Keluarga besar Prabowo mengenang 100 tahun Sumitro Djojohadikusumo
Merdeka.com - Keluarga besar Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengenang 100 tahun hari lahir sang ayah, Sumitro Djojohadikusumo. Sumitro dikenal sebagai begawan ekonomi Indonesia yang wafat pada 9 Maret 2001 lalu.
Sumitro adalah salah satu pendiri Universitas Indonesia yang mana dirinya juga menjadi guru besar di UI.
Anak tertua dari lima bersaudara dari pasangan R.M. Margono Djojohadikusumo dan R.A. Siti Katoemi Wirodihardjo ini menikah dengan Dora Sigar dan dianugerahi empat orang anak. Mereka adalah Biantiningsih Djiwandono, Maryani Lemaistre, Prabowo Subianto Djojohadikusumo dan Hashim Sujono Djojohadikusumo. Dari anak-anaknya Sumitro memperoleh delapan cucu.
-
Siapa kakek Prabowo Subianto? Ia adalah cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) 46 dan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
-
Siapa keponakan Prabowo Subianto? Perlu diketahui, Thomas Djiwandono alias Tommy merupakan keponakan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
-
Siapa kakek Prabowo dari garis keturunan ayahnya? Dikutip dari Liputan6.com, kakek Prabowo, Margono Djojohadikusumo merupakan pendiri Bank Negara Indonesia (BNI). Saat wafat, ia dimakamkan di tanah leluhurnya, Dawuhan, Banyumas.
-
Mengapa Prabowo Subianto meraih prestasi tinggi? 'Menhan Prabowo mencatatkan jumlah Net Sentiment tertinggi, yaitu 27,518, yang merupakan indikator kuat dari jumlah besar percakapan positif yang berpusat pada kinerjanya. Hal ini menjadi penanda penting, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi Kabinet Indonesia Maju secara keseluruhan,'
-
Kapan Prabowo Subianto lahir? Prabowo Subianto Djojohadikusumo lahir pada 17 Oktober 1951 di Jakarta.
"Indonesia membutuhkan teladan untuk membangun kembali kepercayaan diri bahwa kita bisa," ujar putra bungsu Sumitro, Hashim Djojohadikusumo dalam kesempatan silaturahmi keluarga, kerabat dan sahabat 'Mengenang 100 Tahun Sumitro Djojohadikusumo' disampaikan melalui siaran pers, Selasa (30/5).
Banyak jejak pemikiran yang menjadi warisan tidak saja bagi keluarga, tetapi juga bagi bangsa Indonesia yang sangat dicintai Sumitro.
Sepanjang karirnya dipemerintahan, Sumitro berkali-kali dipercaya menjadi menteri di dalam berbagai kabinet. Menteri Perekonomian (1950-1951), Menteri Keuangan (1952-1953 dan 1955-1956), Menteri Perdagangan (1968-1973), Menteri Negara Riset (1973-1978).
Sementara putra Sumitro, Prabowo Subianto mengatakan, dari sang ayah ia banyak mendapatkan nilai-nilai cinta Tanah Air, Nasionalisme, Patriotisme, membangun bangsa dan negara.
"Ayah saya selalu bicara tentang perjuangan Pangeran Diponogoro, Sultan Agung, Sudirman dan lain sebagainya," kata Prabowo.
"Sejak kecil yang saya dengar adalah kebanggaannya pada bangsanya, hormati dan pikirkan rakyat kecil," kenang Prabowo.
Prabowo pun mengenang berbagai pelajaran yang diberikan oleh sang ayah kepada dirinya. Termasuk soal beda pandangan politik.
"Sumitro bagi kami adalah ayah, guru dan mentor. Yang paling berkesan dan masih relevan untuk bangsa kita saat ini adalah pesannya, kita boleh berbeda pandangan secara politik, tetapi untuk kepentingan nasional kita harus bersatu," ujar Prabowo menutup kenangannya.
