh total.
Setelah mendapat penanganan medis, kondisi keduanya berangsur pulih. Bahkan Rehan sudah bisa berdiri.
Mendengar kabar baik itu, Iqbal langsung datang ke kediaman orang tua Rehan dan Fajri di Jalan Sidomulyo, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Rabu (22/5).
Selama ini Iqbal membiayai berkordinasi dengan dokter Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau dalam menangani penyembuhan keduanya. Awalnya, Iqbal sempat mendatangi M Rehan dan Fajri pada November 2022 silam. Saat itu, dia turut membawa bantuan berupa kursi roda untuk keduanya.
Iqbal menanyai sang ibunda kakak beradik itu, Reni Angelina (45). Setelah mendengar keluhan wanita itu, Iqbal berinisiatif untuk membantu pengobatan Rehan dan Fajri. Pada 17 November 2022, putra pasangan Reni dan Eko Suharno (59), mulai menjalani perawatan intensif.
Kini, tepat satu setengah tahun usai menjalani pengobatan, keduanya mulai berangsur pulih.
Saat ditemui Iqbal, Rehan yang kini sudah duduk di bangku kelas 3 SD sudah mulai bisa berdiri. Bahkan dia sudah bisa berjalan beberapa meter.
Kondisi ini jauh lebih baik dibanding sebelum mendapat pengobatan. Sebab, dulunya kedua kakak beradik itu tidak bisa berjalan, bahkan kakinya tak bisa dilipat.
"Sebelum diobati, anak-anak sama sekali enggak bisa digerakkan ya nak. Sekarang sudah bisa jalan Alhamdulillah. Semua berkat doa kita semua," ujar Iqbal berbincang dengan Rehan.
Iqbal juga turut membawakan beberapa buah tangan. Di antaranya seragam sekolah baru, sepatu, paket buku tulis lengkap, serta bantuan uang tunai. Bantuan itu diberikan mengingat sebentar lagi akan masuk tahun ajaran baru.
"Harus semangat sekolahnya. Biar bisa main bola. Mau jadi kayak Christian Ronaldo kan? Harus semangat dan terus berdoa," ucap Iqbal.
Ketua Alumni Akpol 1991 itu mengaku sangat senang melihat perkembangan kesehatan Rehan dan Fajri.
Sebagai seorang polisi, kata Iqbal, hal itu merupakan salah satu bentuk tanggung jawab dalam memberikan pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
"Apa yang dialami ananda kita, Rehan dan Fajri tentunya ini merupakan pemberian Yang Maha Kuasa," jelas Iqbal.
"Apa pun itu, kita tetap harus bersyukur. Sudah jadi tanggung jawab kami sebagai polisi untuk memperhatikan masyarakat, memberikan perlindungan serta pengayoman wujud dari Polri Presisi," imbuhnya.
Sementara ibunda Rehan dan Fajri, Reni Angelina mengatakan, kedua anaknya sudah membaik.
Bila dibandingkan sebelum mendapat pengobatan, keduanya sering mengalami sakit kaki. Bahkan sebulan bisa dua kali. Hal itu disebabkan kondisi kelainan genetik pada tulang adik-kakak tersebut.
"Kalau sebelumnya jangankan digerakkan, sebulan itu bisa dua kali sakit. Ini Alhamdulillah, sekarang sama sekali enggak ada. Bahkan Rehan sudah bisa bediri dan jalan sedikit-sedikit," sebutnya.
Reni mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Iqbal. Sebab dari awal selain memberikan bantuan, Iqbal jugalah yang menanggung pengobatan Rehan dan Fajri.
Tim dokter dari Biddokes Polda Riau pun rutin memantau perkembangan pengobatan keduanya.
"Rutin dipantau sama dokter dari RS Bhayangkara. Sebulan sekali diberikan obat-obatan. Mudah-mudahan, ini menjadi amal yang baik bagi Pak Kapolda. Kami berterima kasih banyak atas perhatian dan ketulusan Bapak Kapolda kepada kedua anak kami," kata Reni.