Kenalkan Obat Herbal ke Masyarakat, Sido Muncul Bersama IDI Gelar Seminar dan Hadirkan Gerai Sehat di RS Unggul Karsa Medika
Irwan Hidayat berharap dengan kehadiran Gerai Sehat Sido Muncul, tenaga medis dan pasien memanfaatkan produk herbal sebagai bagian dari solusi kesehatan.

Seiring dengan tren back-to-nature yang berkembang, pemanfaatan obat herbal pun menjadi pilihan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.
Bagaimana tidak? Kini banyak orang yang mulai menghindari ketergantungan pada obat-obatan kimia karena kekhawatiran terhadap efek samping jangka panjang.
Nah, sebagai alternatifnya, obat herbal menjadi pilihan untuk mendukung proses penyembuhan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan menjaga keseimbangan kesehatan secara alami.
Selaras dengan tren tersebut, Sido Muncul bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Rumah Sakit Unggul Karsa Medika menggelar seminar "Peran Dokter pada Transformasi Jamu dalam Dunia Kedokteran sebagai Jembatan Menuju Kesehatan Holistik di Era Modern" di RS Unggul Karsa Medika, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/1/2024).
Selain seminar, Sido Muncul juga meluncurkan Gerai Sehat Sido Muncul di RS Unggul Karsa Medika Bandung. Gerai Sehat tersebut merupakan Gerai Sehat kedelapan yang dihadirkan Sido Muncul.
Direktur Sido Muncul, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat berharap dengan kehadiran Gerai Sehat Sido Muncul, tenaga medis dan pasien dapat memanfaatkan produk herbal sebagai bagian dari solusi kesehatan.
"Saya berharap supaya obat-obat herbal itu bisa dimanfaatkan untuk menjadi penunjang, menjadi support, atau partner dari obat-obat farmasi yang digunakan di rumah-rumah sakit," ujarnya.
"Produk-produk yang hadir di Gerai tersebut sudah melewati dan berbagai tahapan penelitian, serta kualitas produksinya terus dijaga sesuai dengan standar yang berlaku sehingga bisa masuk ke rumah sakit," jelas Irwan.
Sebagai informasi, selain RS Unggul Karsa Medika, Gerai Sehat Sido Muncul juga hadir di RS Panti Wilasa Semarang, RSUD Bung Karno Solo, RS Banyumanik Semarang, RSUD Bali Mandara, RS Ari Canti Ubud Gianyar Bali, RS Islam Jakarta Cempaka Putih, dan RS Ukrida Jakarta.
Telah Penuhi Standar

Irwan menegaskan bahwa produk herbal Sido Muncul telah memenuhi persyaratan standar seperti registrasi di BPOM dan pengujian toksisitas akut.
"Kami mengumpulkan data-data riset tentang kunyit dari jurnal-jurnal yang sudah ada. Jadi, kami memastikan produk herbal ini bukan sekadar tradisional, tapi juga memiliki dasar ilmiah yang kuat," tegasnya.
Irwan juga menyebut mulai masuknya produk Sido Muncul ke rumah sakit sebagai bentuk kepercayaan dari tenaga medis.
"Sebagai simbol kepercayaan, masuknya produk kami ke rumah sakit sangat penting dan kami ingin menjelaskan kepada dokter bagaimana proses produksi dan standarisasi dilakukan," sebutnya.
"Ini adalah kesempatan untuk memperkenalkan jamu secara ilmiah kepada tenaga medis," imbuh Irwan.
Berdampak untuk Kesehatan Masyarakat

Direktur Utama RS Unggul Karsa Medika, dr. Lusiana berharap dengan kehadiran Kios Sehat Sido Muncul di tempatnya bisa membantu kesehatan masyarakat.
"Harapan kami karena tahu kelebihan dari fitofarmaka adalah lebih ekonomis, bisa membantu kesehatan masyarakat di sini, dan jamu sebagai warisan dari nenek moyang juga dapat dilestarikan," ujarnya.
dr. Lusiana juga mengatakan, obat herbal jika dilihat dari sisi regulasi bisa disertakan dalam pelayanan kesehatan (resep dokter).
"Kalau sesuai dengan regulasi, seharusnya bisa berkembang seiring dengan majunya teknologi dan pengobatan di rumah sakit," katanya.
Pentingnya Transformasi Jamu

Ketua IDI Jawa Barat, Dr. M. Luthfi menilai bahwa transformasi jamu dalam dunia kesehatan modern di Indonesia penting.
Menurutnya, jamu dan herbal medicine lainnya memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai bagian dari pengobatan modern, baik sebagai terapi supplementer maupun komplementer.
"Dalam pengobatan herbal, ada tiga klasifikasi utama yang harus dipahami. Pertama adalah jamu, kedua obat herbal terstandar, dan ketiga fitofarmaka," ujar Dr. M. Luthfi.
"Ketiganya memiliki peran yang dapat mendukung pengobatan di sektor kesehatan modern," imbuhnya.
Dr. M. Luthfi juga mengungkapkan, ketiga jenis herbal medicine tersebut dapat dimanfaatkan dalam sistem kesehatan modern sebagai pendamping obat-obatan konvensional.
"Namun, ada perbedaan dalam penerapannya, jika fitofarmaka harus melalui uji klinis yang ketat, jamu dan obat herbal terstandar dapat digunakan melalui skema standarisasi tertentu," ungkapnya.
Dr. M. Luthfi pun mengapresiasi upaya berbagai pihak, terutama Sido Muncul yang terus mendorong pengembangan jamu dan herbal medicine.
"Ini adalah peluang besar untuk mengintegrasikan kekayaan tradisional kita dengan teknologi modern demi kesehatan yang lebih baik," ujarnya.
Beri Kesan Mendalam
Selain kehadiran Kios Sehat Sido Muncul, seminar yang digelar pun mendapatkan apresiasi, salah satunya dari dr. Asep Suhendi.
"Seminar yang digelar Sido Muncul ini memberikan kesan yang mendalam, terutama dalam memperkenalkan kolaborasi antara jamu tradisional dan produk modern," ujarnya.
dr. Asep pun menilai, langkah tersebut tidak hanya bermanfaat untuk pasien, tetapi juga dapat mengurangi ketergantungan pada obat kimia, yang seringkali memberikan efek samping pada organ seperti ginjal.
"Dalam seminar ini, Pak Irwan dari Sido Muncul menjelaskan bagaimana jamu dapat dikombinasikan dengan pendekatan medis modern yang penting transformasi kesehatan," ucapnya.