Jokowi Minta Masyarakat Jaga Optimisme Hadapi Berbagai Tantangan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat agar menjaga optimisme, dalam rangka menghadapi tantangan yang besar. Pasalnya agar Indonesia menjadi negara yang maju perlu kerja keras.
"Jangan sampai kita dibohongi oleh jargon-jargon yang mudah. Enggak ada negara besar akan maju tanpa langsung meloncat gitu. Enggak ada. Percaya saya. Butuh kerja keras, butuh kerja keras," ujar Jokowi dalam deklarasi dukungan Koalisi Alumni Diponegoro untuk pasangan Capres dan Cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin di Semarang, Minggu (3/2).
Jokowi ingin di Jawa Tengah ini menjadi motor yang baik bagi penggerak optimisme. Sehingga Jawa Tengah menjadi contoh kemenangan mutlak.
-
Bagaimana Jokowi ingin tingkatkan kesejahteraan rakyat? 'Pak Joko Widodo menetapkan kebijakan akan menghentikan, menjual kekayaan kita dalam bentuk mentah dengan murah ke luar negeri,' ujar Prabowo.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana Jokowi berharap JAPINDA dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia? 'Agar lebih banyak lagi tenaga terampil Indonesia yang bisa masuk ke Jepang,' ungkap Jokowi.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di Indonesia? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Bagaimana Jokowi harap ekonomi Pohuwato berkembang? 'Semoga dengan adanya bandara ini ekonomi di Pohuwato bisa lebih berkembang lagi, muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru,' ucap Jokowi.
-
Bagaimana Jokowi berusaha agar tetap berkuasa? 'Diawali upaya untuk memperpanjang kekuasaan, dimulai dari upaya untuk menambah massa jabatan tiga periode, menambah massa jabatan 2-3 tahun, namun kedua upaya ini tidak berhasil,' ungkap dia.
"Ini tinggal dua bulan. Oleh sebab itu sampaikan kepada masyarakat apa yang kita lakukan, apa yang kita kerjakan. Jangan sampai ini tertutup oleh semburan-semburan dusta, semburan-semburan kebohongan," paparnya.
Masyarakat, lanjut dia, harus diberi tahu apa yang akan dikerjakan 5 tahun ke depan. Jokowi meminta kepada pendukungnya agar semangat, militansi, jangan berkurang untuk menuju 17 April 2019.
"Sampaikan yang benar itu benar, yang salah itu salah. Enggak apa-apa. Jangan sampai kita memberikan data-data yang tak betul," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Deklarasi Koalisi Alumni Diponegoro Witjaksono mengatakan, dalam deklarasi ini dihadiri ribuan peserta dari Jawa Tengah maupun dari luar Jawa Tengah. Mereka terdiri dari alumni-alumni universitas se-Jawa Tengah.
"Ada sebanyak 17 Universitas yang tergabung dalam Alumni Koalisi Diponegoro, yang mana berisikan intelektual-intelektual yang ada di wilayah Jawa Tengah dan di luar Jawa Tengah dengan total kalau dikumpulkan mencapai sekitar 20.000 orang," katanya.
Witjaksono menuturkan, pihaknya sudah melakukan kajian-kajian yang mendalam, kenapa memilih Jokowi. Ada beberapa alasan terutama antara lain soal infrastruktur, jalan tol, bandara dan lain-lain yang mempersingkat laju transportasi serta distribusi barang.
"Kita sudah survei dari Jakarta sampai Semarang yang awalnya kota-kota kecil dipikir akan mati ketika dilewati dengan membangun jalan tol ternyata tidak, justru semakin ramai karena industri di sana berjalan," paparnya.
Menurut dia, Jokowi sejak 4 tahun terakhir juga concern membangun perumahan rakyat khususnya untuk golongan menengah bawah, di mana salah satu komitmen pemerintah adalah program sejuta rumah. Selain itu adanya tol laut, yang mendorong penyamaan harga antara Pulau Jawa, Sumatera, Papua serta berbagai wilayah di Indonesia.
"Itu adalah kerja nyata, belum lagi poin-poin yang lain. Karena hal itu kita tetapkan Koalisi Alumni Diponegoro untuk memilih pasangan paslon no 1 yaitu Jokowi-Makruf Amin dalam Pilpres dan Cawapres untuk periode 2019-2024," pungkasnya.
Sedangkan, Deklarator Koalisi Alumni Diponegoro Akhmad Muqowam mengatakan, diadakanya acara ini sebetulnya dari proses kritis yang dilakukan secara bersama-sama di Himpunan Perguruan Tinggi (Himpuni) yang terdiri dari 38 perguruan tinggi di Indonesia.
Kemudian menyadari di tahun politik ini perlu mengapresiasi sekaligus mewujudkan sikap-sikap politiknya, maka antara lain ada dua hal yang dilakukan Himpuni yaitu serangkaian diskusi, kemudian yang kedua adalah mendeklarasikan terhadap sosok-sosok dalam pilpres yang akan didukung.
"Himpuni secara kelembagaan menyerahkan kepada masing-masing, jadi proses berlanjut sampai dengan deklarasi yang dilakukan hari ini bukan atas nama IKA Undip atau IKA perguruan tinggi lainnya, tapi atas nama individu-individu alumni yang berada di Himpuni, sehingga kita tidak membawa organisasi tidak juga Undipnya," tuturnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan tidak mudah mewujudkan generasi Indonesia emas pada 2045 mendatang.
Baca SelengkapnyaJokowi menyadari, sebagai manusia dirinya tidak mungkin bisa menyenangkan semua pihak.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut Indonesia saat ini membutuhkan sosok pemimpin yang kuat
Baca Selengkapnya"Ke depan saya kira bukan tentang siapa presidennya, yang paling penting menurut saya sanggup enggak (untuk) konsisten," kata Jokowi.
Baca Selengkapnya"Banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, Indonesia tengah bersiap menghadapi tantangan baru di tengah persaingan antarbangsa yang kian sengit.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyatakan kesiapannya untuk lari maraton meneruskan pekerjaan besar Jokowi
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, Indonesia saat ini memiliki peluang dan modal yang harus dimanfaatkan sebesar-besarnya
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin mengingatkan masih banyak tantangan yang harus dihadapi sebagai bangsa yang terus berkembang.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai peluang Indonesia untuk mencapai visi tersebut hanya berada dalam kurun waktu 13 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan para relawan untuk tidak memilih pemimpin yang hanya ingin menikmati kenyamanan dan fasilitas negara.
Baca Selengkapnya