Jika terpilih jadi gubernur, Anies ingin terapkan open goverment
Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan mengaku bakal mengoptimalkan teknologi termasuk partisipasi masyarakat untuk menerapkan open goverment di pemerintahannya jika nantinya terpilih jadi orang nomor satu di ibu kota. Anies pun sudah mulai menjelaskan perihal programnya itu.
"Jadi, tidak usah merasa sekarang belum apa-apa. Enggak sekarang sudah dimulai kok dan kita ingin mulai galakkan," kata Anies di Komplek DPR, Jakarta, Rabu (5/4).
Menurutnya, untuk merealisasikan hal tersebut, ada tiga komponen yang harus diterapkan. Antara lain, transparansi informasi, partisipasi dan kolaborasi.
-
Bagaimana Anies ingin mewujudkan perubahan? 'Bagi semuanya siap untuk kerja bersama, siap untuk menjangkau semua, siap untuk mendatangi tetangga, siap mendatangi keluarga kerjakan sekarang. Supaya Insya Allah 14 Februari Republik Indonesia akan menyaksikan perubahan,' kata Anies memungkasi.
-
Bagaimana Anies Baswedan berpendapat tentang demokrasi? 'Kemudian kan dia nyindir-nyindir sekarang tidak demokratis, kalau tidak demokratis berarti dia tidak jadi gubernur. Ketika memaparkan sesuatu itu lebih banyak asumsi, opini,' kata Trubus.
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Dimana Anies menyampaikan visi kampanyenya? Hal tersebut disampaikan Anies saat berdialog di 'Desak Anies' yang digelar di Aming Coffee, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12/23).
-
Mengapa Anies menekankan pentingnya perubahan? 'Sinar matahari itu malah membangkitkan semangat bapak dan ibu. Izinkan pada kesempatan ini sekalian kita mendorong perubahan.' Dalam orasinya, Anies menanyakan kepada kader PKS apakah tegang saat hendak masuk ke pasar. 'Ibu-ibu kalau ke pasar tegang tidak? Kenapa tegang? Harganya mahal,' tuturnya.
-
Apa nama lengkap Anies Baswedan? Anies Baswedan, dengan nama lengkap Anies Rasyid Baswedan, merupakan salah satu kandidat presiden untuk tahun 2024, dilahirkan di Kuningan pada tanggal 7 Mei 1969.
"Komponen partisipasi, di mana warga akan ikut terlibat. Jadi, keterbukaan itu bukan semata-mata informasinya yang terbuka," ujarnya.
Dikatakan Anies, peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam menerapkan open goverment tersebut. Tak hanya pada proses pengambilan kebijakan, peran masyarakat pun harus disertakan pada proses evaluasi.
"Warga ikut tapi terbuka dalam perencanaan juga pada evaluasi," pungkas dia. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies juga menginginkan agar demokrasi tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaAde Sumardi menyebut transparansi publik bukan hanya slogan. Dirinya pamer program Komisi Transparansi dan Partisipasi (KTP) Kabupaten Lebak.
Baca SelengkapnyaPelbagai janji diumbar Anies saat melakukan orasi kebangsaan di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (4/11).
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan merespons keinginan Kaesang untuk berduet di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies akan membangun komunikasi dengan semua partai politik, untuk menentukan pasangan duetnya di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaRano Karno mengaku sudah membaca visi misi Anies dan siap menampungnya.
Baca SelengkapnyaAnies bakal membawa tradisi untuk terus menjalin hubungan baik dengan presiden terdahulu.
Baca SelengkapnyaAnies juga membeberkan pentingnya kepercayaan masyarakat untuk mencapai keadilan melalui proses demokrasi.
Baca SelengkapnyaPeran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Anies terkait rencananya mengenai lembaga kepolisian terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut semua tawaran dan deklarasi dari parpol adalah amanah baginya. Dia akan menjaga itu sebaik mungkin.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut, keterbukaan komunikasi dengan partai-partai sudah ada.
Baca Selengkapnya