Jokowi Lantik Menteri Baru Besok, Budi Arie Jadi Menkominfo?
Presiden Jokowi dikabarkan akan melantik menteri dan wakil menteri baru. Nama-nama sudah beredar.
Presiden Jokowi dikabarkan melantik Menkominfo baru, mengantikan Johnny G Plate
Jokowi Lantik Menteri Baru Besok, Budi Arie Jadi Menkominfo?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melantik Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang baru, mengantikan Johnny G Plate lantaran terjerat kasus korupsi proyek pengadaan menara BTS. Berdasarkan informasi yang beredar di kalangan wartawan, Jokowi akan melakukan pelantikan menteri yang baru pada Senin (17/7). "Pelantikan Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju sisa masa jabatan periode 2019-2024 oleh Presiden Republik Indonesia hari Senin tanggal 17 Juli 2023 pukul 10.00 WIB, bertempat di Istana Negara, Jakarta," bunyi informasi yang diterima merdeka.com.
Dikabarkan, sosok pengganti Johnny G Plate adalah Budi Arie Setiadi. Dikonfirmasi terkait kabar ini, Budi memilih untuk menunggu pengumuman dari Presiden.
"Kami menunggu pengumuman dari Presiden. Karena itu hak preogratif presiden," kata Budi kepada wartawan.
Terkait reposisi tersebut, Jokowi juga dikabarkan akan melantik sejumlah wakil menteri. Nama-nama yang diduga kuat bakal dilantik, tersebar di kalangan wartawan.
Yaitu Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamekominfo) Nezar Patria, Wakil Menteri Desa (Wamendes) Paiman Raharjo, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Pahala Mansury, Wakil Menteri BUMN (WamenBUMN) Rosan Roeslani serta Wantimpres Djan Farid.
Budi bukan sosok baru di pemerintahan. Dia saat ini diketahui menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia.
Selain itu, Budi Arie pernah menjadi Kepala Balitbang PDIP DKI Jakarta peride 2005-2010, dan juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.
Dia juga mendirikan PROJO, kelompok relawan darat terbesar pendukung Joko Widodo, sejak Agustus 2013.
PROJO kemudian berjuang mengumpulkan aspirasi pencapresan Jokowi sebelum dideklarasikan PDIP secara resmi, melawan arus pencapresan Megawati dengan wakil presiden Jokowi yang ramai saat itu, dan akhirnya Jokowi berhasil menjadi Presiden.