Diduga Stress, Seorang Anak Bakar Rumah Sendiri
Informasi dari warga bernama Syarifah gelagat Nugi agak aneh usai mengikuti tarekat di luar daerah.
Api cepat dipadamkan dan tidak sampai merembet ke rumah warga lainnya.
Diduga Stress, Seorang Anak Bakar Rumah Sendiri
Warga Jalan Andi Djemma Lr 2, Kelurahan Banta-bantaeng, Kecamatan Rappocini, Makassar dikejutkan kebakaran sebuah rumah panggung saat sedang salat Taraweh, Sabtu (16/3). Kebakaran terjadi diduga akibat dibakar oleh anak pemilik rumah bernama Nugi.
Sebuah video beredar pengakuan Nugi yang membakar rumahnya sendiri. Video beredar lainnya, Nugi bahkan diarak oleh warga tanpa pakaian.
"Bukan saya. Tiba-tiba ada pikiran ku (bakar rumah)," ujar Nugi dalam video yang beredar.
Diduga Nugi mengalami gangguan kejiwaan, sehingga nekat membakar rumahnya sendiri. Apalagi, informasi dari warga bernama Syarifah gelagat Nugi agak aneh usai mengikuti tarekat di luar daerah.
"Salah menuntut ilmu kayaknya. Suka ribut memang, agak stres," ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar, Hasanuddin mengatakan mendapatkan laporan terjadinya kebakaran pada pukul 21.07 Wita. Hanya sekitar lima menit armada Damkar sudah tiba di lokasi kejadian.
"Objek yang terbakar rumah panggung, luasnya 10x20 meter," ujarnya.
"Luas objek terbakar 10 x 20 meter," katanya.
Hasanuddin menyebut api cepat dipadamkan dan tidak sampai merembet ke rumah warga lainnya.
"Sekitar 20 menit api bisa dikendalikan. Satu rumah panggung milik warga hangus terbakar," sebutnya.
Sementara, Kepala Kepolisian Sektor Rappocini, Komisaris Muh Yusuf mengaku masih menyelidiki penyebab kebakaran. Ia enggan berspekulasi terkait informasi kebakaran anak pemilik rumah sengaja membakar.
"Kebakaran ini masih lidik, bahwa satu unit rumah terbakar dan di dalam ada tiga orang yakni, ibu dan dua bersaudara," kata Yusuf.
"Belum ada bukti-bukti yang mengarah (Nugi membakar rumahnya)," imbuhnya.
Meski demikian, Yusuf mengungkapkan berdasarkan keterangan dari orang tua pemilik rumah, Nugi mempunyai masalah mental. Olehnya itu, orang tua Nugi menyerahkan anaknya kepada polisi agar terhindar dari kerumunan warga.
"Orang tuanya mencari anaknya dan diserahkan karena persoalan mental. Sehingga diserahkan ke anggota untuk diamankan," ucapnya.