Kapolda Metro: Novel enggak pernah beritahu saya soal nama Jenderal
Merdeka.com - Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyebutkan adanya dugaan keterlibatan Jenderal Polisi dalam penyerangan yang menimpa dirinya. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan membantah bahwa Novel telah menyebutkan nama Jenderal tersebut ke kepolisian untuk dilaporkan.
"Saya enggak mendengar itu ya. Kan gampang aja, ini kan ada tindakan pemeriksaan yang bersangkutan, mau di BAP mungkin. Mau tunjukkan siapa Pati (perwira tinggi), di mana, bagaimana caranya, nanti akan diperiksa oleh tim," ujarnya di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (23/6).
"Ke saya enggak pernah. Enggak tahu ke siapa membeberkannya, saya enggak pernah dengar itu," tambahnya.
-
Siapa yang bilang "Saya tidak berbicara dengan kata mungkin?" “Saya tidak berbicara dengan kata mungkin.“ - Abdurahman Wahid
-
Siapa yang tidak boleh dibekam? Meski bermanfaat, tidak semua orang dapat melakukan terapi bekam. Ada beberapa kondisi di mana terapi bekam tidak disarankan, termasuk:Wanita hamil atau yang sedang menstruasi.Orang dengan kanker metastatik (kanker yang telah menyebar).Orang yang mengalami patah tulang.Orang dengan kondisi trombosis urat dalam, ulser, lambung, arteri, dan urat nadi. Orang dengan kondisi kelainan darah seperti anemia dan hemofilia.Orang yang menderita penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis.Orang yang mengonsumsi obat pengencer darah atau memiliki riwayat stroke.Anak-anak di bawah 4 tahun.
-
Siapa yang membagikan cerita ini? Pemilik akun @iamlitaaaaaa membagikan momen setiap suaminya pulang kerja.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Siapa yang mengaku diserempet? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat. Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet.
Sementara, terkait tim yang telah dipersiapkan untuk bertemu dengan Novel di Singapura, kemungkinan besar akan berangkat setelah Hari Raya Idul Fitri. "Belum berangkat, mungkin setelah lebaran," imbuhnya.
Iriawan menjelaskan pemeriksaan akan dilakukan apabila Novel telah berada di Jakarta. Mantan Kapolda Jawa Barat ini menegaskan, keterangan Novel sangat penting dalam kasus tersebut.
"Yang tahu kejadin itu kan Novel. Artinya dia jam sekian dia keluar, motor lewat, ada terasa orang menyiram, kemudian dia masuk ke masjid, cuci muka, itu kan belum di BAP," jelasnya.
Di sisi lain, Iriawan tak mempermasalahkan dibentuknya Tim Pencari fakta dari Komnas HAM. Sebab, hal tersebut menunjukkan keterbukaan Polri dalam penyelesaian pernyataan Novel soal Jenderal yang dimuat di salah satu media asing beberapa waktu yang lalu.
"Ya tidak apa-apa, silahkan. Kami kemarin sudah ke KPK untuk penggandengan. Kurang apa lagi. Udah luar biasa, kami datang ke sana, minta penyidik KPK untuk menggandeng untuk melihat perkembangan. Terus apalagi coba. Itu wujud dari keterbukaan kami,"tandasnya.
Dalam wawancara dengan majalah TIME di Singapura, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengatakan ada seorang pejabat polisi yang terlibat dalam kasus penyiraman air keras ke wajahnya.
Sejak insiden yang terjadi pada 11 April lalu, ini adalah kali pertama Novel diwawancara media. Ketika diwawancara di ranjang rumah sakit di Singapura, Novel masih menjalani pemulihan. Matanya masih memakai pelindung yang dipasang di wajah.
Novel mengaku penyiraman air keras itu adalah serangan keenam yang dia alami selama menjadi penyidik KPK. Dia mengatakan cukup heran mengapa polisi belum berhasil menangkap pelaku penyiraman air keras terhadap dirinya.
"Saya mendapat informasi bahwa ada seorang jenderal polisi--berpangkat tinggi--terlibat. Awalnya saya katakan informasi itu tidak benar. Tapi sekarang setelah berjalan dua bulan dan kasus ini belum juga terpecahkan, saya bilang (kepada orang yang menduga polisi terlibat) bahwa rasanya informasi itu benar," ujar Novel, seperti dilansir Time, Selasa (13/6). (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret Jenderal kehormatan TNI 'ngebaso' ditemani oleh Komjen Polri.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan rumah mewah Ibu Ani anak jenderal yang tinggal di rumah bak hutan terbengkalai.
Baca SelengkapnyaKowad Bintang 2 bagikan pengalaman unik saat masih di Paspampres.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto merupakan sosok yang sayang dengan keluarga, ia mengungkapkan rasa sayang itu dengan kalimat romantis.
Baca SelengkapnyaMomen jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman bertemu dengan pengamen yang sudah dikenalnya dari Letkol.
Baca SelengkapnyaSejumlah tempat sederhana hingga menakjubkan dikunjunginya. Tak lupa, ada momen unik saat sang jenderal bersantai. Seperti apa?
Baca SelengkapnyaKapolda mengatakan, keselamatan berlalu lintas bukan yang permasalahan yang skeptis, yang ujug-ujug bisa dilakukan dengan jangka waktu yang pendek.
Baca SelengkapnyaJenderal Maruli Simanjuntak ternyata mempunyai adik yang juga berkarier di militer. Adik Maruli bernama Deni Hasoloan Simanjuntak.
Baca SelengkapnyaJenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.
Baca Selengkapnya