Keceriaan anak-anak di Yogya isi libur berburu video 'om telolet om'
Merdeka.com - Fenomena "om telolet" yang belakangan ini ramai di media sosial menjamur juga di Yogyakarta. Puluhan anak kecil berusia belasan tahun sejak beberapa hari belakangan ini banyak menghabiskan waktu di pinggir jalan sembari memegang gadget. Mereka menunggu bus-bus besar melintasi wilayah mereka.
Pantauan merdeka.com, bocah-bocah berkumpul di pinggir Jalan Lingkar Utara Ring Road, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Salah satu pemburu video 'om telolet om' adalah Dani Setyanugraha (11). Pelajar kelas 5 SD ini bersama beberapa teman-temannya setia menunggu bus yang lewat. Saat bus lewat, Dani dan kawan-kawannya serempak berteriak, "Om Tolelot!"
"Dari tadi siang ngerekam telolet. Ini sudah dapat banyak video," ujar Dani, Rabu (21/12).
-
Di mana anak-anak di Tangerang menunggu bus telolet? Mereka juga merekam momen tersebut dengan ponsel hingga mengejar kendaraan besar itu tanpa memperdulikan keselamatannya.
-
Apa yang dilakukan anak-anak di Tangerang saat bertemu bus telolet? Mereka juga merekam momen tersebut dengan ponsel hingga mengejar kendaraan besar itu tanpa memperdulikan keselamatannya.
-
Bagaimana cara anak-anak di Tangerang mendapatkan telolet? Mereka berlari secara bergelombol dengan posisi yang amat dekat dengan badan bus yang tengah melaju.
-
Siapa yang ikut terdampak fenomena bus telolet di Tangerang? “Wah ini sih nggak bener, nggak bener bocah-bocah rame banget asli (mengejar bus telolet di jalan),“ kata pengguna jalan yang merekam ramainya anak-anak di jalan, sembari menuliskan kata meresahkan.
-
Gambar apa yang ada di bus? Mulai dari gambar cengkraman kingkong hingga terkaman hiu.
-
Gimana TikTok bikin anak ketagihan? 'Temuan ini mengungkap praktik desain TikTok yang manipulatif dan membuat ketagihan, yang dirancang untuk membuat pengguna tetap terlibat selama mungkin. Hal ini juga menunjukkan bahwa sistem pemberi rekomendasi konten algoritmik pada platform tersebut, yang dianggap memungkinkan berkembangnya platform ini secara global, membuat anak-anak dan orang dewasa muda yang memiliki tantangan kesehatan mental menghadapi risiko bahaya yang serius,' kata Dittmer dalam penelitian yang dikutip Merdeka.com, Rabu (8/11).
Pengakuan Dani, baru hari ini dia berburu video 'om telolet om'. Dia ikut-ikutan temannya yang sudah lebih dulu berburu video telolet. "Lagi libur. Jadi bisa mainan cari telolet," tutur Dani.
Berbeda lagi dengan Farel (8), pelajar kelas 2 SD. Bersama tetangga-tetangganya Farel berburu video om telolet di daerah dekat Terminal Jombor, Sleman, Yogyakarta. Demi mendapatkan video klakson bus, Farel bahkan sampai membuat sebuah tulisan "Om Telolet" di sebuah papan. Tulisan tersebut diangkatnya dan ditunjukkan setiap ada bis yang melintas.
"Pake pilox tempatnya masku. Terus minta triplek tempat bapak," ujar Farel.
Bersama 8 orang temannya, Farel pun membawa tulisan tersebut ke gang dekat rumahnya yang berada di sebelah utara Jembatan Layang Jombor. Di sana dia berburu video telolet sejak siang hari.
"Dapat banyak tadi mas. Ada yang teloletnya panjang banget tadi," ujar Farel sembari menunjukkan sebuah video.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modal main telolet dari klakson bus, rezeki pun mengalir secara tak langsung dari saweran anak kecil!
Baca SelengkapnyaKembali merebaknya tren ini ternyata menyimpan bahaya tersendiri.
Baca SelengkapnyaModal main telolet dari klakson bus, rezeki pun mengalir secara tak langsung dari saweran anak kecil!
Baca SelengkapnyaTelolet basuri menjadi klakson yang viral di kalangan anak-anak Tanah Air.
Baca SelengkapnyaFenomena telolet kembali muncul setelah bocah lima tahun di Cilegon tewas terlindas bus akibat berburu klakson yang beberapa tahun lalu sempat dilarang.
Baca SelengkapnyaAda tradisi ngabuburit unik oleh kalangan anak muda di Purwakarta, yakni nongkrong di sekitar rel kereta api.
Baca Selengkapnya