Kesaksian Warga Yogyakarta saat Diguncang Gempa Akibat Aktivitas Megathrust
Warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhamburan ke luar rumah karena merasakan gempa berkekuatan 5,8 magnitudo.
Warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhamburan ke luar rumah karena merasakan gempa berkekuatan 5,8 magnitudo. Pusat gempa di barat daya Kabupaten Gunungkidul, DIY.
Ahmad (50), seorang pedagang toko kelontong di Padukuhan Gamping Kidul, Kecamatan Gamping, Sleman, DIY, berlari ke jalan meninggalkan dagangannya saat merasakan getaran.
"Merasakan getaran sekali tetapi kencang," ujar Ahmad yang masih menggendong anaknya dilansir Antara, Senin (26/8).
Pria asal Madura itu mengaku sudah beberapa kali merasakan gempa di Yogyakarta, akan tetapi kali ini getaran dirasakan lebih kencang. Tak jauh dari toko Ahmad, sejumlah mahasiswa pun tampak berhamburan keluar sembari berteriak ketakutan.
Mereka tampak menunggu beberapa saat di jalan raya sebelum memutuskan kembali ke rumah indekos masing-masing.
Mustaqim, warga Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, DIY, juga mengaku merasakan hal serupa. Getaran gempa sontak membuatnya terbangun dari tidur dan berlari keluar rumah.
"Pintu yang sudah dikunci langsung saya buka dan buru-buru keluar rumah," ucap dia.
Gempa Dipicu Aktivitas Megathrust
BMKG melaporkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,8 mengguncang wilayah DIY, Senin pukul 19.57 WIB. Gempa berpusat di 95 kilometer barat daya Gunungkidul, DIY, dengan kedalaman 30 km dan dinyatakan tidak berpotensi tsunami.
Gempa dirasakan di Kabupaten Kulon Progo, Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta dengan skala intensitas III-IV MMI. Selanjutnya di daerah Karangkates, Malang, Pacitan, Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Blitar, Cilacap, Banyumas, Solo, Surakarta dan Klaten dengan skala intensitas II-III MMI.
BMKG mencatat dua kali gempa susulan yang dipicu aktivitas deformasi batuan di bidang kontak antar lempang (megathrust) di wilayah Samudra Hindia.