Sejarah mencatat, ketika Sumitro menjabat sebagai Menteri Perekonomian, pemerintah Indonesia, meluncurkan Sistem Ekonomi Gerakan Benteng, sebuah program ini bertujuan untuk mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional (pembangunan ekonomi Indonesia).
"Sistem ini menumbuhkan pengusaha bangsa Indonesia. Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional," jelas Dawam Rahardjo, Ketua Pengurus LP3S yang hadir di acara tersebut.
Konsisten dan konsekuen keberpihakan pada rakyat, tampak dalam berbagai kebijakan dan pemikiran lain yang pernah digagasnya, seperti program industrialisasi yang dilakukan dengan membangun sentra-sentra industri kecil dan kerajinan.
Pemikirannya tentang pembentukan modal dalam negeri, dengan pemberdayaan dan memperkuat koperasi, melalui perdagangan internasional. Implementasi yang dilakukan di masa itu, untuk membentuk modal bagi pembangunan industri adalah memberikan hak monopoli impor bahan baku batik pada koperasi terbesar waktu itu yaitu Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI).
Dengan keuntungan besar yang diperoleh koperasi maka modal investasi domestik dapat dibentuk. Modal milik koperasi itulah yang dipakai untuk mendirikan sendiri industri bahan baku batik baik oleh GKBI maupun koperasi-koperasi primer.
"Dalam membangun ekonomi Indonesia, memang harus ada keberpihakan yang jelas pada rakyat, ini kunci pemikiran Sumitro," kata Dawam lagi.
Mengenang 100 tahun Sumitro ditandai dengan silaturahmi dan buka puasa bersama yang dihadiri oleh keluarga besar Djohohadikusumo, kerabat, sahabat keluarga dan mantan murid-muridnya.
Mengawali acara 'Mengenang 100 tahun Sumitro Djojohadikusumo', diselenggarakan sebuah pameran yang mempresentasikan berbagai foto kenangan, catatan pemikiran dan karya serta memorabilia dari Prof Sumitro Djojohadikusumo.
"Memperingati 100 tahunnya, kami ingin mengenangnya dengan penuh syukur, disertai semangat menggali teladan dari setiap penggal suka duka beliau sebagai anak bangsa, yang tersaji dalam cerita, gambar dan pikirannya serta karya beliau," jelas Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, salah seorang cucu yang juga anggota DPR RI, yang mempersiapkan pameran tersebut.
Tampak hadir dalam acara tersebut, selain keluarga dan kerabat, mantan murid, rekan sekerja dan sahabat lainnya seperti Prof Emil Salim, Prof Subroto, J.B. Sumarlin, Agus Martowardojo dan lainnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepercayaan yang telah diberikan masyarakat kepada Prabowo adalah amanah yang sangat besar.
Baca SelengkapnyaSosok Sukartini begitu dihormati oleh Prabowo. Sukartini adalah tante dari Prabowo.
Baca SelengkapnyaPresiden terpilih Prabowo Subianto semakin menunjukkan kedekatan dengan keluarga Presiden ke-2 Soeharto.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto resmi menyandang gelar jenderal kehormatan, Rabu (28/2).
Baca Selengkapnya"Solo ini pusat negara dari dulu, pusat kekuasaan, jadi orang Solo itu pandai berpolitik,” kata Prabowo
Baca SelengkapnyaPrabowo mengingatkan, kedaulatan tetap ada di tangan rakyat
Baca SelengkapnyaPensiunan Jenderal Kopassus membagikan foto lawas dirinya bersama sang kakak.
Baca SelengkapnyaPotret gemas masa kecil pria yang bukan orang sembarangan, kini bakal calon Presiden.
Baca SelengkapnyaJarang terekspos, belum lama ini kembali beredar potret sang mendiang yang merupakan ayah dari Prabowo Subianto itu bersama dengan keluarga besarnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo menjelaskan, selama berkarir banyak pelajaran yang ia petik oleh kepemimpinan Wismoyo.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Ada yang Ngaku-Ngaku Seolah Bung Karno Milik Satu Partai
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan Panglima TNI pertama Jenderal Soedirman merupakan guru SMA Muhammadiyah
Baca Selengkapnya