Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta
Kasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Total kasus cacar monyet yang pernah ada di Indonesia adalah sebanyak 15 orang.
Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta
Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Ngabila Salama mengumumkan, terdapat dua kasus baru cacar monyet atau mpox di DKI Jakarta hingga Rabu (25/10) pukul 20.00 WIB.
Oleh karena itu, total kasus cacar monyet yang pernah ada di Indonesia adalah sebanyak 15 orang. Adapun seluruh kasus ini berada di Jakarta.
Kasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh. Sisanya, sebanyak 14 kasus masih menjalani isolasi di rumah sakit.
"Dua kasus 25 Oktober 2023 (isolasi RS)," kata Ngabila, Kamis (26/10).
Secara terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Ibu Kota dan RS Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso digunakan menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien terkonfirmasi Monkeypox untuk melakukan perawatan lebih lanjut.
Hal itu ditujukan untuk memudahkan pasien dengan kondisi rumah tidak memungkinkan melakukan isolasi mandiri.
"Apabila pasien Monkeypox dinyatakan sembuh oleh dokter, maka tidak perlu dilakukan pemeriksaan follow up PCR atau pemantauan khusus. Selanjutnya pasien dapat beraktivitas seperti semula," kata Ani.
merdeka.com
Lebih lanjut, Dinkes DKI Jakarta mengingatkan dan mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan diri dengan menerapkan PHBS, seperti rajin memakai masker dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, terutama jika sedang sakit dan bertemu orang sakit, serta lebih bertanggungjawab dalam menjaga kesehatan reproduksi dan tidak berganti-ganti pasangan.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk aktif melaporkan masalah-masalah kesehatan di lingkungannya yang memerlukan penanganan dan perhatian khusus dari petugas kesehatan.
"Laporan tersebut dapat disampaikan melalui kader kesehatan, petugas Puskesmas setempat, atau kanal-kanal pengaduan yang telah disediakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta," imbuh Ani.