Keluarga korban Lion Air PK-LQP: Kami tolak tabur bunga!

Merdeka.com - Rencana tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP ternyata tidak disambut baik oleh keluarga korban. Salah seorang keluarga korban menyuarakan penolakan itu. Sebab, dia masih berharap anggota keluarganya bisa secepatnya ditemukan.

"Kami menolak tabur bunga. Kami masih berharap," kata seorang bapak yang tak menyebut namanya, saat penjelasan stakeholder kecelakaan Lion Air penerbangan JT610 di aula Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11).

Sementara itu, Kepala Basarnas M Syaugi menjelaskan maksud tabur bunga itu untuk mendoakan. Pihaknya sengaja mengajak keluarga korban agar melihat langsung proses pencarian dan evakuasi.

"Artinya kita mendoakan supaya keluarga korban ini juga tahu bagaimana yang kita kerjakan, mana lokasinya sehingga mereka memahami betul," ujarnya.

Sedangkan, Menhub Budi Karya Sumadi tak ingin menyebut sebagai tabur bunga. Dia mengatakan hanya mengajak keluarga korban ke lokasi jatuhnya pesawat.

"Itu hanya opsi," kata dia.

Sebelumnya, Keluarga korban jatuhnya Pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT 610 akan melakukan tabur bunga pada Selasa (5/11). Kegiatan itu akan dilakukan di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, lokasi pesawat tujuan Jakarta-Pangkalpinang ini jatuh pada Senin (29/10).

"Untuk acara tabur bunga secara garis besar akan menggunakan 2 KRI yaitu KRI Banda Aceh dan KRI Banjarmasin yang melibatkan baik dari pihak keluarga, pihak Lion serta dari instansi-instansi terkait yang ada anggotanya menjadi korban Lion," kata Komandan Satuan Kapal Amfibi Koarmada I Kolonel Laut (P) Bambang Trijanto di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (5/11).

Untuk peserta yang akan ikut dalam acara tabur bunga ini akan diikut sertakan oleh sekitar 750 orang.